Kematian Corona Tertinggi di ICU, Luhut: Perlu Peningkatan Manajemen RS

Sabtu, 19 September 2020 - 00:38 WIB
loading...
Kematian Corona Tertinggi di ICU, Luhut: Perlu Peningkatan Manajemen RS
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan sekaligus Wakil Ketua Komite Pengendalian Covid-19 dan Pengendalian Ekonomi Nasional. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan sekaligus Wakil Ketua Komite Pengendalian Covid-19 dan Pengendalian Ekonomi Nasional mengatakan tingkat kematian tertinggi Covid-19 (virus Corona) adalah di ICU. Sehingga, ia mengatakan manajemen rumah sakit perlu ditingkatkan.

(Baca juga: Rekor! Sehari 4.088 Orang Sembuh dari Covid-19)

"Kemudian kami menemukan untuk perlu peningkatan manajemen Rumah Sakit terutama dalam hal berhubungan langsung dengan penanganan Covid-19, manajemen ICU, sumber daya manusia, obat dan peralatan serta metode terapi," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual terkait Penanganan Covid-19 di 8 Provinsi, Jumat (18/9/2020).

Luhut mengungkapkan, Kementerian Kesehatan juga sedang menyiapkan kolaborasi dengan rumah sakit-rumah sakit untuk peningkatan penanganan di ICU. (Baca juga: Bertambah 114 Orang, Total 9.336 Orang Meninggal Akibat Covid-19)

"Nanti malam kami ada vidcall dengan Kementerian Kesehatan dan karena mereka sedang menyiapkan kolaborasi dengan rumah sakit-rumah sakit yang ada bagaimana menangani di ICU. Karena tingkat kematian yang paling tinggi adalah di ICU," ungkapnya.

Sehingga kata Luhut, diharapkan dengan pengalaman penanganan Covid-19 selama 6 bulan ini maka tingkat kematian Covid-19 bisa ditekan. "Nah kalau ini kita perbaiki dengan pengalaman kita selama enam bulan ini dengan obat-obat yang sudah ada di susun dengan baik maka tingkat kematian itu akan kita kontrol. Nanti RSPAD kana berkolaborasi dengan banyak Rumah Sakit," jelasnya.

"Nah kalau kami sudah sepakat nanti malam dan besok, maka hari Senin itu akan briefing seluruh rumah sakit di 8 provinsi tahap pertama untuk menyiapkan itu. Sehingga penanganan manajemen untuk ICU dan juga mana training pada sumber daya manusia dan pengecekan obat-obatan yang harus dimiliki oleh ICU itu sudah bisa kami selesaikan. Jadi ini supaya dipahami," tambah Luhut.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1990 seconds (0.1#10.140)