Elektabilitas Rendah Jadi Tantangan bagi Pengurus Baru PAN
A
A
A
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) tidak merasa khawatir lantaran memiliki elektabilitas rendah dalam survei yang digelar Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI). Dalam rilis survei nasional bertajuk 'Proyeksi Politik 2024' itu, PAN memiliki elektabilitas 1,8%.
"Jadi, terhadap hasil survei ini harus menjadikan PAN untuk melakukan introspeksi khususnya terhadap pengurus yang baru saja terpilih di Kongres kelima tahun 2020-2025 ini," kata politikus PAN Totok Daryanto saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Menurut Totok, ini merupakan tantangan bagi pengurus PAN yang baru dan harus segera dicari jalan keluarnya seperti apa. Sehingga, pengurus PAN yang baru bisa memacu diri untuk bisa menjawab tantangan dari rendahnya elektabilitas PAN dalam survei tersebut.
"PAN tidak mempersoalkan survei ini valid atau tidak. PAN menganggap itu sebagai sebuah hasil survei yang metodologis dapat dipertanggungjawabkan. Ini sebuah tantangan untuk memacu pengurus baru karena masih ada waktu empat tahun penuh untuk melakukan banyak hal agar PAN bisa menjadi partai dengan elektabilitas tinggi," ujar Totok.
Terlebih, mantan Wakil Ketum PAN ini menambahkan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua MPP PAN Hatta Rajasa memiliki target bahwa PAN harus masuk tiga besar dalam Pemilu 2024. Dan, PAN juga akan menerapkan program dari pusat sampai ke daerah agar PAN bisa naik kelas. (Baca Juga: Kongres Ditutup, PAN Targetkan Pemilu 2024 Duduki Posisi Ketiga).
"PAN dari survei ke survei selalu mendapatkan elektabilitas yang rendah dan tidak lolos parliamentary threshold. Bahkan, seminggu jelang pemilu pun masih rendah. Tetapi hasilnya, PAN selalu mendapatkan tiga kali lipat dari survei," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, survei nasional yang dirilis oleh Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) pada Minggu, 23 Februari 2020 ini menyebut PDIP menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi.
Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno mengatakan, elektabilitas parpol jika pemilu dilaksanakan hari ini adalah 27,2% responden memilih PDIP, Golkar 10,7%, Gerindra 9,7%, PKB 7,6%, PKS 6,5%, Demokrat 4,2%, Nasdem 3,1%, PPP 2,7%, PAN 1,8%, Perindo 0,9%, partai lainnya 2,4%, dan 23% tidak menjawab dan tidak tahu. (Baca Juga: Survei PRC dan PPI Sebut Elektabilitas PDIP Tertinggi, PAN 1,8 %).
"Jadi, terhadap hasil survei ini harus menjadikan PAN untuk melakukan introspeksi khususnya terhadap pengurus yang baru saja terpilih di Kongres kelima tahun 2020-2025 ini," kata politikus PAN Totok Daryanto saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Menurut Totok, ini merupakan tantangan bagi pengurus PAN yang baru dan harus segera dicari jalan keluarnya seperti apa. Sehingga, pengurus PAN yang baru bisa memacu diri untuk bisa menjawab tantangan dari rendahnya elektabilitas PAN dalam survei tersebut.
"PAN tidak mempersoalkan survei ini valid atau tidak. PAN menganggap itu sebagai sebuah hasil survei yang metodologis dapat dipertanggungjawabkan. Ini sebuah tantangan untuk memacu pengurus baru karena masih ada waktu empat tahun penuh untuk melakukan banyak hal agar PAN bisa menjadi partai dengan elektabilitas tinggi," ujar Totok.
Terlebih, mantan Wakil Ketum PAN ini menambahkan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua MPP PAN Hatta Rajasa memiliki target bahwa PAN harus masuk tiga besar dalam Pemilu 2024. Dan, PAN juga akan menerapkan program dari pusat sampai ke daerah agar PAN bisa naik kelas. (Baca Juga: Kongres Ditutup, PAN Targetkan Pemilu 2024 Duduki Posisi Ketiga).
"PAN dari survei ke survei selalu mendapatkan elektabilitas yang rendah dan tidak lolos parliamentary threshold. Bahkan, seminggu jelang pemilu pun masih rendah. Tetapi hasilnya, PAN selalu mendapatkan tiga kali lipat dari survei," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, survei nasional yang dirilis oleh Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) pada Minggu, 23 Februari 2020 ini menyebut PDIP menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi.
Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno mengatakan, elektabilitas parpol jika pemilu dilaksanakan hari ini adalah 27,2% responden memilih PDIP, Golkar 10,7%, Gerindra 9,7%, PKB 7,6%, PKS 6,5%, Demokrat 4,2%, Nasdem 3,1%, PPP 2,7%, PAN 1,8%, Perindo 0,9%, partai lainnya 2,4%, dan 23% tidak menjawab dan tidak tahu. (Baca Juga: Survei PRC dan PPI Sebut Elektabilitas PDIP Tertinggi, PAN 1,8 %).
(zik)