Keakraban Paus dan Imam Besar Istiqlal Simbol Kerunanan Beragama

Selasa, 10 September 2024 - 15:10 WIB
loading...
A A A
Apabila terjadi konflik antarumat beragama, maka diplomasi dan komunikasi yang baik harus dikedepankan. Diplomasi itu bisa dibumikan lewat kerja sama di dalam memajukan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan keutamaan di dalam membangun peradaban manusia Indonesia.

"Maka dialog budaya menjadi sangat penting di sini, di mana dengan keragaman budaya itu kita bisa mencari titik temu, kebersamaan, dan mencari formula yang tepat. Dalam dialog itu kita bisa mewujudkan apa dikatakan Bung Karno, Indonesia harus menjadi tamansari dunia. Meskipun kita berbeda suku, etnis, agama, keturunan, tetapi kita tetap menjadi bangsa yang mengutamakan nilai-nilai cinta kasih, kemanusiaan, dan kerjasama," katanya.

Romo Benny memiliki harapan agar kerukunan dan persahabatan yang ditunjukkan oleh Paus Fransiskus dan Kiai Nasaruddin Umar dapat menjadi panutan bagi tokoh agama lainnya. Hal ini akan berimbas pada umat beragama di akar rumput, sehingga mereka menjadi lebih rukun dan mampu menjiwai konsep perdamaian dalam keberagaman.

"Kita berharap keteladanan Paus Fransiskus dan Imam Besar Istiqlal Prof. Nasaruddin itu menjadi role model bagi para tokoh-tokoh agama dan umat beragama untuk saling memberi, saling menerima perbedaan dan keragaman, serta terus menerus menjaga kemajemukan bangsa Indonesia," kata Romo Benny.
(abd)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1508 seconds (0.1#10.140)