Gelar Rapim, Kemhan Ingin Evaluasi Sistem Pertahanan

Rabu, 22 Januari 2020 - 11:39 WIB
Gelar Rapim, Kemhan Ingin Evaluasi Sistem Pertahanan
Gelar Rapim, Kemhan Ingin Evaluasi Sistem Pertahanan
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) tahun 2020. Rapim yang dilaksanakan selama dua hari yakni mulai tanggal 22 sampai dengan 23 Januari 2020 di Kantor Kemhan sekaligus sebagai pelaksanaan Rencana Strategis Kemhan dan TNI tahun 2020-2024.

Rapim Kemhan untuk pertama kalinya dilaksanakan di bawah Kepemimpinan Prabowo Subianto sebagai Menhan dan mengambil tema 'Pertahanan Semesta yang Kuat, Menjamin Kelangsungan Hidup NKRI'.

Pada hari pertama, dilaksanakan pembukaan secara resmi oleh Wakil Menhan Sakti Wahyu Trenggono dengan beberapa agenda meliputi evaluasi pelaksanaan program tahun anggaran (TA) 2019 dan rencana pelaksanaan beserta strategi pencapaian target program TA 2020 oleh para satuan kerja di lingkungan Kemhan.

Dalam sambutannya, Sakti Wahyu mengatakan bahwa kegiatan Rapim merupakan suatu kegiatan strategis dalam mengevaluasi pelaksanaan program 2019 serta menelaah proyeksi keberhasilan program TA 2020.

"Rapim Kemhan kali ini juga menjadi sangat penting dan strategis karena merupakan rapim pertama pada periode pemerintahan saat ini. Selain itu, poin penting lainnya adalah bahwa program kerja yang disusun harus sinergi dengan tujuan strategis yang tercantum dalam kebijakan umum pertahanan tahun 2020-2024," tutur Sakti dalam sambutannya di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Lebih lanjut, Sakti mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun krusial jika ditinjau dari aspek strategi dan kebijakan pertahanan negara. Karena, pada tahun tersebut akan berlangsung penyusunan berbagai kebijakan dan produk strategis bidang pertahanan negara, dan mengingat tahun ini adalah awal tahun masa pemerintahan periode lima tahunan.

Selain itu, kata Sakti, koordinasi dan sinergitas antarsatuan kerja antarkementerian/lembaga harus dilakukan secara intens untuk memastikan pertahanan negara selalu dalam kondisi terbaik sesuai dengan lingkungan dan analisa ancaman. (Baca Juga: Prabowo Yakin Industri Pertahanan Lebih Maju 5 Tahun Mendatang).

Selain itu, Kemhan selalu berupaya mengembangkan industri pertahanan dalam negeri guna memenuhi kebutuhan alutsista TNI dan menunjang kemandirian industri. Industri pertahanan berpeluang diarahkan untuk mendukung kebutuhan postur pertahanan nirmiliter.

"Kebijakan ini diambil sejalan dengan visi Bapak Presiden terkait dengan kebijakan pembangunan teknologi dan industri pertahanan," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4484 seconds (0.1#10.140)