Menhan Prabowo Sebut Komisi I DPR Dukung Modernisasi Alutsista
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto menyebut bahwa Komisi I DPR dan pemerintah memiliki pemahaman yang sama bahwa kedaulatan Indonesia tidak bisa ditawar lagi. Menurutnya, Komisi I juga mendukung kementeriannya dan Panglima TNI untuk memperkuat pertahanan Tanah Air lewat modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
“Ya saya kira ada suatu pemahaman bersama bahwa kedaulatan itu kan memang tidak bisa ditawar-menawar, kedua bahwa kedaulatan itu memerlukan upaya khusus, bahwa kedaulatan dan kemerdekaan itu harus dipertahankan dan pertahanan itu butuh investasi,” ujar Prabowo seusai Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020).
Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia tidak bisa serta merta punya pertahanan yang kuat, sehingga, butuh investasi untuk memperkuat pertahanan tersebut. Tentunya pemerintah harus memikirkan seluruh bangsa. (Baca juga: Prabowo, Panglima TNI, dan Wamenlu Rapat di DPR Bahas Natuna )
“Tapi sekali lagi masalah insiden-insiden ini pelanggaran wilayah merupakan suatu hal yang harus menjadi perhatian kita semua seluruh bangsa,” jelasnya.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengungkapkan bahwa pelanggaran wilayah tidak hanya dilakukan satu negara tapi beberapa negara lain juga melakukan pelanggaran wilayah ke wilayah Indonesia. Sehingga, Komisi I mendukung pemerintah melakukan peningkatan pertahanan.
“Saya kira itu di Komisi I memahami. Komisi I juga mendukung pemerintah dan mendukung peningkatan pertahanan TNI dan sebagainya,” terangnya.
Terkait tindak lanjut dengan pembelian alutsista, Prabowo menjelaskan bahwa peningkatan pertahanan tentunya dengan modernisasi alutsista sehingga punya kemampuan untuk menegakkan kedaulatan.
“Yah, meningkatkan pertahanan tentunya ya kita perlu modernisasi alutsista kita memperbaiki yg kita punya supaya kita punya kemampuanlah kita menegakan kedaulatan kita,” papar Prabowo. (Baca juga: Prabowo, Hadi dan Mahendra Dihujani Pertanyaan Soal Natuna )
Karena itu, lanjut dia, pihaknya akan bekerja sama dengan Menteri Keuangan (Menkeu) agar hal itu bisa terwujud. Terkait isu bahwa Indonesia akan beli alutsista Perancis, Prabowo menyebut bahwa itu hanya keinginan Perancis saja. Ramainya pemberitaan dia anggap hal biasa.
“Yah, itu mungkin harapan Perancis itu,” kata Prabowo sambil tertawa.
“Ah itu bisa saja itu (ramai di media),” tandasnya.
“Ya saya kira ada suatu pemahaman bersama bahwa kedaulatan itu kan memang tidak bisa ditawar-menawar, kedua bahwa kedaulatan itu memerlukan upaya khusus, bahwa kedaulatan dan kemerdekaan itu harus dipertahankan dan pertahanan itu butuh investasi,” ujar Prabowo seusai Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020).
Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia tidak bisa serta merta punya pertahanan yang kuat, sehingga, butuh investasi untuk memperkuat pertahanan tersebut. Tentunya pemerintah harus memikirkan seluruh bangsa. (Baca juga: Prabowo, Panglima TNI, dan Wamenlu Rapat di DPR Bahas Natuna )
“Tapi sekali lagi masalah insiden-insiden ini pelanggaran wilayah merupakan suatu hal yang harus menjadi perhatian kita semua seluruh bangsa,” jelasnya.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengungkapkan bahwa pelanggaran wilayah tidak hanya dilakukan satu negara tapi beberapa negara lain juga melakukan pelanggaran wilayah ke wilayah Indonesia. Sehingga, Komisi I mendukung pemerintah melakukan peningkatan pertahanan.
“Saya kira itu di Komisi I memahami. Komisi I juga mendukung pemerintah dan mendukung peningkatan pertahanan TNI dan sebagainya,” terangnya.
Terkait tindak lanjut dengan pembelian alutsista, Prabowo menjelaskan bahwa peningkatan pertahanan tentunya dengan modernisasi alutsista sehingga punya kemampuan untuk menegakkan kedaulatan.
“Yah, meningkatkan pertahanan tentunya ya kita perlu modernisasi alutsista kita memperbaiki yg kita punya supaya kita punya kemampuanlah kita menegakan kedaulatan kita,” papar Prabowo. (Baca juga: Prabowo, Hadi dan Mahendra Dihujani Pertanyaan Soal Natuna )
Karena itu, lanjut dia, pihaknya akan bekerja sama dengan Menteri Keuangan (Menkeu) agar hal itu bisa terwujud. Terkait isu bahwa Indonesia akan beli alutsista Perancis, Prabowo menyebut bahwa itu hanya keinginan Perancis saja. Ramainya pemberitaan dia anggap hal biasa.
“Yah, itu mungkin harapan Perancis itu,” kata Prabowo sambil tertawa.
“Ah itu bisa saja itu (ramai di media),” tandasnya.
(kri)