Ziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanuddin, Gus Jazil Doakan Keselamatan Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid melakukan ziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten yang juga putra dari Syeikh Maulana Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang berada di kompleks Masjid Agung Banten di Kota Serang, Jumat (9/10/2020). Ziarah tersebut dilakukan di sela Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kabupaten Pandeglang.
Usai melaksanakan salat Jumat di Masjid Agung Banten, Jazilul Fawaid langsung berziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanuddin yang lokasinya berdampingan dengan masjid. Memasuki bangunan makam, terlihat para peziarah duduk bersila di depan Makam Sultan Maulana Hasanuddin. Ada tulisan "Maqbaroh Sulthan Maulana Hasanuddin" atau Kuburan Sultan Maulana Hasanuddin di atas pintu ruangan. Para peziarah umumnya hanya berdoa di depan ruangan makam dan tidak bisa masuk ke dalam ruangan makam.
Ketika Wakil Ketua MPR tiba, pintu ruangan makam dibuka. Jazilul Fawaid bisa langsung memanjatkan doa di depan makam. Gus Jazil, sapaan Jazilul Fawaid, memimpin langsung doa dalam ziarah itu. Di dalam ruangan makam, tampak makam Sultan yang bedampingan dengan pusara sanak keluarganya yang ditutupi kelambu. ( )
Sultan Maulana Hasanuddin menyebarkan ajaran Islam di wilayah Banten. Kesultanan Banten didirikan pada 1552, dan Sultan berkuasa sekitar 20 tahun. Masjid Agung Banten dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin sekitar tahun 1552–1570 Masehi.
Gus Jazil menyebutkan sudah menjadi tradisi untuk berziarah ke makam-makam orang yang telah berjasa bagi bangsa dan negara. Ia mengatakan ziarah ini dilakukan di tengah kondisi bangsa terjadi berbagai aksi demonstrasi terkait omnibus law UU Cipta Kerja. Aksi demonstrasi menolak UU tersebut bahkan diwarna pembakaran dan berakhir dengan rusuh.
"Saya berdoa agar situasi bisa tenang kembali. Sebab, jika perselisihan dan silang pendapat ini diteruskan, maka saya yakin musibah lebih besar akan datang. Perpecahan mendatangkan musibah," ujarnya. ( )
Gus Jazil berharap semua pihak membuka ruang dialog karena aksi-aksi demo yang berlangsung pada Kamis (8/10/2020) sudah menjurus anarkistis dengan melakukan perusakan dan pembakaran fasilitas publik, halte, perkantoran. "Ini tindakan anarkis yang tidak mencitrakan kita sebagai bangsa Indonesia yang berbudaya," katanya.
Dalam ziarah tersebut, Gus Jazil sempat berdoa bangsa Indonesia terhindar dari musibah. "Kita doakan pemimpin dan masyarakat kita diberikan kesabaran menghadapi situasi ini," ucapnya.
Usai melaksanakan salat Jumat di Masjid Agung Banten, Jazilul Fawaid langsung berziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanuddin yang lokasinya berdampingan dengan masjid. Memasuki bangunan makam, terlihat para peziarah duduk bersila di depan Makam Sultan Maulana Hasanuddin. Ada tulisan "Maqbaroh Sulthan Maulana Hasanuddin" atau Kuburan Sultan Maulana Hasanuddin di atas pintu ruangan. Para peziarah umumnya hanya berdoa di depan ruangan makam dan tidak bisa masuk ke dalam ruangan makam.
Ketika Wakil Ketua MPR tiba, pintu ruangan makam dibuka. Jazilul Fawaid bisa langsung memanjatkan doa di depan makam. Gus Jazil, sapaan Jazilul Fawaid, memimpin langsung doa dalam ziarah itu. Di dalam ruangan makam, tampak makam Sultan yang bedampingan dengan pusara sanak keluarganya yang ditutupi kelambu. ( )
Sultan Maulana Hasanuddin menyebarkan ajaran Islam di wilayah Banten. Kesultanan Banten didirikan pada 1552, dan Sultan berkuasa sekitar 20 tahun. Masjid Agung Banten dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin sekitar tahun 1552–1570 Masehi.
Gus Jazil menyebutkan sudah menjadi tradisi untuk berziarah ke makam-makam orang yang telah berjasa bagi bangsa dan negara. Ia mengatakan ziarah ini dilakukan di tengah kondisi bangsa terjadi berbagai aksi demonstrasi terkait omnibus law UU Cipta Kerja. Aksi demonstrasi menolak UU tersebut bahkan diwarna pembakaran dan berakhir dengan rusuh.
"Saya berdoa agar situasi bisa tenang kembali. Sebab, jika perselisihan dan silang pendapat ini diteruskan, maka saya yakin musibah lebih besar akan datang. Perpecahan mendatangkan musibah," ujarnya. ( )
Gus Jazil berharap semua pihak membuka ruang dialog karena aksi-aksi demo yang berlangsung pada Kamis (8/10/2020) sudah menjurus anarkistis dengan melakukan perusakan dan pembakaran fasilitas publik, halte, perkantoran. "Ini tindakan anarkis yang tidak mencitrakan kita sebagai bangsa Indonesia yang berbudaya," katanya.
Dalam ziarah tersebut, Gus Jazil sempat berdoa bangsa Indonesia terhindar dari musibah. "Kita doakan pemimpin dan masyarakat kita diberikan kesabaran menghadapi situasi ini," ucapnya.
(abd)