Kegigihan dan Pantang Menyerah, Modal Peserta Jalani Tes CPNS
A
A
A
YOGYAKARTA - Profesi aparatur sipil negara (ASN) masih menjadi impian banyak orang. Berbagai rintangan dicoba dilalui untuk mewujudkan harapan tersebut. Kegigihan dalam mencoba serta doa yang tidak pernah putus menjadi modalnya.
Prinsip inilah yang dipegang oleh Rizki Kurnia Yuniasti, ibu muda asal Gamping, Yogyakarta. Rizki adalah salah satu dari 54 peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Menerjang hujan, ia bersama suami serta anaknya yang berusia 9 bulan datang ke Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional I, Yogyakarta, Jumat (31/1/2020) untuk mengikuti tes CPNS.
"Jadi ASN ini memang impian yang coba saya wujudkan. Walaupun sudah berkeluarga dan punya anak, saya optimistis bisa tetap mengabdi dan memberi yang terbaik untuk negara," ujarnya.
Impian Retno ini juga mendapat dukungan dari keluarga, terutama suaminya. Rizqi Adi mengaku mendukung penuh cita-cita sang istri untuk menjadi PNS dan siap urun tangan mengurus anak mereka.
"Kerja ini bagian pengembangan diri istri, jadi kalau saya siap dukung penuh," ucapnya.
Selaras dengan perjuangan Rizki, ada juga peserta asal Medan yang juga mengikuti SKD di Yogyakarta yakni Retno Aulia Anggraeni. Lulusan Akuntansi Universitas Medan Area ini datang ke Yogyakarta bersama sang ibu sejak 28 Januari 2020, khusus untuk mengikuti SKD.
Meski banyak yang menilai pengorbanannya jauh-jauh ke Yogyakarta untuk ikut SKD akan berakhir sia-sia, Retno tidak bergeming. Baginya, segala sesuatu harus diperjuangkan sekuat tenaga terlepas bagaimanapun hasilnya.
"Lulus atau tidaknya pada CPNS itu sudah diatur. Saya tidak mau menyesal karena menyerah. Meski lokasi tes jauh dan banyak saingan, tetap saya perjuangkan," katanya.
Retno juga memuji jalannya SKD yang menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Menurutnya, sistem ini memudahkan berbagai pihak termasuk peserta tes. Sebagai peserta yang baru pertama kali ikut SKD, ia tidak mengalami kendala berarti.
"Enaknya dengan sistem CAT, kita bisa langsung tahu nilai kita. Jadi tidak perlu harap-harap cemas lagi hasilnya seperti apa," imbuhnya.
Untuk diketahui, Kementerian PANRB menyelenggarakan SKD di 33 titik lokasi di seluruh Indonesia. SKD Kemenpan RB tahun ini diikuti oleh 1890 peserta. Seleksi kompetensi dasar dimulai sejak 27 Januari 2020 hingga 23 Februari 2020.
SKD CPNS Kemenpan RB di Yogyakarta dilaksanakan bersama dengan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Pada sesi pagi, peserta SKD berkesempatan mendengarkan arahan dari Sekretaris Kemenpan RB Dwi Wahyu Atmaji.Sementara itu, sebelum SKD sesi siang dimulai, Komisioner KASN Arie Budhiman dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum Kemenpan RB Sri Rejeki Nawangsasih memberikan suntikan semangat kepada peserta. Pelaksanaan SKD di Yogyakarta turut disaksikan oleh Kepala Sekretariat KASN Abdul Hakim dan Kepala Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan Kemenpan RB Wahidul Kahhar.
Prinsip inilah yang dipegang oleh Rizki Kurnia Yuniasti, ibu muda asal Gamping, Yogyakarta. Rizki adalah salah satu dari 54 peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Menerjang hujan, ia bersama suami serta anaknya yang berusia 9 bulan datang ke Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional I, Yogyakarta, Jumat (31/1/2020) untuk mengikuti tes CPNS.
"Jadi ASN ini memang impian yang coba saya wujudkan. Walaupun sudah berkeluarga dan punya anak, saya optimistis bisa tetap mengabdi dan memberi yang terbaik untuk negara," ujarnya.
Impian Retno ini juga mendapat dukungan dari keluarga, terutama suaminya. Rizqi Adi mengaku mendukung penuh cita-cita sang istri untuk menjadi PNS dan siap urun tangan mengurus anak mereka.
"Kerja ini bagian pengembangan diri istri, jadi kalau saya siap dukung penuh," ucapnya.
Selaras dengan perjuangan Rizki, ada juga peserta asal Medan yang juga mengikuti SKD di Yogyakarta yakni Retno Aulia Anggraeni. Lulusan Akuntansi Universitas Medan Area ini datang ke Yogyakarta bersama sang ibu sejak 28 Januari 2020, khusus untuk mengikuti SKD.
Meski banyak yang menilai pengorbanannya jauh-jauh ke Yogyakarta untuk ikut SKD akan berakhir sia-sia, Retno tidak bergeming. Baginya, segala sesuatu harus diperjuangkan sekuat tenaga terlepas bagaimanapun hasilnya.
"Lulus atau tidaknya pada CPNS itu sudah diatur. Saya tidak mau menyesal karena menyerah. Meski lokasi tes jauh dan banyak saingan, tetap saya perjuangkan," katanya.
Retno juga memuji jalannya SKD yang menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Menurutnya, sistem ini memudahkan berbagai pihak termasuk peserta tes. Sebagai peserta yang baru pertama kali ikut SKD, ia tidak mengalami kendala berarti.
"Enaknya dengan sistem CAT, kita bisa langsung tahu nilai kita. Jadi tidak perlu harap-harap cemas lagi hasilnya seperti apa," imbuhnya.
Untuk diketahui, Kementerian PANRB menyelenggarakan SKD di 33 titik lokasi di seluruh Indonesia. SKD Kemenpan RB tahun ini diikuti oleh 1890 peserta. Seleksi kompetensi dasar dimulai sejak 27 Januari 2020 hingga 23 Februari 2020.
SKD CPNS Kemenpan RB di Yogyakarta dilaksanakan bersama dengan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Pada sesi pagi, peserta SKD berkesempatan mendengarkan arahan dari Sekretaris Kemenpan RB Dwi Wahyu Atmaji.Sementara itu, sebelum SKD sesi siang dimulai, Komisioner KASN Arie Budhiman dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum Kemenpan RB Sri Rejeki Nawangsasih memberikan suntikan semangat kepada peserta. Pelaksanaan SKD di Yogyakarta turut disaksikan oleh Kepala Sekretariat KASN Abdul Hakim dan Kepala Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan Kemenpan RB Wahidul Kahhar.
(kri)