Program TEKAD Ubah Pola Pikir Masyarakat Indonesia Timur terkait Dana Desa

Rabu, 02 Oktober 2024 - 19:59 WIB
loading...
Program TEKAD Ubah Pola...
Country Director IFAD Indonesia, Hani El Sadani memberikan keterangan kepada wartawan, Rabu (2/10/2024). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) yang dijalankan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama International Fund Agriculture Development (IFAD) diklaim berhasil mengubah pola pikir masyarakat desa dalam pemanfaatan Dana Desa. Sebelumnya Dana Desa lebih banyak digunakan untuk kebutuhan konsumtif seperti pemenuhan kebutuhan sehari-hari atau pembangunan infrastruktur, kini masyarakat mulai memanfaatkannya untuk inisiatif ekonomi yang lebih produktif dan berkelanjutan.

"Kami juga sudah mengonfirmasi dampak bahwa masyarakat atau pola pikir masyarakat dalam hal penggunaan Dana Desa ini sudah berubah dari sekadar menggunakan untuk biaya sehari-hari menjadi kegiatan yang bermanfaat secara ekonomi," kata Country Director IFAD Indonesia, Hani El Sadani, Rabu (2/10/2024).

Perubahan ini, kata Hani, menunjukkan Program TEKAD tidak hanya memberikan intervensi pada aspek ekonomi, tetapi juga berhasil menanamkan mindset baru dalam tata kelola keuangan desa. Selain itu, Program TEKAD juga membantu masyarakat desa untuk merencanakan masa depan ekonomi mereka dengan lebih baik.

"Dengan Program TEKAD, desa-desa kini memiliki visi ekonomi yang jelas, menetapkan tujuan jangka panjang, dan mencari peluang usaha yang bisa mendukung kesejahteraan desa secara berkelanjutan," katanya.

Hani mengungkapkan pengalamannya saat mengunjungi desa-desa sasaran. Saat itu, ia menemukan seorang ibu di Raja Ampat, Papua Barat, telah menggunakan hasil penjualan abon ikan dari lahan demplot untuk membiayai pendidikan anaknya dan memberikan makanan bergizi bagi keluarganya.

"Mungkin tadi cerita saya hanya datang dari satu desa saja, tapi TEKAD menghadirkan perubahan pola pikir agar masyarakat bisa memiliki goals dan rencana dan berpikir depan untuk mencari peluang ekonomi," ujarnya.

Menurut Hani, pemanfaatan Dana Desa di wilayah tersebut sebelumnya kurang terarah pada kegiatan ekonomi produktif. Namun, kehadiran TEKAD telah mendorong masyarakat untuk berpikir lebih strategis dalam memanfaatkan potensi ekonomi lokal yang dimiliki.

"Kami akan terus menjadi memberikan komitmennya dalam menghadirkan keberlanjutan TEKAD dan terus berusaha agar projek ini bisa menghadirkan tujuan pengembangan sebelum projek ini selesai," ujarnya.

IFAD sebagai mitra pendanaan internasional akan terus memberikan dukungan penuh untuk memastikan keberlanjutan program TEKAD. Dia berharap program itu bisa menjadi model pemberdayaan yang bisa direplikasi di daerah lain. "Keberhasilan ini menunjukkan bahwa perubahan pola pikir masyarakat dan pendekatan yang tepat dalam pemanfaatan Dana Desa dapat menjadi kunci untuk menciptakan kemandirian ekonomi di desa-desa tertinggal dan sangat tertinggal di Indonesia," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1334 seconds (0.1#10.140)