Jabat Stafsus Menteri BUMN, Arya Sinulingga Mundur dari Perindo

Sabtu, 09 November 2019 - 13:49 WIB
Jabat Stafsus Menteri BUMN, Arya Sinulingga Mundur dari Perindo
Jabat Stafsus Menteri BUMN, Arya Sinulingga Mundur dari Perindo
A A A
JAKARTA - Mantan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu, Arya Sinulingga mendapat tugas baru menjadi Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN, Erick Thohir.

Arya membenarkan soal jabatan baru yang dipercayakan ke dirinya tersebut. "SKnya (pengangkatan sebagai stafsus Menteri BUMN) tanggal 5 November 2019," kata Arya saat dikonfirmasi, Sabtu (9/11/2019).

Arya menegaskan demi menjaga independensi dan profesionalitasnya dalam bekerja, Arya mengaku telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai salah satu Ketua DPP Partai Perindo yang membesarkan dirinya selama ini.

"Sudah mengajukan pengunduran diri aku (dari Perindo-red) sesuai dengan tanggal ditetapkan," kata Arya. (Baca Juga: Jokowi-Prabowo Tertawa Bersama, Perindo: Itu Akhir dari Game)

Arya mengaku, jabatannya yang baru ini bukan hal baru, sebab dirinya akan banyak berhubungan dengan komunikasi publik di BUMN. Arya membeberkan, dirinya menjadi Staf Khusus Menteri BUMN bidang komunikasi publik.

Bagi Arya, hal itu memang menjadi bidangnya. Sebab sederet pengalamannya di dunia komunikasi publik menjadi modal berharga untuk membantu melancarkan program dan target pemerintah di sektor BUMN.

"Untuk menjadi independen dan profesional bukan hal susah. Berkarier selama 12 tahun di MNC, mulai dari Corporate Secretary Indovision, sampai menjadi Direktur di Global TV, Direktur di MNC Investama, Wadirut iNews TV dan terakhir menjabat Direktur Holding MNC Tbk," ujarnya.

Ke depan, lanjut Arya, dia sudah memikirkan agenda strategis apa yang akan dilakukan selama menjadi Staf Khusus Menteri BUMN. Dia mengaku akan bekerja maksimal untuk membuat memperbaiki citra BUMN baik di mata publik.

"Kita akan membenahi narasi-narasi di BUMN-BUMN supaya lebih baik kepada masyarakat, apalagi nilai sebuah perusahaan sering sekali sangat tergantung kepada persepsi yang diterima oleh publik," tuturnya
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5384 seconds (0.1#10.140)