Di Depan Duta Besar Tiongkok, Pimpinan Ormas Islam Kutuk Sindikat Oplosan BBM dan Dukung Danantara

Jum'at, 14 Maret 2025 - 23:40 WIB
loading...
Di Depan Duta Besar...
Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) bersama Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia menyelenggarakan Tadarus Futuristik, Buka Bersama dan Berbagi, di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Jumat (14/3/2025). Foto: Ari Sandita Murti
A A A
JAKARTA - Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) bersama Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia menyelenggarakan Tadarus Futuristik, Buka Bersama dan Berbagi, di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Di depan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Ketua Umum LPOI Prof Dr KH Said Aqil Siroj yang juga Anggota Dewan Pengarah BPIP menyampaikan keprihatinannya dan kekecewaannya yang mendalam atas fenomena oplosan minyak/BBM, pemalsuan emas, dan pengurangan timbangan minyak goreng yang sedang terbongkar.



Oplosan minyak/BBM, pemalsuan emas, dan pengurangan timbangan minyak goreng adalah tindakan pengkhianatan bangsa. “Kami melihat tindakan tersebut adalah sindikasi jahat yang bergerak sistematis yang sangat merugikan rakyat dan negara serta tidak boleh dibiarkan,” ungkap Said.

LPOI meminta Presiden Prabowo Subianto segera mengusut tuntas pelaku dan merekonstruksi ulang tata kelola dan pemodelan bisnis BUMN dengan melibatkan pengawasan aktif dari unsur masyarakat. LPOI senantiasa siap menjadi ujung tombak dan garda depan perjuangan Prabowo untuk memajukan Indonesia.

Kiai Said Aqil yang juga Pengasuh Pesantren Atsaqofah menyatakan LPOI memandang ikhtiar peluncuran Danantara adalah upaya strategis konsolidasi ekonomi nasional yang harus didukung dan didorong kesuksesannya agar ikhtiar Danantara sebagai upaya konsolidasi investasi dan keuangan negara, konsolidasi sumber daya nasional serta pewujudan indonesia incorporated dapat berjalan baik dan memberikan dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Di bagian lain, Said menuturkan strategisitas keberadaan Indonesia sebagai negara demokrasi yang berpenduduk muslim terbesar di dunia dan strategisitas keberadaan Tiongkok sebagai negara modern yang maju dan kuat dengan penduduk terbesar di dunia.

“Jika diorkestrasi dengan baik mampu menjadi kekuatan peradaban dunia yang dapat mengharmonisasi kehidupan manusia sejagat raya,” katanya.

Indonesia-Tiongkok adalah 2 bangsa besar yang memiliki ikatan strategis baik di masa lalu, saat ini, dan di masa yang akan datang. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan keberadaan sejarah hubungan Nusantara dengan Tiongkok yang telah berlangsung lebih dari 2000 tahun.

Said Aqil yang juga mantan Ketua Umum PBNU menjelaskan Tiongkok dan dunia Islam juga memiliki relasi historis-spiritual yang sangat kuat. Di era Dinasti Tang, pada tahun 618-905 Masehi Islam telah berkembang di Tiongkok yang dibawa dan disebarkan secara langsung oleh sahabat-sahabat Rasulullah SAW.

Menurut dia, spirit Islam dan spirit konfusianisme yang telah menyebar luas di seluruh penjuru dunia dapat dioptimalkan menjadi instrumen penghubung yang dapat meredam konflik dan perselisihan.

Dengan mempertemukan kembali narasi sejarah dan memperkuat ikatan ikatan kultural, spiritual, dan psikologis diharapkan dapat menjadi software konsolidasi peradaban dan perdamaian dunia.

Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia HE Wang Lutong mengatakan, saatnya untuk membangkitkan dan memperkuat kembali jalur sutra Indonesia-Tiongkok dan menghidupkan kembali jalur sutra Islam di Indonesia dan Islam di Tiongkok. Ini dapat menjadi jembatan yang menghubungkan persahabatan Indonesia, Tiongkok dan dengan dunia Islam di masa kini dan masa mendatang.

Sekretaris Jenderal LPOI Imam Pituduh menambahkan dalam kesempatan Tadarus Futuristik, Buku Bersama dan Berbagi yang diselenggarakan bersama Kedutaan Tiongkok untuk Indonesia juga dilaksanakan pembagian bingkisan paket Ramadan dari Kedutaan Besar Tiongkok sebagai bukti nyata bahwa Tiongkok sangat peduli dengan dunia Islam dan peduli dengan kaum muslimin Indonesia.

“Siapa pun yang berusaha mempertentangkan Islam dengan Tiongkok dan membangun narasi negatif tentang relasi keduanya adalah tindakan konyol dan salah besar serta tidak mendasar. Warga muslim di mana pun berada terutama di Indonesia tidak boleh termakan dengan setting isu dan propaganda yang tidak benar serta sangat tendensius dari pihak berkepentingan tertentu,” ungkapnya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dubes Tiongkok Bersama...
Dubes Tiongkok Bersama Para Pemimpin Ormas Islam Konsolidasikan Hubungan Indonesia-Tiongkok
Pengamat Nilai Istilah...
Pengamat Nilai Istilah BBM Oplosan Perlu Diluruskan tapi Korupsi di Pertamina Harus Disetop
Dilema Danantara di...
Dilema Danantara di Tengah Pemberantasan Korupsi
Jaksa Agung Buka Peluang...
Jaksa Agung Buka Peluang Tuntut Hukuman Mati Tersangka Korupsi Pertamina
Pengamat Hukum Sebut...
Pengamat Hukum Sebut 3 Syarat Agar Danantara Bisa Dipercaya Publik
Jaksa Agung Tegaskan...
Jaksa Agung Tegaskan Kualitas Pertamax yang Beredar Bagus, Bukan Oplosan
LBH Jakarta Terima 619...
LBH Jakarta Terima 619 Aduan BBM Oplosan, Bukti Motor Rusak
DPR Minta Pemerintah...
DPR Minta Pemerintah Ambil Alih Sritex Melalui Danantara atau BUMN
Politikus Gerindra Sebut...
Politikus Gerindra Sebut Ahok Pahlawan Kesiangan: Semua Udah Ditangkap, Tiba-tiba Dia Nongol
Rekomendasi
Kepala Dinas dan Tiga...
Kepala Dinas dan Tiga Anggota DPRD OKU Terjaring OTT KPK
Lestarikan Terumbu Karang,...
Lestarikan Terumbu Karang, PHE ONWJ Kembangkan Inovasi Paranje
Toyota Siapkan Penantang...
Toyota Siapkan Penantang Wuling Air ev, Pas Buat Antar Anak Sekolah dan Pasar
Berita Terkini
OTT di OKU Sumsel, KPK...
OTT di OKU Sumsel, KPK Amankan Uang Rp2,6 Miliar
58 menit yang lalu
Usai Terjaring OTT di...
Usai Terjaring OTT di OKU, 8 Orang Tertangkap Tiba di Gedung KPK
2 jam yang lalu
Polemik Disertasi Bahlil,...
Polemik Disertasi Bahlil, Iluni UI Desak Rektor Bersikap Tegas
3 jam yang lalu
Mutasi Polri, 29 Jenderal...
Mutasi Polri, 29 Jenderal Polisi Didistribusikan Jadi Pejabat di Kementerian/Lembaga
4 jam yang lalu
Tepis RUU TNI Kembalikan...
Tepis RUU TNI Kembalikan Dwifungsi ABRI, Utut Adianto Berdalih Tak Ada yang Bisa Kembalikan Jarum Jam
5 jam yang lalu
62 Brigjen Pol Dimutasi...
62 Brigjen Pol Dimutasi Kapolri di Maret 2025, Ini Daftar Namanya
9 jam yang lalu
Infografis
Anggap Zelensky Tidak...
Anggap Zelensky Tidak Populer, Trump Dukung Pemilu di Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved