Ikuti Protokol Kesehatan Wujud Kasihi Orang di Sekitar Kita
loading...
A
A
A
Hans, sehari-hari bekerja sebagai perancang perhiasan, juga mengaku dirinya sama sekali tidak mengalami kehilangan indera penciuman dan perasa. Saluran pernafasannya pun normal. Tapi di hari kedua, hari ketiga, dan seterusnya tubuhnya drop.
"Setelah hari kedua dinyatakan positif baru saya kehilangan indra perasa, penciuman, dan nafas pendek," kata Hans.
Dokter Relawan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta dr. Veresa Chintya menceritakan sebagai dokter umum dirinya tertarik bergabung dengan tim relawan dokter Covid-19 guna menjadi bagian dari sejarah menangani kasus baru ini. Meskipun dalam pelaksanaannya banyak hal yang perlu dikorbankan. Yang paling berat sebagai relawan tenaga medis adalah tidak bisa berkumpul dengan keluarga karena pernah kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 dan berisiko tertular.
"Banyak hal yang menarik saat saya bergabung dengan dokter relawan di RS Darurat Covid-19, terutama bisa berbagi pengalaman menghadapi para pasien positif Covid-19," ungkap dr. Veresa, lulusan fakultas kedokteran dari satu universitas swasta di Jakarta.
Dokter muda ini tegas mengatakan bahwa wabah Covid-19 ini bukan rekayasa atau konspirasi.
Covid-19 ini virus yang harus ditanggulangi secara serentak dan bersama-sama dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Covid-19 ini benar-benar nyata. Cara mencegahnya adalah dengan mematuhi protokol kesehatan: pakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, dan jaga jarak," papar dr. Veresa.
Apa yang kita lakukan agar disiplin dan patuh memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan mencuci tangan tidak sebanding dengan beratnya tugas dokter dan tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19.
"Setelah hari kedua dinyatakan positif baru saya kehilangan indra perasa, penciuman, dan nafas pendek," kata Hans.
Dokter Relawan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta dr. Veresa Chintya menceritakan sebagai dokter umum dirinya tertarik bergabung dengan tim relawan dokter Covid-19 guna menjadi bagian dari sejarah menangani kasus baru ini. Meskipun dalam pelaksanaannya banyak hal yang perlu dikorbankan. Yang paling berat sebagai relawan tenaga medis adalah tidak bisa berkumpul dengan keluarga karena pernah kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 dan berisiko tertular.
"Banyak hal yang menarik saat saya bergabung dengan dokter relawan di RS Darurat Covid-19, terutama bisa berbagi pengalaman menghadapi para pasien positif Covid-19," ungkap dr. Veresa, lulusan fakultas kedokteran dari satu universitas swasta di Jakarta.
Dokter muda ini tegas mengatakan bahwa wabah Covid-19 ini bukan rekayasa atau konspirasi.
Covid-19 ini virus yang harus ditanggulangi secara serentak dan bersama-sama dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Covid-19 ini benar-benar nyata. Cara mencegahnya adalah dengan mematuhi protokol kesehatan: pakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, dan jaga jarak," papar dr. Veresa.
Apa yang kita lakukan agar disiplin dan patuh memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan mencuci tangan tidak sebanding dengan beratnya tugas dokter dan tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19.
(atk)