1.489 Santri Terpapar Covid-19, Tersebar di 28 Pesantren
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Waryono Abdul Ghofur mengatakan hingga saat ini sebanyak 1.489 santri terpapar Covid-19 yang tersebar di 28 pondok pesantren (ponpes) di 11 provinsi di Tanah Air.
“Ini laporannya yang masuk ke kami ada 28 pesantren yang sampai hari ini terpapar Covid. Tersebar di 11 provinsi. Santri yang terpapar juga cukup banyak sekitar 1.489 santri positif Covid-19, diantara 969 santri sembuh, dan 519 dalam perawatan. Kemudian ada 1 santri yang meninggal dunia,” ungkap Waryono dalam rapat koordinasi Pembinaan dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Pesantren secara virtual, Selasa (6/10/2020).
(Baca: Serangan COVID-19 Meluas, di Jabar Muncul Klaster Pesantren)
Selain itu, Waryono mengatakan bahwa tidak semua pesantren di seluruh Indonesia bisa melakukan pembelajaran daring seperti sekolah dan madrasah. “Pembelajaran tatap muka, memang saya banyak mendapat pertanyaan dari media terutama kenapa Pesantren tidak bisa semuanya daring seperti sekolah dan Madrasah.”
“Ya saya minimal menyampaikan jawaban sekolah dan madrasah itu struktural, artinya instruksinya tuh tunggal ya, begitu pemerintah instruksi bahwa tidak boleh ada tatap muka maka sekolah dan madrasah itu bisa. Nah, pesantren ini betul-betul murni swasta gitu ya, betul-betul milik Kiai ya,” jelas Waryono.
(Baca: Kemenag: Seluruh Pesantren di Tanah Air Harus Bentuk Satgas Penanganan COVID-19)
Waryono pun menghimbau kepada para kiai maupun para pengasuh pesantren untuk tetap mengutamakan keselamatan dengan mematuhi protokol kesehatan. Serta terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Daerah setempat untuk penanggulangan Covid-19.
“Dan ini nanti mohon masukan, kami sebatas mengimbau gitu ya menekankan kembali kepada para Kiai pengasuh pesantren agar tetap mengutamakan keselamatan. Dan karena itu mudah-mudahan ini surat kami juga sudah dibaca, dilaksanakan ada tiga hal agar betul-betul melaksanakan dan koordinasi terus dengan Gugus Tugas dengan Dinas Kesehatan di daerah,” tegas Waryono.
“Ini laporannya yang masuk ke kami ada 28 pesantren yang sampai hari ini terpapar Covid. Tersebar di 11 provinsi. Santri yang terpapar juga cukup banyak sekitar 1.489 santri positif Covid-19, diantara 969 santri sembuh, dan 519 dalam perawatan. Kemudian ada 1 santri yang meninggal dunia,” ungkap Waryono dalam rapat koordinasi Pembinaan dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Pesantren secara virtual, Selasa (6/10/2020).
(Baca: Serangan COVID-19 Meluas, di Jabar Muncul Klaster Pesantren)
Selain itu, Waryono mengatakan bahwa tidak semua pesantren di seluruh Indonesia bisa melakukan pembelajaran daring seperti sekolah dan madrasah. “Pembelajaran tatap muka, memang saya banyak mendapat pertanyaan dari media terutama kenapa Pesantren tidak bisa semuanya daring seperti sekolah dan Madrasah.”
“Ya saya minimal menyampaikan jawaban sekolah dan madrasah itu struktural, artinya instruksinya tuh tunggal ya, begitu pemerintah instruksi bahwa tidak boleh ada tatap muka maka sekolah dan madrasah itu bisa. Nah, pesantren ini betul-betul murni swasta gitu ya, betul-betul milik Kiai ya,” jelas Waryono.
(Baca: Kemenag: Seluruh Pesantren di Tanah Air Harus Bentuk Satgas Penanganan COVID-19)
Waryono pun menghimbau kepada para kiai maupun para pengasuh pesantren untuk tetap mengutamakan keselamatan dengan mematuhi protokol kesehatan. Serta terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Daerah setempat untuk penanggulangan Covid-19.
“Dan ini nanti mohon masukan, kami sebatas mengimbau gitu ya menekankan kembali kepada para Kiai pengasuh pesantren agar tetap mengutamakan keselamatan. Dan karena itu mudah-mudahan ini surat kami juga sudah dibaca, dilaksanakan ada tiga hal agar betul-betul melaksanakan dan koordinasi terus dengan Gugus Tugas dengan Dinas Kesehatan di daerah,” tegas Waryono.
(muh)