Satgas TNI RDB Monusco Sukses Menurunkan 43 Milisi dan 32 Pucuk Senjata
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satgas Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de lOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO) kembali mengukir prestasi di Afrika. Satgas berhasil menurunkan 32 pucuk senjata jenis senapan AK-47 beserta 43 orang milisi bersenjata secara sukarela melalui pendekatan persuasif dan dialog dengan para pemangku adat di desa Nsela hingga Mapanda, Afrika, Senin (5/10/2020).
Komandan Satgas Kolonel Inf Daniel Lumbanraja menyampaikan bawah senjata tersebut tidak dengan mudah didapat begitu saja. Ada proses yang cukup panjang melalui berbagai kegiatan patroli oleh prajurit Satgas TNI RDB dalam menjaga perdamaian dan keamanan di daerah misi.
(Baca: Dua Petinggi TNI AL Lakukan Fleet Commander Inspection di Koarmada Surabaya)
Daniel menjelaskan, saat ini situasi dan kondisi di daerah misi dalam keadaan aman terkendali. Akan tetapi, masih ada beberapa wilayah lainnya yang rawan tindakan kriminal seperti perampokan dan penyerangan oleh kelompok bersenjata terhadap 60 warga sipil dan 7 orang FARDC yang mengakibatkan 4 orang meninggal dan 3 orang luka-luka yang terjadi di desa Nsela, belum lama ini.
”Untuk itu, kami memerintahkan Wadansatgas Mayor Inf Yossy Buanan untuk segera merencanakan operasi pemutihan di wilayah COB Bendera yang dipimpin Mayor Inf Ismail Taruna Vijaya sebagai komando pelaksana di lapangan,” ujar Daniel melalui siaran pers yang diterima SINDOnews, Selasa (6/10/2020).
Operasi yang diberi nama “Operasi Kuda Putih” ini melibatkan 80 personel Satgas yang terbagi menjadi 4 Tim pelaksana yaitu Tim Pencari Informasi, Tim Cimic dan 2 Tim Pengamanan.
(Baca: Kongo Umumkan Berakhirnya Wabah Ebola di Tengah Pandemi Corona)
Monusco dalam hal ini Indo RDB dan CLA menjalin komunikasi dengan para pemimpin local N’Sela dan sekitarnya untuk menghubungi beberapa pemimpin kelompok bersenjata dan satu faksi MMAP yang diyakini selama ini selalu bermusuhan.
Dalam kurun waktu yang tidak singkat melalui berbagai kegiatan patroli rutin disertai kegiatan Civil Military Coordination (CIMIC) di wilayah Area of Resposibility (AoR) Indo RDB akhirnya operasi ini membuahkan hasil positif yaitu berhasil meyakinkan para milisi untuk kembali ke masyarakat beserta menyerahkan peralatan perangnya kepada Monusco dalam hal ini Indo RDB disaksikan Komandan FARDC Batalyon 222 Bendera, Kepala N’Sela dan pemimpin lokal lainnya di daerah tersebut.
Sampai saat ini Satgas TNI RDB Konga XXXIX-B Monusco Kongo telah berhasil menyadarkan sebanyak 329 orang milisi bersenjata dan 133 pucuk senjata api dengan 436 butir munisi.
Komandan Satgas Kolonel Inf Daniel Lumbanraja menyampaikan bawah senjata tersebut tidak dengan mudah didapat begitu saja. Ada proses yang cukup panjang melalui berbagai kegiatan patroli oleh prajurit Satgas TNI RDB dalam menjaga perdamaian dan keamanan di daerah misi.
(Baca: Dua Petinggi TNI AL Lakukan Fleet Commander Inspection di Koarmada Surabaya)
Daniel menjelaskan, saat ini situasi dan kondisi di daerah misi dalam keadaan aman terkendali. Akan tetapi, masih ada beberapa wilayah lainnya yang rawan tindakan kriminal seperti perampokan dan penyerangan oleh kelompok bersenjata terhadap 60 warga sipil dan 7 orang FARDC yang mengakibatkan 4 orang meninggal dan 3 orang luka-luka yang terjadi di desa Nsela, belum lama ini.
”Untuk itu, kami memerintahkan Wadansatgas Mayor Inf Yossy Buanan untuk segera merencanakan operasi pemutihan di wilayah COB Bendera yang dipimpin Mayor Inf Ismail Taruna Vijaya sebagai komando pelaksana di lapangan,” ujar Daniel melalui siaran pers yang diterima SINDOnews, Selasa (6/10/2020).
Operasi yang diberi nama “Operasi Kuda Putih” ini melibatkan 80 personel Satgas yang terbagi menjadi 4 Tim pelaksana yaitu Tim Pencari Informasi, Tim Cimic dan 2 Tim Pengamanan.
(Baca: Kongo Umumkan Berakhirnya Wabah Ebola di Tengah Pandemi Corona)
Monusco dalam hal ini Indo RDB dan CLA menjalin komunikasi dengan para pemimpin local N’Sela dan sekitarnya untuk menghubungi beberapa pemimpin kelompok bersenjata dan satu faksi MMAP yang diyakini selama ini selalu bermusuhan.
Dalam kurun waktu yang tidak singkat melalui berbagai kegiatan patroli rutin disertai kegiatan Civil Military Coordination (CIMIC) di wilayah Area of Resposibility (AoR) Indo RDB akhirnya operasi ini membuahkan hasil positif yaitu berhasil meyakinkan para milisi untuk kembali ke masyarakat beserta menyerahkan peralatan perangnya kepada Monusco dalam hal ini Indo RDB disaksikan Komandan FARDC Batalyon 222 Bendera, Kepala N’Sela dan pemimpin lokal lainnya di daerah tersebut.
Sampai saat ini Satgas TNI RDB Konga XXXIX-B Monusco Kongo telah berhasil menyadarkan sebanyak 329 orang milisi bersenjata dan 133 pucuk senjata api dengan 436 butir munisi.
(muh)