Tim Nasional Kebaya Indonesia Luncurkan Buku Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan

Rabu, 27 November 2024 - 11:12 WIB
loading...
A A A
"Dengan demikian, setiap desain, jahitan, dan ragam hias pada Kebaya akan semakin dipahami sebagai simbol keanggunan dan kearifan yang diwariskan turun-temurun," kata Miranti.

Miranti menjelaskan, buku “Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan” ini disusun melalui riset mendalam dan rangkaian wawancara dengan berbagai ahli sejarah, antropologi budaya, serta pewaris tradisi Kebaya. Hal ini memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan dalam buku tidak hanya akurat, tetapi juga mampu menyampaikan esensi Kebaya secara mendalam.

Tim Nasional Kebaya Indonesia Luncurkan Buku Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan


"Selain itu, buku ini dilengkapi dengan foto-foto berkelas yang dikurasi secara rinci, menjadikan buku ini tidak hanya informatif, tetapi juga artistik," katanya.

Salah satu fitur menarik dalam buku ini adalah adanya kode QR di berbagai bagian, yang memungkinkan pembaca untuk mengakses video digital yang menampilkan visualisasi tentang Kebaya, sehingga pembaca bisa lebih dalam memahami makna dan keindahan di balik busana ikonik ini.

Peluncuran buku ini berlangsung meriah dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting. Acara dimulai dengan sambutan dari Wakil Ketua MPR Lestari Murdijat yang memberikan apresiasi terhadap upaya untuk melestarikan Kebaya sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia. Menteri Kebudayaan Fadli Zon juga turut hadir untuk meresmikan peluncuran buku ini.

Selain itu, peluncuran sekaligus bedah bedah buku yang dipandu Fifi Aleyda Yahya dan dihadiri oleh para pakar termasuk Zastro al Ngatawi, mantan Dubes UNESCO Prof. Ismundar, serta Ibu Irini, Direktur Perlindungan Kebudayaan.

Mereka membahas lebih dalam mengenai perjalanan pendokumentasian Kebaya hingga berhasil diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda.

Prof. Ismundar menceritakan perjalanan panjang pengajuan Kebaya ke UNESCO dan tantangan yang dihadapi selama proses tersebut. "Meskipun tantangan besar datang dari berbagai budaya global yang berkembang pesat, namun upaya ini menunjukkan komitmen bangsa Indonesia untuk melestarikan dan menghormati budaya lokal yang kaya," katanya.

Dengan peluncuran buku ini, diharapkan Kebaya akan tetap relevan dengan perkembangan zaman dan terus dicintai, dihormati, serta dikenakan oleh perempuan Indonesia dari segala generasi. Buku ini juga menjadi salah satu wujud nyata upaya untuk memastikan bahwa kebaya tetap hidup dalam keseharian dan dalam konteks global, sekaligus menjadi simbol kecantikan dan kebudayaan yang tak lekang oleh waktu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1251 seconds (0.1#10.140)