Desakan Lockdown Terus Muncul, Kali Ini Disuarakan Politikus Demokrat
Desakan Lockdown Terus Muncul, Kali Ini Disuarakan Politikus Demokrat
A
A
A
JAKARTA - Desakan agar Pemerintah Indonesia melakukan lockdown untukm enghentikan penyebaran virus corona atau Covid-19 terus disuarakan sejumlah pihak. Kali ini datang dari anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto.
Didik mengatakan, di saat pandemi global corona termasuk Indonesia saat ini, tentu tidak ada langkah dan cara yang terbaik untuk mencegah dan mengantisipasi.
"Kecuali melakukan pengendalian yang terukur termasuk pengendalian terhadap lalu lintas masuk dan keluarnya ke dan dari Indonesia tidak terkecuali Warga Negara Asing yang masuk Indonesia," ujar Didik Mukrianto kepada SINDOnews, Rabu (18/3/2020).
Legislator asal Daerah Pemilihan Jawa Timur IX ini mengakui tidak dipungkiri bahwa penyebaran dan korban virus corona di Indonesia semakin hari meningkat. Meskipun, kata dia, upaya pemerintah pusat dan daerah terus dijalankan, terbukti belum bisa menghentikan laju penyebaran corona.
"Bahkan negara tetangga kita Malaysia sudah melakukan lockdown hingga beberapa waktu ke depan. Kalau pada faktanya penyebaran virus di Indonesia tidak bisa dikendalikan, maka Indonesia pun harus mengambil tindakan tepat yaitu lockdown," kata Ketua Umum Karang Taruna ini.
Dia mengatakan, pemerintah juga harus transaparan dan serius dalam penangangan corona. Dia melanjutkan, kalau pemerintah tidak tanggap dan tidak jujur, tidak tertutup kemungkinan korban akan semakin berjatuhan.
"Dan untuk beberapa waktu ke depan perlu dipertimbangkan kesiapan pemerintah untuk mengambil keputusan lockdown apabila penyebaran dan pengendalian corona di Indonesia semakin masif dan di luar kendali," pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah diminta segera memutuskan kebijakan lockdown menyikapi mewabahnya virus corona (Covid-19) di Tanah Air. Lockdown dinilai sebagai satu-satunya opsi.
Pesan itu disampaikan pengamat kebijakan publik Achmad Nur Hidayat dalam artikelnya berjudul 'Negara Flatten the Curve atau Menjadi Negara Falldown: Dilema Corona' yang dikirim ke SINDOnews, Selasa (17/3/2020). (Baca Juga: Pemerintah Disarankan Ambil Keputusan Lockdown dan Perbanyak Fasilitas Darurat).
Didik mengatakan, di saat pandemi global corona termasuk Indonesia saat ini, tentu tidak ada langkah dan cara yang terbaik untuk mencegah dan mengantisipasi.
"Kecuali melakukan pengendalian yang terukur termasuk pengendalian terhadap lalu lintas masuk dan keluarnya ke dan dari Indonesia tidak terkecuali Warga Negara Asing yang masuk Indonesia," ujar Didik Mukrianto kepada SINDOnews, Rabu (18/3/2020).
Legislator asal Daerah Pemilihan Jawa Timur IX ini mengakui tidak dipungkiri bahwa penyebaran dan korban virus corona di Indonesia semakin hari meningkat. Meskipun, kata dia, upaya pemerintah pusat dan daerah terus dijalankan, terbukti belum bisa menghentikan laju penyebaran corona.
"Bahkan negara tetangga kita Malaysia sudah melakukan lockdown hingga beberapa waktu ke depan. Kalau pada faktanya penyebaran virus di Indonesia tidak bisa dikendalikan, maka Indonesia pun harus mengambil tindakan tepat yaitu lockdown," kata Ketua Umum Karang Taruna ini.
Dia mengatakan, pemerintah juga harus transaparan dan serius dalam penangangan corona. Dia melanjutkan, kalau pemerintah tidak tanggap dan tidak jujur, tidak tertutup kemungkinan korban akan semakin berjatuhan.
"Dan untuk beberapa waktu ke depan perlu dipertimbangkan kesiapan pemerintah untuk mengambil keputusan lockdown apabila penyebaran dan pengendalian corona di Indonesia semakin masif dan di luar kendali," pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah diminta segera memutuskan kebijakan lockdown menyikapi mewabahnya virus corona (Covid-19) di Tanah Air. Lockdown dinilai sebagai satu-satunya opsi.
Pesan itu disampaikan pengamat kebijakan publik Achmad Nur Hidayat dalam artikelnya berjudul 'Negara Flatten the Curve atau Menjadi Negara Falldown: Dilema Corona' yang dikirim ke SINDOnews, Selasa (17/3/2020). (Baca Juga: Pemerintah Disarankan Ambil Keputusan Lockdown dan Perbanyak Fasilitas Darurat).
(zik)
Explore More