Antusiasme Pemuda Jadi Prajurit TNI Dinilai Makin Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Wakil Asisten Personalia (Waaspers) KSAD Brigjen TNI Agus Setiawan mengungkapkan, antusiasme menjadi prajurit untuk sekarang ini mengalami peningkatan. Hal itu didapati dari peserta yang mendaftar untuk TNI AD ada peningkatan.
"Karena indikasinya seperti sudah ada yang mendaftarkan secara online. Untuk perwira itu sebanyak 1.208 orang, kemudian untuk bintara sebanyak 1.298," ujar Agus di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
"Ini belum pendaftaran online yang nanti akan diterima di daerah-daerah dalam bentuk subpanda maupun panda, baik di tingkat Korem maupun Kodam melalui Ajenrem maupun Ajendam," tambahnya.
(Baca juga: Ikut Pameran Pendidikan, TNI AD Beri Informasi soal Penerimaan Prajurit)
Agus menjelaskan, rata-rata dari jumlah yang akan diambil itu bahkan sampai 10 kali alokasi yang mendaftar, misalnya kita alokasinya seribu yang daftar sampai sepuluh ribu.
Meningkatnya minat pemuda pemudi yang mendaftar untuk menjadi anggota TNI AD menjadi parameter, antusias untuk mengabdi kepada negara melalui TNI AD masih besar.
"Ini adalah parameter atau indikator antusias pemuda dan pemudi di negara kita masih menginginkan mengabdi melalui jalur prajurit baik di level tamtama bintara maupun perwira," ungkapnya.
Untuk target penerimaan calon prajurit TNI AD tahun ini menerima sebanyak kurang lebih 17.624 prajurit. Hal itu merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya.
"Tahun sebelumnya hanya berkisar 15 ribu tetapi sekarang dinaikan menjadi 17624 karena adanya perkembangan validasi organsiasi sekaligus tuntutan tugas kedepan yang semakin kompleks," jelas Agus.
Dalam rekrutmen sebanyak 17.624 dibagi tiga, yang pertama untuk tamtama sekitar 13.500, untuk bintara kurang lebih sekira 3.500 selebihnya untuk perwira.
Perwira dibagi tiga, yang pertama taruna akademi militer atau catar itu sebanyak 400, kemudian perwira dari prajurit karier itu ada dua yaitu PA PK reguler itu sebanyak 130 kemudian perwira dari sumber tenaga kesehatan itu sebanyak 110 kemudian sisanya dari sumber reguler dari bintara yang akan beralih ke kantor golongan perwira.
Untuk penerimaan dedaerah perbatasan khususnya di perbatasan seperti di Papua dan Kalimantan, kata Agus, kebijakan pimpinan Angkatan Darat untuk penerimaan di daerah terpencil pedalaman dan pulau terluar itu menjadi konsern pimpinan angkatan darat karena beliau menerapkan sistem zonasi.
"Dimana pemuda maupun pemudi diwilayah-wikayah perbatasan, daerah terpencil maupun pedalaman itu mempunyai hak yang sama untuk menjadi prajurit," katanya.
"Bahkan akhir-akhir ini karena berdasarkan perhitungan presentasi pemerataan prajurit dinegara kita ada kesenjangan yang cukup signifikan antara dalam Jawa dan luar jawa sehingga saat ini lebih di prioritaskan untuk di luar Jawa khususnya untuk di wilayah bagian timur sehingga ada pembatasan jumlah penerimaan dilihat dari jumlah personel yang ada di Kodim," tuturnya.
"Karena indikasinya seperti sudah ada yang mendaftarkan secara online. Untuk perwira itu sebanyak 1.208 orang, kemudian untuk bintara sebanyak 1.298," ujar Agus di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
"Ini belum pendaftaran online yang nanti akan diterima di daerah-daerah dalam bentuk subpanda maupun panda, baik di tingkat Korem maupun Kodam melalui Ajenrem maupun Ajendam," tambahnya.
(Baca juga: Ikut Pameran Pendidikan, TNI AD Beri Informasi soal Penerimaan Prajurit)
Agus menjelaskan, rata-rata dari jumlah yang akan diambil itu bahkan sampai 10 kali alokasi yang mendaftar, misalnya kita alokasinya seribu yang daftar sampai sepuluh ribu.
Meningkatnya minat pemuda pemudi yang mendaftar untuk menjadi anggota TNI AD menjadi parameter, antusias untuk mengabdi kepada negara melalui TNI AD masih besar.
"Ini adalah parameter atau indikator antusias pemuda dan pemudi di negara kita masih menginginkan mengabdi melalui jalur prajurit baik di level tamtama bintara maupun perwira," ungkapnya.
Untuk target penerimaan calon prajurit TNI AD tahun ini menerima sebanyak kurang lebih 17.624 prajurit. Hal itu merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya.
"Tahun sebelumnya hanya berkisar 15 ribu tetapi sekarang dinaikan menjadi 17624 karena adanya perkembangan validasi organsiasi sekaligus tuntutan tugas kedepan yang semakin kompleks," jelas Agus.
Dalam rekrutmen sebanyak 17.624 dibagi tiga, yang pertama untuk tamtama sekitar 13.500, untuk bintara kurang lebih sekira 3.500 selebihnya untuk perwira.
Perwira dibagi tiga, yang pertama taruna akademi militer atau catar itu sebanyak 400, kemudian perwira dari prajurit karier itu ada dua yaitu PA PK reguler itu sebanyak 130 kemudian perwira dari sumber tenaga kesehatan itu sebanyak 110 kemudian sisanya dari sumber reguler dari bintara yang akan beralih ke kantor golongan perwira.
Untuk penerimaan dedaerah perbatasan khususnya di perbatasan seperti di Papua dan Kalimantan, kata Agus, kebijakan pimpinan Angkatan Darat untuk penerimaan di daerah terpencil pedalaman dan pulau terluar itu menjadi konsern pimpinan angkatan darat karena beliau menerapkan sistem zonasi.
"Dimana pemuda maupun pemudi diwilayah-wikayah perbatasan, daerah terpencil maupun pedalaman itu mempunyai hak yang sama untuk menjadi prajurit," katanya.
"Bahkan akhir-akhir ini karena berdasarkan perhitungan presentasi pemerataan prajurit dinegara kita ada kesenjangan yang cukup signifikan antara dalam Jawa dan luar jawa sehingga saat ini lebih di prioritaskan untuk di luar Jawa khususnya untuk di wilayah bagian timur sehingga ada pembatasan jumlah penerimaan dilihat dari jumlah personel yang ada di Kodim," tuturnya.
(maf)