Bencana Banjir, Ketua MPR Minta Tak Saling Menyalahkan

Jum'at, 03 Januari 2020 - 12:10 WIB
Bencana Banjir, Ketua MPR Minta Tak Saling Menyalahkan
Bencana Banjir, Ketua MPR Minta Tak Saling Menyalahkan
A A A
JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo menilai musibah banjir yang melanda wilayah Jabodetabek dan Banten tidak mengenal status sosial, ekonomi dan latarbelakang sosial lainnya. Untuk itu, semua pihak diminta tak saling menyalahkan atas musibah tersebut.

"Rumah saya di daerah Kemang yang ditempati putera saya, Dimas Soesatyo, anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta, juga turut terkena musibah banjir. Hampir sepinggang orang dewasa merendam berbagai kendaraan hingga lainnya. Musibah banjir diawal 2020 ini menjadi tamparan keras bagi kita semua, khususnya para penyelenggara negara, untuk bekerja keras agar ke depannya bisa segera melakukan berbagai upaya mitigasi," ujar Bamsoet, Jumat (3/1/2020).

Politikus Partai Golkar ini menilai, jika musibah banjir ini tidak juga membuka mata, hati, dan telinga para pejabat dari tingkat pusat hingga daerah, siap-siap saja di tahun mendatang kejadian serupa akan kembali terulang. (Baca juga: Setuju Penanganan Banjir oleh Pusat, PPP: Jika Perlu Bentuk Badan Khusus)

"Pemerintah pusat harus segera mengajak pemerintah daerah di kawasan Jabodetabek untuk duduk bersama mencari solusi permanen yang mengikat. Jangan sampai pusat punya rencana tak didukung daerah. Begitupun daerah punya rencana tak didukung pusat. Perencanaan bebas banjir harus dilakukan oleh pusat dan daerah secara bersama-sama. Lepaskan ego sektoral, tak perlu meributkan siapa yang paling berjasa, karena baik pejabat di tingkat pusat maupun daerah sama-sama bekerja sebagai pelayan rakyat," tegas Bamsoet sapaan akrabnya.
Bencana Banjir, Ketua MPR Minta Tak Saling Menyalahkan

Bamsoet mengaku tak ingin ada sikap saling menyalahkan antara pusat dengan daerah. Jika perlu, pejabat yang lamban dalam bekerja diumumkan langsung ke rakyat agar mereka bisa memberikan penilaian. (Baca juga: Pusat-Daerah Harus Satu Jalan Tangani Bencana Banjir)

"Berbagai kajian penyebab banjir maupun rencana kerja penanggulangannya pasti sudah dipahami dan berada di meja kerja para pejabat negara yang berwenang. Tinggal eksekusinya yang terkadang sepertinya masih bolong-bolong. Karena itu, sebelum kejadian serupa kembali menimpa kita di masa mendatang, sebaiknya para pejabat negara segera bekerja. Agar tak ada lagi rakyat yang menjadi korban harta apalagi nyawa," katanya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3738 seconds (0.1#10.140)