Kepala BNPB: Bencana Alam Meningkat Secara Kualitas dan Kuantitas

Senin, 03 Februari 2020 - 11:42 WIB
Kepala BNPB: Bencana...
Kepala BNPB: Bencana Alam Meningkat Secara Kualitas dan Kuantitas
A A A
BOGOR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo menegaskan penanggulangan bencana menjadi urusan bersama. Hal ini disampaikan Doni saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2020 3-4 Februari 2020 di Sentul Intenational Convention Center, Bogor, Jawa Barat (3/2/2020).

“Rapat setiap tahun diselenggarakan oleh BNPB, tahun ini kami mengusung tema penanggulangan bencana adalah urusan bersama. Karena masalah penanggulan bencana tidak hanya bisa dilakukan oleh satu atau dua lembaga saja, tetapi oleh segenap komponen bangsa. Baik pada masa pra bencana, masa tanggap darurat dan juga pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi,” tegas Doni.

Apalagi, ungkap Doni, dalam beberapa tahun terakhir kejadian bencana mengalami peningkatan baik kuantitas maupun kualitasnya terutama ancaman yang berasal dari hidrometeorologi. “Setelah dilakukan sejumlah kajian dapat ditemukan ancaman hidrometeorologi yang mengarah kepada kekeringan dan kebakaran hutan,” katanya.

Doni menyebut, faktor dominan penyebab bencana adalah perilaku manusia. “Banjir bandang, tanah longsor, faktor dominan adalah perilaku akibat alih fungsi lahan pertanian, perkebunan termasuk juga illegal logging dan juga ilegal maining,” katanya.

Dalam pembukaan rapat koordinasi BNPB kali ini juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Dalam sambutannya, Muhadjir mengatakan Indonesia di kelilingi wilayah cincin api yang membuatnya rawan terhadap bencana.

“Indonesia dikenal sebagai daerah cincin api artinya apa? Bahwa kita sudah mendapatkan anugerah dari Tuhan berupa bencana, bencana alam. Bencana yang bukan karena tangan manusia bukan tangan manusia,” katanya.

Dengan keadaan itu, kata Muhadjir justru membuat bangsa Indonesia semakin responsif dan tangguh terhadap bencana. “Ketika suatu wilayah bangsa mendapatkan tempat yang penuh dengan ujian, itu akan mempertimbangkan bangsa untuk sangat respons. Menurut saya Indonesia lengkap vitalisasi anugerah Tuhan ini,” katanya.

Untuk menjadi bangsa besar bangsa dan tangguh, kata dia, Tuhan telah menyediakan anugerah berupa ujian tantangan untuk dijawab oleh bangsa Indonesia. ”Karena itu tugas kita menyiapkan generasi kita yang tangguh, yang memanfaatkan anugerah Tuhan berupa cincin api ini,” tambah Muhadjir.

Sehingga, dalam konteks membangun masa depan Indonesia harus menjaga agar tidak terjadi bencana. “Kita menjaga tangan, jangan melakukan perusakan dan mengkapitalisasi anugerah Tuhan. Indonesia yang dianugerahi berupa cincin api, berupa pusat bencana ini harus menjadikan kita semua tangguh. Itulah tugas kita untuk menjaga,” ucapnya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1029 seconds (0.1#10.140)