UT dan AAOU Respons Pandemi Covid-19

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 06:46 WIB
loading...
UT dan AAOU Respons Pandemi Covid-19
Webinar UT dilaksanakan Selasa (6/10/2020) melalui Microsoft Teams mengundang Vice President–Open University of China Mr. Lin Yu, Vice Chancellor– Open University of Sri Lanka Prof S A Ariadurai, dan dimoderatori oleh Prof Pakamas Pachonklaew dari Sukhot
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 tidak bisa dipungkiri telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan. Kondisi saat ini menuntut masyarakat untuk melaksanakan pendidikan tanpa tatap muka secara langsung guna mengacu Protokol Kesehatan Covid-19 yang berlaku, yaitu pembatasan fisik (physical distancing) untuk mencegah penularan Covid-19.

Hal tersebut mendorong Universitas Terbuka (UT) bersama Asian Association of Open Universities (AAOU) menggelar serangkaian webinar sebagai respons terhadap kondisi saat ini.

Menyusul tiga serial sebelumnya, The 4th AAOU Presidential Speech Series sebagai babak terakhir telah digelar belum lama ini dengan mengambil tema Responding COVID-19 to Remove Barriers: Access, Equity, and Inclusion dengan sub tema Quality Assurance dan Accreditation. Webinar dilaksanakan Selasa (6/10/2020) melalui Microsoft Teams dengan mengundang dua narasumber yaitu Vice President–Open University of China Mr. Lin Yu, Vice Chancellor– Open University of Sri Lanka Prof S A Ariadurai, dan dimoderatori oleh Prof Pakamas Pachonklaew dari Sukhothai Thammathirat Open University.

Dalam sambutannya Rektor UT yang sekaligus Presiden AAOU Prof Ojat Darojat, menyampaikan bahwa melalui webinar ini diharapkan dapat membangun ide dan praktik terbaik dari sistem Pendidikan Jarak Jauh di masa pandemi Covid-19. Ia berterima kasih atas kesempatan narasumber yang berkontribusi pada webinar kali ini.

Mr. Lin Yu selaku narasumber pertama menyampaikan bahwa Open University of China adalah universitas pertama yang menjalankan pendidikan jarak jauh di China. Open University of China telah memiliki 45 cabang di setiap provinsi. Dalam melakukan proses belajar mengajar, Open University of China juga memiliki standar tersendiri untuk menentukan kelulusannya.

Mahasiswa Open University of China diwajibkan memiliki bahan ajar cetak yang dapat mendukung proses belajar mengajar. Open University of China juga memiliki sistem monitoring yang melingkupi tiga aspek yaitu kualitas, inspeksi proses pembelajaran online dan offline, serta pembuatan laporan tahunan kualitas.

Narasumber kedua yaitu Prof S A Ariadurai, fokus pada penjaminan kualitas dan akreditasi yang dilaksanakan di Open University of Sri Lanka. Dalam menghadapi Covid-19, pendidikan di Sri Lanka memanfaatkan channel TV lokal untuk menyiarkan program pendidikan, penggunaan Microsoft Teams untuk PJJ, memberikan akses gratis pada platform LEARN, serta mengintegrasikan pendidikan konvensional ke pendidikan daring.

Menurut Ariadurai, penjaminan kualitas pendidikan tetap harus dijalankan walaupun dalam masa pandemi Covid-19. Pendidikan menanamkan nilai pada lapisan masyarakat, maka penjaminan kualitas harus disampaikan secara baik dan merata.
(alf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1607 seconds (0.1#10.140)