Lima Tahun Indonesian AID: Kontribusi Nyata untuk Diplomasi dan Pembangunan Dunia
loading...
A
A
A
Guna mendukung pelaksanaan OOC ke-7 di Palau, Indonesian AID telah mengirimkan hibah berupa 14 kendaraan pendukung kegiatan dan pelatihankeprotokolan. Bantuan ini merupakan kontribusi nyata Pemerintah RI dalam mendukung penerjemahan dan implementasi visi “Pacific Elevation” yaitu penguatan komitmen RI dalam meningkatkan engagement dan kerja sama dengan kawasan Pasifik di tataran forum regional.
Palau Vice President and Minister of Justice J Uduch Senior mengapresiasi bantuan ini dengan menyampaikan “Our friend Indonesia has lent us the resources of its learned experts in the field of protocol training to expand our own law enforcement officers capacity to coordinate and supplement security protocols for the upcoming conference.”
Pemberian hibah untuk rehabilitasi QVS di Fiji yang rusak parah akibat terjangan badai Windston ini mencakup perbaikan 16 ruang kelas, 2 asrama, laboratorium, dan ruangan staf. QVS adalah sekolah yang telah menghasilkan banyak pemimpin di Fiji dan diharapkan akan terus mencetak pemimpin di masa depan.
Dari keterangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Suva di 2020, Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama menyampaikan ucapan terima kasih untuk pemerintah Indonesia.
"Merupakan suatu kegembiraan untuk merayakan, tidak hanya selesainya dua fasilitas asrama yang sangat baik, tetapi juga kenyataan bahwa kita ada di sini hari ini berkat bantuan dari negara sahabat baik kita, Pemerintah Republik Indonesia," ucapnya.
Pada 2024, Indonesian AID meluncurkan program unggulan baru, yaitu The Indonesian AID Scholarship (TIAS). TIAS merupakan beasiswa penuh dari Pemerintah Indonesia melalui Indonesian AID yang ditujukan bagi pegawai pemerintahan dan orang yang direkomendasikan oleh pemerintah dari negara sahabat.
Beasiswa yang baru pertama kali dilaksanakan pada 2024 ini telah menerima 126 awardee yang berasal dari 12 negara prioritas, yaitu Timor-Leste, Kenya, Zimbabwe, Tanzania, Laos, St. Lucia, Solomon, Papua Nugini, Myanmar, Ethiopia, Nigeria, dan Namibia.
Para awardee ini tersebar di 12 perguruan tinggi di Indonesia, dengan jenjang pendidikan yang disediakan untuk D3, D4/S1, dan S2.
“TIAS adalah salah satu langkah Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara sahabat, terutama di kawasan Asia Tenggara, Pasifik, Afrika, dan Karibia. Melalui pendidikan, kita membangun kerja sama yang erat dan mendorong pertumbuhan bersama,” ujar Tormarbulang Lumbantobing.
“Kami terus berkomitmen memberi dukungan serta memperluas kerja sama dengan negara sahabat untuk mengatasi tantangan pembangunan global,” tutup Tormarbulang.
Palau Vice President and Minister of Justice J Uduch Senior mengapresiasi bantuan ini dengan menyampaikan “Our friend Indonesia has lent us the resources of its learned experts in the field of protocol training to expand our own law enforcement officers capacity to coordinate and supplement security protocols for the upcoming conference.”
Pemberian hibah untuk rehabilitasi QVS di Fiji yang rusak parah akibat terjangan badai Windston ini mencakup perbaikan 16 ruang kelas, 2 asrama, laboratorium, dan ruangan staf. QVS adalah sekolah yang telah menghasilkan banyak pemimpin di Fiji dan diharapkan akan terus mencetak pemimpin di masa depan.
Dari keterangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Suva di 2020, Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama menyampaikan ucapan terima kasih untuk pemerintah Indonesia.
"Merupakan suatu kegembiraan untuk merayakan, tidak hanya selesainya dua fasilitas asrama yang sangat baik, tetapi juga kenyataan bahwa kita ada di sini hari ini berkat bantuan dari negara sahabat baik kita, Pemerintah Republik Indonesia," ucapnya.
Pada 2024, Indonesian AID meluncurkan program unggulan baru, yaitu The Indonesian AID Scholarship (TIAS). TIAS merupakan beasiswa penuh dari Pemerintah Indonesia melalui Indonesian AID yang ditujukan bagi pegawai pemerintahan dan orang yang direkomendasikan oleh pemerintah dari negara sahabat.
Beasiswa yang baru pertama kali dilaksanakan pada 2024 ini telah menerima 126 awardee yang berasal dari 12 negara prioritas, yaitu Timor-Leste, Kenya, Zimbabwe, Tanzania, Laos, St. Lucia, Solomon, Papua Nugini, Myanmar, Ethiopia, Nigeria, dan Namibia.
Para awardee ini tersebar di 12 perguruan tinggi di Indonesia, dengan jenjang pendidikan yang disediakan untuk D3, D4/S1, dan S2.
“TIAS adalah salah satu langkah Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara sahabat, terutama di kawasan Asia Tenggara, Pasifik, Afrika, dan Karibia. Melalui pendidikan, kita membangun kerja sama yang erat dan mendorong pertumbuhan bersama,” ujar Tormarbulang Lumbantobing.
“Kami terus berkomitmen memberi dukungan serta memperluas kerja sama dengan negara sahabat untuk mengatasi tantangan pembangunan global,” tutup Tormarbulang.