Luhut Imbau Gubernur se-Pulau Jawa Waspada Penyebaran COVID-19 Saat Musim Hujan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wilayah Indonesia dalam beberapa bulan ke depan akan terdampak fenomena La Nina pada level moderat yang terjadi di Samudera Pasifik. Fenomena ini juga berpotensi meningkatnya curah hujan di wilayah kepulauan Indonesia hingga mencapai 40%.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa peningkatan curah hujan ini akan menjadi masalah serius. “Saya beberapa waktu yang lalu di info oleh Ibu Dwikorita (Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) bahwa terjadi La Nina di Pasifik dan itu juga kelihatannya mempengaruhi ke Indonesia. Dan mulai akhir bulan ini atau minggu kedua bulan ini selama 6 bulan ke depan akan terjadi 40% nanti masalah hujan ini akan jadi masalah serius,” ujar Luhut dalam Rakornas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi dan Gempa Bumi-Tsunami BMKG secara virtual, Rabu (7/10/2020). (Baca juga: Waspada Potensi Multi Bencana, BMKG: Indonesia Rawan Gempa dan Tsunami)
Luhut pun meminta agar semua pihak terkait tidak main-main dengan potensi ini. “Oleh karena itu dengan kecanggihan teknologi sekarang, saya berharap kita semua terintegrasi dalam menghadapi ini semua. Jadi jangan bermain-main lagi, karena 40% lebih parah dari yang normal,” tegasnya.
Apalagi, kata Luhut saat ini masih terjadi pandemi COVID-19. Sehingga, dalam penanganan ketika terjadi banjir harus tetap patuh protokol kesehatan. “Nah, ini juga disebabkan sekaligus menyangkut masalah COVID-19. Nah COVID-19 ini untuk nanti patuh pada protokol kesehatan karena banjir itu juga isu sendiri,” katanya.
Luhut pun mengimbau seluruh gubernur khususnya Pulau Jawa untuk serius menghadapi adanya potensi banjir serta penyebaran COVID-19. “Jadi saya mohon kalau Bapak-bapak Gubernur Pulau Jawa hadir, kita harus memperhatikan ini. Ibu Khofifah (Gubernur Jawa Timur), terus kemudian Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah), kemudian juga Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) dan juga Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta) karena ini juga saya udah bicara sama Pak Anies bahwa peringatan membuat kita juga serius,” jelasnya. (Baca juga: Curah Hujan Meningkat Akibat La Nina, BMKG Imbau Cegah Zero Victim)
“Jadi kita udah menghadapi tadi COVID-19 itu sendiri, kita menghadapi lagi hujan ini akan dampaknya 40% lebih tinggi. Kita menghadapi lagi demo, kita menghadapi lagi pilkada, jadi lengkap lah itu barang itu. Jadi memang kita semua harus bersinergi. Tidak boleh saling salah menyalahkan lagi dalam ini,” tambah Luhut.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa peningkatan curah hujan ini akan menjadi masalah serius. “Saya beberapa waktu yang lalu di info oleh Ibu Dwikorita (Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) bahwa terjadi La Nina di Pasifik dan itu juga kelihatannya mempengaruhi ke Indonesia. Dan mulai akhir bulan ini atau minggu kedua bulan ini selama 6 bulan ke depan akan terjadi 40% nanti masalah hujan ini akan jadi masalah serius,” ujar Luhut dalam Rakornas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi dan Gempa Bumi-Tsunami BMKG secara virtual, Rabu (7/10/2020). (Baca juga: Waspada Potensi Multi Bencana, BMKG: Indonesia Rawan Gempa dan Tsunami)
Luhut pun meminta agar semua pihak terkait tidak main-main dengan potensi ini. “Oleh karena itu dengan kecanggihan teknologi sekarang, saya berharap kita semua terintegrasi dalam menghadapi ini semua. Jadi jangan bermain-main lagi, karena 40% lebih parah dari yang normal,” tegasnya.
Apalagi, kata Luhut saat ini masih terjadi pandemi COVID-19. Sehingga, dalam penanganan ketika terjadi banjir harus tetap patuh protokol kesehatan. “Nah, ini juga disebabkan sekaligus menyangkut masalah COVID-19. Nah COVID-19 ini untuk nanti patuh pada protokol kesehatan karena banjir itu juga isu sendiri,” katanya.
Luhut pun mengimbau seluruh gubernur khususnya Pulau Jawa untuk serius menghadapi adanya potensi banjir serta penyebaran COVID-19. “Jadi saya mohon kalau Bapak-bapak Gubernur Pulau Jawa hadir, kita harus memperhatikan ini. Ibu Khofifah (Gubernur Jawa Timur), terus kemudian Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah), kemudian juga Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) dan juga Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta) karena ini juga saya udah bicara sama Pak Anies bahwa peringatan membuat kita juga serius,” jelasnya. (Baca juga: Curah Hujan Meningkat Akibat La Nina, BMKG Imbau Cegah Zero Victim)
“Jadi kita udah menghadapi tadi COVID-19 itu sendiri, kita menghadapi lagi hujan ini akan dampaknya 40% lebih tinggi. Kita menghadapi lagi demo, kita menghadapi lagi pilkada, jadi lengkap lah itu barang itu. Jadi memang kita semua harus bersinergi. Tidak boleh saling salah menyalahkan lagi dalam ini,” tambah Luhut.
(kri)