Waspadai Cuaca Ekstrem, BMKG Ingatkan Potensi Banjir dan Longsor

Kamis, 13 Februari 2020 - 07:29 WIB
Waspadai Cuaca Ekstrem, BMKG Ingatkan Potensi Banjir dan Longsor
Waspadai Cuaca Ekstrem, BMKG Ingatkan Potensi Banjir dan Longsor
A A A
SOLO - Masyarakat diimbau selalu waspada menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga Maret mendatang. Potensi banjir dan tanah longsor diperkirakan masih akan terjadi di sejumlah wilayah.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan hingga bulan depan hujan diperkirakan tetap terjadi kendati tidak serempak di semua daerah.

“(Hujan) silih berganti. Rata-rata puncak musim hujan Februari sampai Maret,” kata Dwikorita Karnawati seusai membuka acara Rekonsiliasi Penyusunan Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2019 Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II di Solo, Jawa Tengah, Selasa (11/2) malam.

Khusus untuk wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah, ujar dia, musim hujan telah berlangsung lebih dahulu yakni Januari hingga Februari. Adapun untuk wilayah lainnya diperkirakan berlangsung sampai Maret. “Memasuki April-Mei akan berangsur-angsur masuk musim kemarau. Transisi antara musim hujan dan kemarau disekitar April adalah pancaroba,” ungkapnya.

Dia menambahkan, dalam peralihan musim tersebut ancaman bencananya akan berbeda. Bukan banjir dan longsor, melainkan berupa angin puting beliung, kilat, petir, dan hujan tiba-tiba.

Untuk itu, BMKG meminta agar ancaman bencana tetap diwaspadai. Menurutnya, di wilayah Jateng dan Yogyakarta, peralihan musimnya lebih cepat karena di Jawa pengaruh dominannya adalah monsun yang berlangsung Desember, Januari, dan Februari.

“Dan puncaknya di Januari, Februari. Monsun adalah angin yang bertiup dari Asia ke wilayah Indonesia. Angin laut tapi skalanya musiman, dipengaruhi oleh posisi matahari,” tambah Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Semarang Tuban Wiyoso.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana tanah longsor dan banjir bandang akibat cuaca ekstrem.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo mengungkapkan, pihaknya mencatat hingga 10 Februari 2020 bencana hidrometeorologi dominan terjadi dan mengakibatkan 94 korban meninggal dunia serta dua orang hilang.

Dia menuturkan, bencana hidrometeorologi yang dominan tersebut terdiri atas banjir 171 kejadian, 155 kali puting beliung, 98 tanah longsor, serta 2 kali terjadi abrasi atau gelombang pasang.

“Dari sejumlah kejadian ini, banjir merupakan peristiwa yang paling banyak mengakibatkan korban meninggal dunia, yaitu 86 orang, disusul tanah longsor 5 orang dan 3 orang akibat puting beliung,” katanya.

Bencana terkini, imbuh dia, adalah tanah longsor di wilayah Desa Hergamanah, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Selasa (11/2/2020). Longsor yang terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat itu mengakibatkan 10 rumah rusak berat.

Sementara itu, BNPB pada Selasa (11/2/2020) lalu meluncurkan platform peta bencana.id sebagai upaya mengurangi risiko bencana. Platform ini merupakan persembahan bagi almarhum Sutopo Purwo Nugroho, sosok inspiratif dalam penyampaian informasi bencana, sekaligus pernah menjabat sebagai kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB.

Menurut Kepala BNPB Doni Monardo, aplikasi petabencana.id berisi informasi terkait bencana alam yang bisa digunakan di seluruh Indonesia sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya untuk berbagi informasi kebencanaan.

Di bagian lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana bersama United States Agency for International Development (USAID) melalui program Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (USAID APIK), serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Peduli mengajak para pelaku usaha sektor swasta sadar ancaman bencana di Indonesia.

Direktur Kesiapsiagaan BNPB Johny Sumbung berharap para pelaku usaha di sektor swasta memahami dampak bencana bagi usaha mereka. Apalagi sebagian besar wilayah Indonesia, kata Johny, merupakan negara yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi. (Ary Wahyu Wibowo/Binti Mufarid)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8752 seconds (0.1#10.140)