Wiku Adisasmito Sebut Peningkatan Kasus Covid-19 di Jakarta Selaras dengan Jumlah Tes

Kamis, 03 September 2020 - 18:29 WIB
loading...
Wiku Adisasmito Sebut Peningkatan Kasus Covid-19 di Jakarta Selaras dengan Jumlah Tes
Tugu Covid-19 berdiri di Taman Tongtek, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (3/9/2020). Foto/SINDOnews/Adam Erlangga
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan secara umum kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan. Hal ini selaras dengan jumlah tes.

Wiku mengatakan, per 2 September jumlah kasus kumulatif Covid-19 di DKI Jakarta adalah 42.041 dengan kasus aktifnya 21,57% atau sebesar 9.069. Lalu untuk kasus sembuh 75,5% atau 31.741 dan angka kematian 2,92% atau 1.231.

"Dengan angka tersebut DKI Jakarta termasuk ke dalam provinsi dengan kasus sembuh yang tinggi yaitu di atas 75% dan kasus meninggal yang rendah di bawah 3%,” katanya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/9/2020).

Wiku membeberkan jumlah kasus tertinggi ada di Jakarta Pusat yakni 9.990 kasus. Sementara yang terendah ada di Kepulauan Seribu dengan 61 kasus. Jumlah kematian kumulatif terbanyak adalah di Jakarta Pusat sebesar 314. Lalu disusul Jakarta Timur 236, Jakarta Barat 233, Jakarta Selatan 215, dan di Jakarta Utara 167.

( ).

Sedangkan jumlah kasus sembuh tertinggi adalah di Jakarta Pusat yaitu 7.574. Lalu Jakarta Selatan 5.265, Jakarta Timur 5.144, Jakarta Utara 5.061. dan di Jakarta Barat 4.806.

"Dari aspek zona risiko lima kabupaten/kota di DKI Jakarta masih berada di zona merah atau risiko tinggi yaitu Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Dan satu kabupaten kota yang berada di zona kuning atau risiko rendah yaitu Kepulauan Seribu," tuturnya.

( ).

Wiku menilai peningkatan kasus di DKI Jakarta selaras dengan jumlah tes di DKI Jakarta. "Meskipun angka Covid-19 di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan, hal ini juga selaras dengan kapasitas pemeriksaan laboratorium yang terus ditingkatkan dan sudah melebihi standar minimal WHO yaitu 1 per seribu populasi per minggu," ujarnya.

Dia menyebutkan per 2 September jumlah orang yang diperiksa di DKI Jakarta adalah 652.021. Menurutnya, DKI Jakarta harus tetap menjaga kinerja testing ini agar dapat memantau dan mengetahui jumlah kasus di Jakarta.

(Lihat Juga Infografis: Replika Peti Mati Bertebaran Di Jakarta, Ingatkan Warga Bahaya Virus Corona ).

"Pemda DKI harus menerapkan dengan ketat penegakan kedisiplinan agar masyarakat mau mematuhi protokol kesehatan. Untuk yang tidak perlu keluar rumah agar tetap di dalam rumah agar tidak timbul penularan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kasus yang tadi kami sampaikan," pungkasnya.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2859 seconds (0.1#10.140)