Lima Tahun Indonesian AID: Kontribusi Nyata untuk Diplomasi dan Pembangunan Dunia

Jum'at, 18 Oktober 2024 - 19:04 WIB
loading...
A A A
Indonesia dan India merupakan mitra strategis di Kawasan Asia. Keduanya terus mengembangkan kerja sama di berbagai bidang, baik melalui forum bilateral, regional, maupun multilateral.

Palestina merupakan salah satu negara penerima bantuan terbesar dengan total hibah senilai Rp86,07 miliar. Komitmen dan konsistensiIndonesiauntuk Palestina tidak pernah surut.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Presiden Jokowi yang menekankan bahwa Indonesia akan terus memberikan dukungan bagi Palestina. Pernyataan ini disampaikan pada saat pengiriman bantuan ke Palestina di 2023.

“Selain bantuan kemanusiaan, Indonesia juga akan terus memberikan dukungan politik bagi Palestina,” ujar Presiden Jokowi.

Secara konkret, Indonesia terus memberikan bantuan, di antaranya sebesar Rp21,6 miliar untuk penanganan Covid-19 dan bantuan kemanusiaan tahun 2022. Selanjutnya, pada 2023, Pemerintah Indonesia memberikan hibah senilai Rp31,90 miliar untuk rakyat Palestina yang terdampak konflik dalam bentuk hibah in kind berupaalat kesehatan, obat-obatan, dan keperluan sehari-hari, serta hibah uang tunai untuk pengadaan berbagai kebutuhan yang disalurkan bersama UNRWA.

Bantuan kemanusiaan ini berlanjut hingga Mei 2024 dengan bekerja sama dengan ICRC, sehingga total hibah yang telah disampaikan melalui Indonesian AID mencapai Rp 86,07 Miliar. Hingga akhir 2024, Indonesian AID berencana akan menambah bantuan kemanusiaan melalui kerja sama dengan UNRWA dan ILO.

Pada sektor lain, pemerintah melalui Indonesian AID juga telah memberikan bantuan, antara lain Penyediaan Peralatan Laboratorium untuk Sekolah Tinggi Pertanian (ENSA) Senegal tahun 2022, bantuan untuk mendukung pelaksanaan Our Ocean Conference (OOC) ke-7 di Palau pada 2021, dan rehabilitasi Queen Victoria School (QVS) di Fiji pada 2020.

Kerja sama penyediaan peralatan laboratorium pertanian untuk ENSA Senegal diberikan dalam bentuk tiga jenis peralatan yang meliputi Muffle Eurnance, High Performance Liquid Chromathography (HPLC) dan Carbon, Hydrogen and Nitrogen Analyzer (CHN) Analyzer.

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan kerja sama yang lebih luas, baik dengan Senegal secara bilateral maupun dengan negara-negara di kawasan Afrika Barat.

“Kerja sama dengan Senegal memiliki nilai strategis mengingat. Hingga saat ini Indonesia belum memiliki kerja sama pendidikan berbasis pertanian dengan negara-negara di kawasan Afrika Barat,” Direktur Utama Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional Tormarbulang Lumbantobing.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0811 seconds (0.1#10.140)