Geliat Webinar UT di Tengah Pandemi
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Pandemi Covid-19 yang masih merajalela di tanah air tidak menjadi penghalang bagi Universitas Terbuka (UT) untuk terus mendesiminasikan ilmu pengetahuan. Sebagai pelopor Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di Indonesia UT terus berinovasi dalam berkontribusi mencerdaskan bangsa.
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia ini adalah menggelar berbagai Webinar dari berbagai perspektif bidang ilmu, dengan menghadirkan berbagai pakar baik dari akademisi UT maupun dari luar UT. Agenda terdekat yang akan dihelat Jumat besok (2/10) mulai pukul 09.00 WIB adalah webinar dengan tema “Online Pedagogi dan Kiat Orang Tua Mendampingi Anak Belajar Secara PJJ”.
Webinar akan menghadirkan Pembicara Rektor UT Prof Ojat Darojat, M.Bus, P.hD, dan Ketua Senat UT Prof Dr Chanif Nurcholis, M.Si. Sementara bertindak sebagai moderator Prof Dr Ali Muktiyanto, M.Si yang juga merupakan Dekan Fakultas Ekonomi UT. Masyarakat umum dapat mengikuti webinar ini melalui live streaming di kanal Youtube UT TV atau melalui platform Microsoft Teams pada link https://sl.ut.ac.id/WEBINAR-PEDAGODI-DKUT.
Webinar ini digelar dengan harapan akan membantu para orang tua dalam mendampingi anaknya belajar dengan menggunakan metode PJJ saat ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa penerapan PJJ dimana salah satunya dengan online ataupun e-learning belum diiiringi kesiapan para orang tua ataupun anak didik sendiri. Kondisi pandemi menimbulkan disrupsi besar dalam metode pembelajaran yang biasanya menggunakan tatap muka diubah menjadi PJJ.
Sementara di sisi lain, masih ada salah kaprah tentang PJJ yang seolah-olah dianggap hanya sekedar memindahkan pembelajaran tatap muka menjadi online learning. Sejatinya, dalam PJJ ada integrasi antar metode pembelajaran yang dibalut dalam sebuah Learning Management System yang dipersiapkan dengan baik.
Didasari hal itu, maka UT yang sudah berpengalaman sejak tahun 1984 dalam PJJ mencoba meluruskan makna PJJ sesungguhnya melalui serangkaian webinar yang digelar khsuussnya sejak awal Pandemi Covid-19.
Hingga saat ini berbagai webinar sudah digelar UT. Misalnya ajang Knowledge Sharing Forum (KSF) yang telah mencapai belasan serial. Salah satunya belum lama ini menghadirkan narasumber Ketua MPR RI, H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A dengan tema “Peranan Empat Pilar Kebangsaan dan Pemerataan Akses Pendidikan Tinggi dalam Mengokohkan Konektifitas Bangsa”.
Pada webinar tersebut, Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. menyampaikan bahwa UT merupakan institusi pendidikan yang diperintahkan langsung oleh pemerintah untuk memberikan pemerataan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat. Selama kurun waktu 36 tahun UT telah menghasilkan 1,8 juta lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara itu Ketua MPR-RI H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A. dalam materinya menyampaikan, salah satu fokus utama Indonesia sebagai negara kepulauan adalah konektifitas, baik dalam arti keterhubungan antar wilayah secara fisik maupun dalam arti ikatan kebangsaan.
Dalam membangun konektifitas, lanjut Bambang, terdapat tiga prioritas yang harus diperhatikan yaitu implementasi pemerataan pembangunan, pembangunan SDM, dan pembangunan wawasan kebangsaan. Kegiatan KSF tersebut ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UT dan MPR-RI dalam rangka menyelenggrakan kegiatan Pemasyarakatan Empat Pilar MPR RI kepada Universitas Terbuka (UT) di tingkat pusat dan daerah. (*)
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia ini adalah menggelar berbagai Webinar dari berbagai perspektif bidang ilmu, dengan menghadirkan berbagai pakar baik dari akademisi UT maupun dari luar UT. Agenda terdekat yang akan dihelat Jumat besok (2/10) mulai pukul 09.00 WIB adalah webinar dengan tema “Online Pedagogi dan Kiat Orang Tua Mendampingi Anak Belajar Secara PJJ”.
Webinar akan menghadirkan Pembicara Rektor UT Prof Ojat Darojat, M.Bus, P.hD, dan Ketua Senat UT Prof Dr Chanif Nurcholis, M.Si. Sementara bertindak sebagai moderator Prof Dr Ali Muktiyanto, M.Si yang juga merupakan Dekan Fakultas Ekonomi UT. Masyarakat umum dapat mengikuti webinar ini melalui live streaming di kanal Youtube UT TV atau melalui platform Microsoft Teams pada link https://sl.ut.ac.id/WEBINAR-PEDAGODI-DKUT.
Webinar ini digelar dengan harapan akan membantu para orang tua dalam mendampingi anaknya belajar dengan menggunakan metode PJJ saat ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa penerapan PJJ dimana salah satunya dengan online ataupun e-learning belum diiiringi kesiapan para orang tua ataupun anak didik sendiri. Kondisi pandemi menimbulkan disrupsi besar dalam metode pembelajaran yang biasanya menggunakan tatap muka diubah menjadi PJJ.
Sementara di sisi lain, masih ada salah kaprah tentang PJJ yang seolah-olah dianggap hanya sekedar memindahkan pembelajaran tatap muka menjadi online learning. Sejatinya, dalam PJJ ada integrasi antar metode pembelajaran yang dibalut dalam sebuah Learning Management System yang dipersiapkan dengan baik.
Didasari hal itu, maka UT yang sudah berpengalaman sejak tahun 1984 dalam PJJ mencoba meluruskan makna PJJ sesungguhnya melalui serangkaian webinar yang digelar khsuussnya sejak awal Pandemi Covid-19.
Hingga saat ini berbagai webinar sudah digelar UT. Misalnya ajang Knowledge Sharing Forum (KSF) yang telah mencapai belasan serial. Salah satunya belum lama ini menghadirkan narasumber Ketua MPR RI, H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A dengan tema “Peranan Empat Pilar Kebangsaan dan Pemerataan Akses Pendidikan Tinggi dalam Mengokohkan Konektifitas Bangsa”.
Pada webinar tersebut, Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. menyampaikan bahwa UT merupakan institusi pendidikan yang diperintahkan langsung oleh pemerintah untuk memberikan pemerataan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat. Selama kurun waktu 36 tahun UT telah menghasilkan 1,8 juta lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara itu Ketua MPR-RI H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A. dalam materinya menyampaikan, salah satu fokus utama Indonesia sebagai negara kepulauan adalah konektifitas, baik dalam arti keterhubungan antar wilayah secara fisik maupun dalam arti ikatan kebangsaan.
Dalam membangun konektifitas, lanjut Bambang, terdapat tiga prioritas yang harus diperhatikan yaitu implementasi pemerataan pembangunan, pembangunan SDM, dan pembangunan wawasan kebangsaan. Kegiatan KSF tersebut ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UT dan MPR-RI dalam rangka menyelenggrakan kegiatan Pemasyarakatan Empat Pilar MPR RI kepada Universitas Terbuka (UT) di tingkat pusat dan daerah. (*)
(srf)