Tuntas Direnovasi, Kepala BKKBN Resmikan Sanggar Saka Kencana di Cibubur
loading...
A
A
A
CIBUBUR - Sanggar Satuan Kerja Keluarga Berencana (Saka Kencana) yang beberapa tahun belakang ini tidak berfungsi maksimal. Ini dikarenakan kondisinya yang tidak mendukung untuk kegiatan para anggota Saka Kencana.
Pengurus dan anggota Saka Kencana bahu membahu untuk merenovasi sanggar Saka Kencana agar dapat menjadi base camp Anggota Saka. Peletakan batu pertama pembangunan sanggar Saka Kencana di Buperta Cibubur, Jakarta Timur dilakukan pada 14 Desember tahun lalu dilakukan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ), Hasto Wardoyo.
“Saka Kencana adalah salah satu jalan bagi para remaja dalam menciptakan kreativitas dan menghasilkan SDM yang unggul,” ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (2/10/2020). (Baca juga: Jokowi Tunjuk BKKBN sebagai Penanggungjawab Utama Penanggulangan Stunting)
Berdirinya Sanggar Saka Kencana ini mendapatkan sumbangan dari Yayasan Citra Kasih Indonesia berupa pendopo. Selain itu, keperluan bahan bangunan lainnya didapatkan melalui penggalangan dana.
“Joglo atau Pendopo merupakan salah satu rumah adat di Indonesia yang memiliki nilai filosofi sangat tinggi,” ujar Ketua Panitia Renovasi Sanggar Saka Kencana Rio Kusumo Utomo.
Menurut Rio, atap yang menjulang tinggi keatas diartikan dengan semakin tinggi jabatan seseorang maka semakin tinggi niatnya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Pendopo ini bersifat terbuka sesuai dengan sifat kepemimpinan Saka Kencana yang terbuka dalam menerima masukan serta kritik yang bersifat membangun.
"Selain itu, yang menjadi ciri khas pada pendopo ini adalah tidak disediakannya kursi sehingga tamu-tamu yang dating dapat duduk bersama tanpa memandang jabatan serta status sosial," tutur Rio.
Hasto pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung kegiatan renovasi sanggar kencana. Sebelumnya, Hasto sedih saat mengetahui sanggar Saka Kencana adalah satu-satunya sanggar yang roboh. “Kalau rumah itu roboh maka simbol dari yang pemilik rumah itu tidak berdaya untuk mendirikan rumah,” terang Hasto.
Namun, karena upaya bersama sanggar Saka Kencana kembali hidup dan berdiri kokoh. Dengan terbangunnya sanggar ini diharapkan akan hadirnya kembali aktivitas-aktivitas yang lebih bermanfaat untuk kemajuan Pramuka. (Baca juga: BKKBN Jabar Sukses Layani Ribuan Akseptor Spiral dan Susuk)
"Setidaknya ada agenda mingguan, kalau bisa ada aktivitas harian. Semoga sanggar saka kencana ini dapat menginspirasi daerah lainnya di Indonesia. Kegiatan tersebut harus sesuai dengan porsinya masing-masing agar lebih berguna untuk kedepannya," harap Hasto.
Pengurus dan anggota Saka Kencana bahu membahu untuk merenovasi sanggar Saka Kencana agar dapat menjadi base camp Anggota Saka. Peletakan batu pertama pembangunan sanggar Saka Kencana di Buperta Cibubur, Jakarta Timur dilakukan pada 14 Desember tahun lalu dilakukan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ), Hasto Wardoyo.
“Saka Kencana adalah salah satu jalan bagi para remaja dalam menciptakan kreativitas dan menghasilkan SDM yang unggul,” ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (2/10/2020). (Baca juga: Jokowi Tunjuk BKKBN sebagai Penanggungjawab Utama Penanggulangan Stunting)
Berdirinya Sanggar Saka Kencana ini mendapatkan sumbangan dari Yayasan Citra Kasih Indonesia berupa pendopo. Selain itu, keperluan bahan bangunan lainnya didapatkan melalui penggalangan dana.
“Joglo atau Pendopo merupakan salah satu rumah adat di Indonesia yang memiliki nilai filosofi sangat tinggi,” ujar Ketua Panitia Renovasi Sanggar Saka Kencana Rio Kusumo Utomo.
Menurut Rio, atap yang menjulang tinggi keatas diartikan dengan semakin tinggi jabatan seseorang maka semakin tinggi niatnya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Pendopo ini bersifat terbuka sesuai dengan sifat kepemimpinan Saka Kencana yang terbuka dalam menerima masukan serta kritik yang bersifat membangun.
"Selain itu, yang menjadi ciri khas pada pendopo ini adalah tidak disediakannya kursi sehingga tamu-tamu yang dating dapat duduk bersama tanpa memandang jabatan serta status sosial," tutur Rio.
Hasto pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung kegiatan renovasi sanggar kencana. Sebelumnya, Hasto sedih saat mengetahui sanggar Saka Kencana adalah satu-satunya sanggar yang roboh. “Kalau rumah itu roboh maka simbol dari yang pemilik rumah itu tidak berdaya untuk mendirikan rumah,” terang Hasto.
Namun, karena upaya bersama sanggar Saka Kencana kembali hidup dan berdiri kokoh. Dengan terbangunnya sanggar ini diharapkan akan hadirnya kembali aktivitas-aktivitas yang lebih bermanfaat untuk kemajuan Pramuka. (Baca juga: BKKBN Jabar Sukses Layani Ribuan Akseptor Spiral dan Susuk)
"Setidaknya ada agenda mingguan, kalau bisa ada aktivitas harian. Semoga sanggar saka kencana ini dapat menginspirasi daerah lainnya di Indonesia. Kegiatan tersebut harus sesuai dengan porsinya masing-masing agar lebih berguna untuk kedepannya," harap Hasto.
(kri)