Warga Senior dalam Pusaran Pandemi

Kamis, 01 Oktober 2020 - 07:04 WIB
loading...
A A A
Risiko turunnya pendapatan, bahkan kehilangan pekerjaan membayangi warga senior, mengingat 84,29% bekerja di sektor informal. Warga senior yang tidak bekerja pun juga menghadapi risiko, karena penopang mereka juga terancam. Akses terhadap fasilitas kesehatan juga terhambat. Selain menghindari fasilitas kesehatan karena termasuk golongan rentan, daya tampung fasilitas kesehatan juga terserap untuk menangani pandemi.

Dengan demikian perlu disusun program untuk warga senior mengenai untuk mencegah agar mereka tidak merasa terisolasi, akses kepada fasiltas kesehatan serta bantuan finansial seprti yang diamanatkan dalam UU Nomor 13/1998. Menjamin layanan kesehatan yang berdampak pada warga senior didasarkan pada pertimbangan hak untuk mendapat layanan kesehatan. Risiko-risiko yang dihadapi warga senior terkait pemberian layanan kesehatan harus diantisipasi.

Perlu didukung penguatan inklusi sosial dan solidaaritas selama masa pembatasan fisik. Pembatasan pergerakan dan fisik dapat mengakibatkan gangguan layanan dan dukungan esensial bagi warga senior. Pembatasan fisik harus dibarengi dengan kebijakan-kebijakan dukungan sosial dan layanan-layanan yang tepat sasaran bagi warga senior, termasuk meningkatkan akses teknologi bagi warga senior.

Tidak boleh terlewatkan, mengintegrasikan secara penuh isu-isu ekonomi dan sosial yang dihadapi warga senior dengan penanganan Covid-19. Dampak buruk Covid-19 terhadap warga senior harus ditangani baik selama pandemi maupun pascapandemi. Pun, masalah-masalah struktural yang mengakibatkan warga senior menjadi terpinggirkan dan rentan terhadap pandemi jika ingin pulih secara lebih baik.
(ras)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)