KPK Gandeng MAKI Usut Dugaan Keterlibatan Aktor Senayan di Kasus Djoko Tjandra

Jum'at, 18 September 2020 - 14:59 WIB
loading...
KPK Gandeng MAKI Usut...
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) untuk mengusut tuntas dugaan keterlibatan anggota DPR dalam kasus Djoko Tjandra. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman kembali mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) , Jumat (18/9/2020). Boyamin mengaku kedatangannya untuk memenuhi undangan dari KPK guna menjelaskan secara detail berkas-berkas yang diserahkannya sebagai data kasus Djoko Tjandra.

"Saya tadi diskusi, saya diundang lewat email oleh KPK. Jadi saya menjelaskan berkas yang saya bawa kemarin, antara lain ada 10 halaman penting dari total 200 halaman. Kalau dokumen saya sampah, saya rasa tidak mungkin KPK undang," ujar Boyamin di Jakarta, Jumat. (Baca juga: Kasus Jaksa Pinangki, Kejagung Periksa Andi Irfan Jaya di Gedung KPK)

Boyamin menjelaskan, proses hukum yang nampak buru-buru dilakukan Kejagung terhadap kasus ini, seperti menutupi pihak lain yang nampak bisa lebih besar, dan lebih tinggi jabatannya. "Pelimpahan ini semata mata melokalisir kasus berakhir hanya di Pinangki saja. Harapan saya KPK minggu depan akan supervisi lagi bersama Bareskrim dan Kejagung, kalau tidak salah hari Senin, jadi komplit lebih lengkap," tuturnya. (Baca juga: KPK Bakal Dalami Istilah Bapakmu dan Bapakku di Perkara Suap Djoko Tjandra)

Dia mengatakan, King Maker adalah yang membuat Pinangki dan Rahmat menemui Djoko Tjandra, “Kemudian King maker ini mengetahui proses-proses itu. Tapi ketika Pinangki pecah kongsi dengan Anita, seolah olah yang mendapat rejeki hanya Anita, lalu King Maker ini membatalkan dan membuyarkan semuanya, istilahnya: Kalau gue nggak makan, ya lo nggak makan, ini tugas KPK membongkar semua,” tuturnya. (Baca juga: Bareskrim Limpahkan Berkas Penyidikan Surat Jalan Palsu Djoko Tjandra)

Namun Boyamin tidak mau menyebut siapa King Maker ini. Dia hanya menyebut bisa seorang penegak hukum dan bisa bukan, bisa yang masih menjabat dan bisa yang sudah tidak menjabat. ”Setidaknya King Maker ini bisa membuat pergerakan awal, sampai membuyarkan di berikutnya. Ternyata Boyamin juga dimanfaatkan oleh King Maker ini. Dia senang dan ketawa, ketika PK Anita bubar dan akhirnya ditolak karena Joko Tjandra tidak berani masuk," ujarnya.

Dia mengaku tidak mau terlalu jauh menuduh orang dan bukan kapasitas dirinya. Ia menyebut dirinya adalah detektif swasta yang memberi informasi ke penegak hukum untuk ditindak lanjuti. "Saya kan tidak digaji siapa-siapa, jadi pertanggung jawaban ke publik melalui teman-teman media," tuturnya.

Boyamin menuturkan, inisial-inisial yang terungkap bisa siapa saja. Namun permintaan dirinya tetap KPK mengambil alih kasus ini, atau membuat penyidikan baru terhadap pihak lain yang disebutnya sebagai King Maker. "DA bisa saja Djamaludin Akbar, bisa Djunianto Abadi, bisa Djoko Antonio, bisa macam-macam lah, karena memang singkatan. Akupun tidak bisa menganalisa itu siapa, entitas atau nama, paling tidak kalau kemarin terbuka 30%, besok 50% sampai 60%, permintaan saya jelas, ini harus diambil alih. Kalau tidak diambil alih, lakukan penyidikan baru terhadap pihak lain, karena KPK bisa mengambil alih dari penegak hukum lain,” tuturnya.

Dihubungi terpisah, anggota Komisi III DPR Andi Rio Idris mengatakan, dirinya bersama anggota Komisi III lainnya sudah berkomitmen untuk membuka dan membuat transparan kasus Djoko Tjandra ini. "Jadi jangan ditutup-tutupi, buka saja semuanya agar menjadi terang benderang, jangan ada kecurigaan. Pokoknya semuanya dibongkar. Kan komitmen Kejaksaan Agung dengan Komisi III waktu rapat mengenai kasus Joko Tjandra, komitmennya untuk membuka seluas-luasnya. Jadi, transparan saja kalau memang ada dugaan keterlibatan," ujarnya.

Dia mengaku kasihan juga ada anggota DPR Komisi III yang dicurigai. Terlebih jika memang tidak ada kaitan, namun dijadikan sasaran. Rio mengatakan Komisi III ikut mengawasi betul kasus Djoko Tjandra ini.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Megawati Sedih Melihat...
Megawati Sedih Melihat Kondisi KPK dan MK Saat Ini
Syahrul Yasin Limpo...
Syahrul Yasin Limpo Dijebloskan KPK ke Lapas Sukamiskin
Penahanan Mahasiswi...
Penahanan Mahasiswi Pembuat Meme AI Prabowo-Jokowi Ditangguhkan, Polisi: Agar Bisa Lanjutkan Kuliah
11.114 Penyelenggara...
11.114 Penyelenggara Negara Belum Lapor Harta Kekayaan ke KPK
Adik Ipar Jokowi Datang...
Adik Ipar Jokowi Datang ke Bareskrim Polri, Serahkan Seluruh Ijazah sebagai Bukti
Bareskrim Polri Turun...
Bareskrim Polri Turun ke Solo dan Yogyakarta, Penyelidikan Ijazah Jokowi Capai 90 Persen!
Mahasiswi FSRD Ditangkap...
Mahasiswi FSRD Ditangkap Bareskrim Gegara Meme Prabowo-Jokowi, Begini Tanggapan ITB
Mahasiswi FSRD Ditangkap...
Mahasiswi FSRD Ditangkap Bareskrim Polri Gara-gara Buat Meme Jokowi-Prabowo, KM ITB Angkat Bicara
Bareskrim Polri Bongkar...
Bareskrim Polri Bongkar Perdagangan Sianida Ilegal Beromzet Puluhan Miliar
Rekomendasi
Gara-gara Artur Beterbiev,...
Gara-gara Artur Beterbiev, WBO Tolak Mandatory Callum Smith vs Dmitry Bivol
Mees Hilgers Diincar...
Mees Hilgers Diincar 2 Raksasa Klub Belanda
Kisah Sigra, Siswa Kelas...
Kisah Sigra, Siswa Kelas 3 SD yang Sukses Sabet 35 Juara Olimpiade Matematika dan Sains
Berita Terkini
8 Pati TNI AD dari Kemhan...
8 Pati TNI AD dari Kemhan Digeser Jenderal Agus Subiyanto pada Mutasi April 2025
Prabowo dan PM Australia...
Prabowo dan PM Australia Anthony Albanese akan Gelar Pertemuan Bilateral
Profil Anis Hidayah,...
Profil Anis Hidayah, Lulusan Unej dan UGM yang Menjadi Ketua Komnas HAM 2025-2027
Cak Imin Terima Kunjungan...
Cak Imin Terima Kunjungan Dubes Senior Timor Leste Ermenegildo Lopes Kupa
TNI Angkatan Darat Buka...
TNI Angkatan Darat Buka Peluang Anak Korban Ledakan Amunisi di Garut Jadi Prajurit
Adian Dorong Peningkatan...
Adian Dorong Peningkatan Kesejahteraan Pengemudi Transportasi Online
Infografis
Aksi Premanisme Makin...
Aksi Premanisme Makin Marak Terjadi di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved