Usung Konsep Modern dan Forest City, Ibu Kota Baru Terbagi Tiga Zona

Rabu, 20 November 2019 - 19:00 WIB
Usung Konsep Modern dan Forest City, Ibu Kota Baru Terbagi Tiga Zona
Usung Konsep Modern dan Forest City, Ibu Kota Baru Terbagi Tiga Zona
A A A
JAKARTA - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memaparkan desain pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim).

Rencananya, IKN ini didesak untuk menjadi kota terbaik di dunia, dengan mengusung konsep modern, green dan forest city serta, bisa mendorong perekonomian Indonesia timur. Untuk itiu, IKN akan dibagi dalam 3 zona. (Baca juga: Kemenhub Butuh Rp222,69 T Bangun Transportasi Ibu Kota Baru)

“Ibu kota negara ini diproyeksikan sebagai ibu kota negara yang terbaik di dunia, the best on earth. Sehingga, menunjukkan simbol identitas bangsa yang merepresentasikan persatuan bangsa dalam kerangka nation and state building. Serta merefleksikan kebhinekaan Indonesia,” kata Suharso dalam Raker Komisi V DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Kemudian, Suharso melanjutkan, IKN ini akan menjadi kota modern dan berstandar internasional. Serta, menjadi pusat universitas internasional, serta pusat penelitian yang berteknologi tinggi bagi industri perekonomian lokal. IKN juga mengusung konsep smart, green dan beautiful sustainable. (Baca juga: Pemerintah Siapkan Dua Cara Pemindahan ASN ke Ibu Kota Baru)

Dengan konsep forest city, pemerintah mengembalikan dan meningkatkan kualitas hutan IKN dan Kalimantan sebagai paru-paru dunia termasuk perlindungan mamalia besar seperti orang utan dan dugong.

“Memanfaatkan energi terbarukan. Smart grid untuk sambungan listrik, infrastruktur fisik dan digital cerdas. Mengintegrasikan transportasi publik terintegrasi dengan moda non motorized. Menerapkan konsep smart water management, integrated drainage, drinkable tap water, smart waste management. serta, adaptif, dan responsive terhadap bencana,” paparnya.

Lalu, sambung Plt Ketua Umum PPP itu, pihaknya ingin membuat tata kelola pemerintah yang efisien dan efektif dengan menerapkan konsep smart government dengan penggunaan sistem cloud storage yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah. Memanfaatkan peluang rekonstruksi birokrasi dan reformasi kepemerintahan. Serta, masyarakat yang cerdas.

“Pendorong pemerataan ekonomi di kawasan timur. Mengembangkan high tech and clean industries. Mengembangkan sektor ekonomi berdaya saing global,” imbuh Suharso.

Selain itu, Suharso menambahkan, zonasi peruntukan lahan dan rencana kelembagaan pengelolaan kawasan dibagi ke dalam tiga bagian. Pertama, kawasan inti pusat pemerintahan seluas 6.000 Ha yang berisi istana, kantor lembaga negara eksekutif legislatif yudikatif, botanical garden, markas besar TNI/Polri, diplomatic compound, co-working space untuk 100.000 orang, hunian VIP untuk presiden, wakil presiden, menteri pimpinan lembaga, serta pejabat eselon I dan II.

Zona dua, kata dia, kawasan ibu kota negara dalam area seluas 40.000 Ha. Terdiri atas hunian umum, co-working space untuk 50.000 orang, fasilitas pendidikan kesehatan, fasilitas peribadatan, taman budaya, konservasi orang utan, universitas, science and techno park, high tech and clean industries, R and D center, sport center, museum, shopping mall, Mabes TNI dan Polri serta, pangkalan militer.

“Zona tiga, daerah perluasan ibu kota negara seluas 254.000 Ha. Terdiri atas national park dan klaster permukiman non ASN. IKN ini bentuk administrasinya dipimpin gubernur daerah khusus ibu kota negara,” katanya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4241 seconds (0.1#10.140)