LBM Eijkman: Ditemukan Mutasi Virus Corona di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menjawab kekhawatiran publik terkait dengan virus Corona (COVID-19) yang bermutasi sebagaimana temuan di sejumlah negara. LBM Eijkman mengungkap bahwa di Indonesia juga ditemukan 8 dari total 22 virus isolat yang sudah bermutasi menjadi D614G.
“Belakangan ini, banyak pertanyaan terkait dengan mutasi virus Corona, sering disebut D614G yang dilaporkan oleh Malaysia dan Filipina. Bagaimana di Indonesia,” ujar Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR terkait Pengembangan Obat dan Vaksin COVID-19 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/8/2020). (Baca juga: 7 Provinsi Tercatat Nol Penambahan Kasus Positif COVID-19)
Amin menguraikan dari 22 whole genome sequence yang sudah disubmit oleh seluruh institusi di Indonesia, baik itu Surabaya, Bandung, Yogyakarta dan Jakarta, serta dari institusi seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), LBM Eijkman dan 3 institusi lainnya. Ditemukan 8 dari 22 isolate virus yang mengandung mutasi tersebut atau mutasi D614G.
“Untuk distribusi bulan, Mei yang dilaporkan pertama oleh Unair (Universitas Airlangga), tujuh belakangan dari Tangerang, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta,” paparnya.
Menurut Amin, saat ini teman-teman yang sudah mensubmit isolate virus itu tengah berupaya keras mendapatkan whole genom baru untuk bisa mengetahui seberapa luas distribusi mutase virus Corona itu di Indonesia. (Baca juga: BPOM Ungkap Ada 31 Kandidat Vaksin COVID-19 Masuk Uji Klinis)
“Di dunia sudah ada 70% hampir 80% isolate virus yang mengandung mutasi D614G tersebut,” tambah Amin.
“Belakangan ini, banyak pertanyaan terkait dengan mutasi virus Corona, sering disebut D614G yang dilaporkan oleh Malaysia dan Filipina. Bagaimana di Indonesia,” ujar Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR terkait Pengembangan Obat dan Vaksin COVID-19 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/8/2020). (Baca juga: 7 Provinsi Tercatat Nol Penambahan Kasus Positif COVID-19)
Amin menguraikan dari 22 whole genome sequence yang sudah disubmit oleh seluruh institusi di Indonesia, baik itu Surabaya, Bandung, Yogyakarta dan Jakarta, serta dari institusi seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), LBM Eijkman dan 3 institusi lainnya. Ditemukan 8 dari 22 isolate virus yang mengandung mutasi tersebut atau mutasi D614G.
“Untuk distribusi bulan, Mei yang dilaporkan pertama oleh Unair (Universitas Airlangga), tujuh belakangan dari Tangerang, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta,” paparnya.
Menurut Amin, saat ini teman-teman yang sudah mensubmit isolate virus itu tengah berupaya keras mendapatkan whole genom baru untuk bisa mengetahui seberapa luas distribusi mutase virus Corona itu di Indonesia. (Baca juga: BPOM Ungkap Ada 31 Kandidat Vaksin COVID-19 Masuk Uji Klinis)
“Di dunia sudah ada 70% hampir 80% isolate virus yang mengandung mutasi D614G tersebut,” tambah Amin.
(kri)