Luhut Pastikan Tenaga Kesehatan Menjadi Prioritas Vaksin Covid-19

Jum'at, 18 September 2020 - 21:14 WIB
loading...
Luhut Pastikan Tenaga Kesehatan Menjadi Prioritas Vaksin Covid-19
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sekaligus Wakil Ketua Komite Pengendalian Covid-19 dan Pengendalian Ekonomi Nasional menegaskan vaksin akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sekaligus Wakil Ketua Komite Pengendalian Covid-19 dan Pengendalian Ekonomi Nasional menegaskan vaksin akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.

Hal ini, sebagai upaya untuk melindungi tenaga kesehatan agar tidak menjadi korban Covid-19. “Pertama itu adalah orang yang bertugas kesehatan, itu semua akan kita dapatkan, jadi jangan sampai nanti ada lagi, dokter kita atau perawat kita yang kena korban dari Covid ini, saya kira prioritas kita adalah itu,” kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual terkait Penanganan Covid-19 di 8 Provinsi, Jumat (18/9/2020).

Setelah itu, kata Luhut akan disebarkan terutama di wilayah Jawa dan Bali yang memiliki kasus Covid-19 terbanyak. “Kemudian nanti lebih luas lagi, tapi saya kira paling banyak mungkin pertama Jawa Bali, kenapa Jawa Bali, memang sumber Covid-19 paling banyak di daerah ini,” katanya. (Baca juga: Luhut Targetkan Januari 2021 Sebanyak 100 Juta Penduduk Divaksinasi Covid-19)

Selain itu, Luhut mengharapkan vaksin Covid-19 mulai disuntikkan pada Desember 2020 ini. “Jadi vaksin ini mulai jalan, kita harapkan Desember awal sudah terus ke depan. Jadi Desember ke depan ini baik itu KSAD, Polri serta unsur-unsur kesehatan kita untuk melakukan injeksi di tempat-tempat yang akan diprioritaskan nanti terutama bagian kesehatan dan pembantunya,” ungkapnya. (Baca juga: Lima Instruksi Luhut untuk Penanganan Corona di 8 Provinsi Prioritas)

Luhut meyakini hingga Januari 2021 sebanyak 100 juta penduduk telah divaksinasi sehingga Covid-19 di Tanah Air bisa terkendali. “Nah kalau itu terlalui sampai Januari nanti sudah hampir 100 juta yang diinjeksi, saya kira mungkin akan mulai terkendali. Itu saya kira target kita. Karena tahun depan kita akan dapat 270 juta lebih. Mungkin saya kira akan lebih dari angka itu,” katanya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1786 seconds (0.1#10.140)