Pemerintah Klaim Belum Ada Bukti Mutasi D614G Corona Lebih Ganas

Rabu, 02 September 2020 - 15:45 WIB
loading...
Pemerintah Klaim Belum Ada Bukti Mutasi D614G Corona Lebih Ganas
Menristek Bambang Brodjonegoro menegaskan, belum ada bukti mutasi D614G virus SARS Cov-2 penyebab Covid-19 (virus Corona) lebih ganas dan berbahaya. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro menegaskan, belum ada bukti mutasi D614G virus SARS Cov-2 penyebab Covid-19 (virus Corona) lebih ganas dan berbahaya.

(Baca juga: Kasus Positif Secara Nasional Naik 32,9% dalam Sepekan)

"Nah pertanyaannya sekarang, bagaimana pengaruhnya terhadap perjalanan klinis dan pengobatan?" tegas Bambang dalam Konferensi Pers di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (2/9/2020).

"Kami baru saja melakukan komunikasi langsung dengan Presiden GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data) yang melakukan analisa terhadap virus SARS-Cov-2 ini. Dan disampaikan oleh presiden bahwa tidak ada bukti atau belum ada bukti bahwa virus ini lebih ganas dan lebih berbahaya," tambahnya.

(Baca juga: Dokter Terus Berguguran, Pemerintah Diminta Fokus dan Serius Atasi Corona)

Bambang mengungkapkan, mutasi D614G ini sama dengan virus SARS-Cov-2 saat ini. "Jadi saya ulangi lagi, tidak ada, atau belum ada bukti yang menyatakan bahwa mutasi D614G ini lebih ganas atau lebih berbahaya," jelasnya.

"Pada intinya beliau menyampaikan bahwa mutasi D614G ini sama dengan virus SARS-Cov-2 yang kita alami selama ini. Nah, artinya belum ada bukti baik terhadap penyebaran maupun terhadap keparahan dari penyakit Covid-19 itu sendiri," sambungnya.

Menurutnya, mutasi D614G ini tidak akan berpengaruh terhadap pengembangan vaksin merah putih yang sedang dikembangkan.

"Dan pengaruh dari D614G ini pada intinya tidak akan mengganggu upaya pengembangan vaksin, karena mutasi ini tidak menyebabkan perubahan struktur maupun fungsi dari reseptor yang merupakan bagian dari virus," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6171 seconds (0.1#10.140)