Ini Respons Hillary Terkait Isu Indonesia Jadi Pangkalan Militer China

Kamis, 03 September 2020 - 11:53 WIB
loading...
Ini Respons Hillary Terkait Isu Indonesia Jadi Pangkalan Militer China
Anggota Komisi I DPR Hillary Brigitta Lasut menilai, isu China membangun pangkalan militer di Indonesia tak perlu dibesarkan dan baru mendengar isu tersebut. Foto/DPR
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Hillary Brigitta Lasut menilai, isu China ingin membangun pangkalan militer di Indonesia tidak perlu dibesar-besarkan. Hillary pun mengaku baru mendengar isu tersebut dari media massa.

"Dan belum ada informasi apapun atau diskusi apapun mengenai hal ini," ujar Politikus Partai Nasdem ini kepada SINDOnews, Kamis (3/9/2020). (Baca juga: Benarkah Indonesia Bakal Jadi Panggalan Militer China?)

Hillary mengatakan, Indonesia saat ini masih fokus pada pemulihan kesehatan bagi yang terpapar Covid-19, serta upaya pengobatan serta vaksinasi. "Juga pemulihan ekonomi di Indonesia," ungkap wanita kelahiran Manado, 22 Mei 1996 ini.

(Baca juga: Teguhkan Kemandirian dengan Vaksin Merah Putih)

Dia mengatakan, Komisi I DPR belum pernah dan tidak ada tanda-tanda untuk membahas itu tersebut. "Jadi, menurut saya tidak perlu dibesarkan dan dibiarkan jadi kesempatan buat pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk memprovokasi masyarakat," kata anggota DPR RI termuda periode 2019-2024 ini.

Kata dia, yang pernah dibahas adalah untuk kerja sama dalam pemberantasan covid-19. "Jadi netizen harus smart juga, bisa menelaah. Kalau memang ada seperti itu pasti harus dibahas di Komisi 1 dan saya bisa memastikan sampai saat ini tidak ada pembahasan seperti itu," pungkasnya.

Adapun isu itu dihembuskan dalam laporan tahunan dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Department of Defense) ke Kongres, yang berjudul Perkembangan Militer dan Keamanan yang Melibatkan Republik Rakyat China 2020.

Dalam laporan itu, Amerika Serikat menuduh China menargetkan sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia sebagai tempat membangun pangkalan militer.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1349 seconds (0.1#10.140)