Ikuti Protokol Kesehatan Wujud Kasihi Orang di Sekitar Kita
loading...
A
A
A
Welky merupakan salah satu korban Covid-19 klaster keluarga. Ayah, ibu, dan adiknya positif terpapar coronavirus.
Pada talkshow bertema "Berjuang Sembuh dari Covid-19" di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Graha BNPB Jakarta pada Senin (28/9/2020) sore Welky yang masih terbaring di tempat tidur rumah sakit itu menceritakan dampak Covid-19 yang sangat menyiksa.
Pola hubungan sosial keluarga inti menjadi berubah drastis. Bukan hanya itu saja. Seisi rumah disterilkan dan tinggal terpisah dari keluarga, dipisahkan dari anak istri.
"Dampaknya itu seperti saya sekarang tinggal di rumah sakit sendiri, pisah dari anak-istri, dan seluruh keluarga harus swab Test. Beruntung anak istri saya negatif," ujar Welky Pakpahan via aplikasi Zoom.
Welky menjelaskan begitu hasil tesnya positif dirinya meminta seluruh anggota keluarga melakukan swab test, termasuk asisiten rumah tangganya.
Welky masih ingat betul dirinya hadir di acara kumpul keluarga pada hari Minggu. Sehari setelah pertemuan itu tubuh Welky mengalami demam dengan suhu badan naik turun.
“Hari Kamis-nya persendian lemas banget. Saya sudah feeling sepertinya kena Covid-19," ungkap Welky.
Welky juga menyoroti orang-orang yang masih sering berkerumun dan nongkrong tanpa mematuhi protokol kesehatan. Ia menilai kelompok yang masih cuek dan tetap berkerumun itu tidak mengetahui orang tanpa gejala (OTG). Kasihan orang tua yang menjadi korbannya.
"Harusnya sabar aja dulu sampai Covid-19 ini selesai. Yang lebih berisiko itu orang tua dan yang punya pengorbit. Mereka jarang keluar rumah jadi kita-kita ini yang aktif perlu menjaga diri dengan mematuhi protokol kesehatan. Begitu terkena bisa menular ke orang tua," jelas pengusaha yang punya hobi fotografi ini.
Penyintas Covid-19 Hans Virgoro mengatakan pada awalnya dirinya bingung begitu membuka hasil swab Test dirinya positif. Ia semula tak percaya dengan virus corona ini lantaran di kelompok bergaulnya itu belum satupun yang terkena corona.
Pada talkshow bertema "Berjuang Sembuh dari Covid-19" di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Graha BNPB Jakarta pada Senin (28/9/2020) sore Welky yang masih terbaring di tempat tidur rumah sakit itu menceritakan dampak Covid-19 yang sangat menyiksa.
Pola hubungan sosial keluarga inti menjadi berubah drastis. Bukan hanya itu saja. Seisi rumah disterilkan dan tinggal terpisah dari keluarga, dipisahkan dari anak istri.
"Dampaknya itu seperti saya sekarang tinggal di rumah sakit sendiri, pisah dari anak-istri, dan seluruh keluarga harus swab Test. Beruntung anak istri saya negatif," ujar Welky Pakpahan via aplikasi Zoom.
Welky menjelaskan begitu hasil tesnya positif dirinya meminta seluruh anggota keluarga melakukan swab test, termasuk asisiten rumah tangganya.
Welky masih ingat betul dirinya hadir di acara kumpul keluarga pada hari Minggu. Sehari setelah pertemuan itu tubuh Welky mengalami demam dengan suhu badan naik turun.
“Hari Kamis-nya persendian lemas banget. Saya sudah feeling sepertinya kena Covid-19," ungkap Welky.
Welky juga menyoroti orang-orang yang masih sering berkerumun dan nongkrong tanpa mematuhi protokol kesehatan. Ia menilai kelompok yang masih cuek dan tetap berkerumun itu tidak mengetahui orang tanpa gejala (OTG). Kasihan orang tua yang menjadi korbannya.
"Harusnya sabar aja dulu sampai Covid-19 ini selesai. Yang lebih berisiko itu orang tua dan yang punya pengorbit. Mereka jarang keluar rumah jadi kita-kita ini yang aktif perlu menjaga diri dengan mematuhi protokol kesehatan. Begitu terkena bisa menular ke orang tua," jelas pengusaha yang punya hobi fotografi ini.
Penyintas Covid-19 Hans Virgoro mengatakan pada awalnya dirinya bingung begitu membuka hasil swab Test dirinya positif. Ia semula tak percaya dengan virus corona ini lantaran di kelompok bergaulnya itu belum satupun yang terkena corona.