BNPB Beberkan Upaya Cegah Zero Victim Bencana Lewat InaRISK

Rabu, 07 Oktober 2020 - 13:17 WIB
loading...
BNPB Beberkan Upaya Cegah Zero Victim Bencana Lewat InaRISK
Masyarakat Indonesia harus selalu siap mengenai kemungkinan-kemungkinan ancaman bencana dalam waktu itu dekat ini. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Masyarakat Indonesia harus selalu siap mengenai kemungkinan-kemungkinan ancaman bencana dalam waktu itu dekat ini. Salah satunya dimana wilayah Indonesia dalam beberapa bulan ke depan akan terdampak fenomena La Nina pada level moderat yang terjadi di Samudera Pasifik. Fenomena ini juga berpotensi meningkatnya curah huja n di wilayah kepulauan Indonesia hingga mencapai 40%.

Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan mengatakan dalam menghadapi bencana ada dua hal yang harus dilakukan yakni jangka panjang dan jangka pendek. “Saya mencoba untuk membagi dua apa yang kita lakukan dalam jangka panjang, kemudian jangka pendek yang harus disiapkan terkait dengan informasi dari BMKG,” ungkap Lilik dalam Rakornas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi dan Gempa Bumi-Tsunami BMKG secara virtual, Rabu (7/10/2020). (Baca juga: Menko Luhut Dorong Terwujudnya Alat Pendeteksi Tsunami Buatan Dalam Negeri)

Saat ini, kata Lilik sebagai upaya untuk mencegah korban jiwa atau zero victim bencana pihaknya dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait telah mengeluarkan peta risiko bencana yang dimasukkan dalam satu aplikasi bernama InaRISK.

“Kemudian kita sekarang ini saya juga ingin melaporkan sudah memiliki peta risiko bencana dari berbagai ancaman bencana. Di sini saya mencoba untuk menyampaikan ada peta gempa bumi ini dasarnya adalah dari Kementerian PUPR tahun 2017 sudah mengeluarkan peta gempa bersama Pusat Gempa Nasional,” jelas Lilik.

“Kemudian juga peta tsunami kemudian banjir dan tanah longsor yang banyak di support oleh Kementerian PUPR, BIG (Badan Informasi Geospasial) dan BMKG tanah longsor dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, ini kita coba masukkan dalam satu aplikasi satu web namanya Inarisk. Ini bisa diunduh di Inarisk BNPB.go.id,” sambung Lilik.

Lilik mengatakan dalam InaRISK ini ada semua informasi bencana. “Ini ada di sini satu informasi. Kami terus mengupdate begitu ada informasi terbaru, kami selalu update ini. Dan ini bisa menjadi referensi kita pada saat ada informasi-informasi terkait dengan ancaman bencana. Jadi tadi kita masuk di jangka pendek, jadi saya mencoba untuk memasukkan setelah kita punya informasi kita kroscek tadi dengan apa yang bisa disampaikan oleh ibu kepala BMKG.”

Dia juga menjelaskan misalnya jika ada potensi hujan yang cukup ekstrim di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur, maka dengan InaRISK akan diinformasikan wilayah-wilayah mana saja yang harus siap siaga. “Nah ini yang kira-kira tetapi kita selalu butuh dukungan atau data-data mengenai daya dukung lingkungan. Kemudian bagaimana pengelolaan sumber daya airnya termasuk juga kapasitas yang ada di masing-masing daerah,” paparnya.

“Ini menjadi satu bagian untuk unit analisis. Sehingga kalau kemudian kita masuk dalam pemantauan dan integrasi data yang ujungnya adalah informasi yang sudah disampaikan oleh Ibu Kepala BMKG tadi, maka yang harus kita lakukan adalah informasi ini dengan kroscek dari peta risiko bencana yang kita miliki harus sampai pada daerah dan masyarakat,” imbuh Lilik.

Selain itu, Lilik menambahkan upaya ini menjadi hal yang penting untuk diterjemahkan informasi-informasi menjadi satu kegiatan atau satu aksi yang harus dilakukan di daerah. “Ini menjadi sesuatu yang sangat penting sekali. Karena kita tahu bagaimana informasi pusat sampai ke daerah ini ada satu proses desentralisasi di sana.” (Baca juga: Luhut Imbau Gubernur se-Pulau Jawa Waspada Penyebaran COVID-19 Saat Musim Hujan)

Sehingga, tambah Lilik upaya ini sebagai mitigasi sekaligus memberikan rekomendasi kepada kepala daerah untuk menghadapi bencana. “Apa yang harus dilakukan oleh gubernur, apa yang harus dilakukan oleh bupati, wali kota. Apa yang harus dilakukan oleh camat. Apa yang harus dilakukan oleh kepala desa atau lurah sampai RT/RW dan bahkan sampai keluarga. Sehingga tadi itu tujuan kita bersama untuk zero victim terkait dengan La Nina dan gempa bumi dan tsunami yang sudah disampaikan tadi itu bisa kita jalankan dengan baik,” tegasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1778 seconds (0.1#10.140)