Pimpinan Daerah dan Tokoh Agama Diminta Ikut Tangkal Radikalisme

Minggu, 04 Oktober 2020 - 16:45 WIB
loading...
Pimpinan Daerah dan...
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli bersama pimpinan daerah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Jawa Tengah. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Mengedepankan kesejahtearaan dengan melakukan pembangunan non-fisik seperti membangun karakter kebangsaan akan terus dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama dengan seluruh elemen bangsa.

Hal itu dilakukan agar masyarakat memiliki daya tangkal terhadap penyabran paham radikal terorisme . Tidak hanya dengan pemerintah daerah, tetapi tokoh agama, tokoh masyarakat juga turut berperan dalam melindungi masyarakat dari penyebaran paham tersebut

Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar saat acara Silaturahmi Kebangsaan dalam rangka Penanggulangan Terorisme bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang berlangsung di The Sunan Hotel, Surakarta, Jumat 2 Oktober 2020 siang.

"Sebagai lembaga negara yang diberikan tugas dalam penanggulangan terorisme di Tanah Air, BNPT terus berkomitmen untuk menegakkan dan mengamalkan konstitusi negara. Tiga upaya pencegahan membangun kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi dan deradikalisasi. Ini semua tentu perlu peran semua elemen bangsa. Tidak hanya pemerintah daerah, tetapi juga tokoh agama dan tokoh masyarakat," kata Boy Rafli.( )

Menurut Kepala BNPT, salah satu potensi terorisme dari radikalisme intoleran. Bahkan saat ini juga masih banyak masyarakat bangsa ini yang mempertentangkan antara Pancasila dan agama. “Mari kita berjuang agar generasi muda ini tidak menjadi korban kebingungan. Para tokoh alim ulama tentu ikut andil dalam menyampaikan pemahaman ini,” kata mantan Wakil Kepala Lemdiklat Polri ini.

Boy Rafli menegaskan, upaya merajut dan menciptakan perdamaian tentunya adalah kebutuhan bersama dan merupakan sebuah kondisi yang diharapkan bagi seluruh masyarakat di Tanah Air.

“Kerja sama di antara tokoh pemerintahan bersama tokoh masyarakat, tokoh agama tentunya perlu kita rajut terus dan narasi-narasi persatuan di antara itu juga harus dikuatkan terus,” ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini( )

Alumni Akpol tahun 1988 ini pun bersyukur bisa menggelar silaturahmi kebangsaan di kota Solo yang dapat melibatkan dengan hadirnya unsur Forkopimda dari Provinsi Jawa Tengah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan juga demikian Forkompinda pada tingkat Kabupaten dan Kota yaitu dari Kabupaten Karanganyar dan juga dari Kota Solo sendiri.

“Karena silaturahmi kebangsaan ini perlu terus diupayakan agar bisa terjadi persamaan pemahaman kondisi kekinian. Tentunya kesempatan bersama bagi kita untuk membangun sebuah komitmen-komitmen baru. Artinya komitmen yang sudah ada itu bukan berarti tidak baik, tapi ada dan tentu perlu diperbarui agar kita punya semangat baru,” ucap mantan Kapolda Papua ini.

Hal tersebut dikatakannya sebagai upaya untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan yang terus mendapatkan berbagai tantangan dan gangguan. Oleh karena itu menurutnya, dalam menyikapi kondisi yang ada, silaturahmi ini bisa membahas kondisi-kondisi kekinian.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1922 seconds (0.1#10.140)