Pemerintah Terbitkan Prangko Kunjungan Paus ke Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama PT Pos Indonesia meluncurkan prangko Paus Fransiskus di Plaza Maria, Katedral Jakarta, Senin (2/9/2024). Prangko tersebut berwarna putih dan merah itu berisi satu set di mana satu setnya dijual seharga Rp7.000.
Pihak pos juga menjual satu set prangko tersebut dengan harga Rp63.000-an dan tersedia sebanyak 4.000 lembar.
Direktur Pos dan Plt Direktur Pengendalian Pos dan Informatika, Ditjen PPI Kemenkominfo, Gunawan Hutagalung mengatakan, Prangko merupakan penanda sejarah atas kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia setelah kunjungan kedua pemimpin Vatikan, Sri Paus Johanes Paulus II pada 1989 silam.
"Selamat atas penerbitan prangko kunjungan bapak Paus Fransiskus ke Indonesia. Prangko sebagai penanda sejarah dan juga duta bangsa, maka penerbitan prangko ini sangat penting bagi kita semua karena akan menunjukkan bahwa dalam sejarah Indonesia," katanya.
Adapun Kominfo menerbitkan kembali perubahan katalog khusus untuk memasukkan prangko kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.
"Karena di kita aturan penerbitan prangko yang diterbitkan secara seri harus ditetapkan oleh Pak Menteri, sehingga Pak Menteri sangat mengapresiasi atas usaha ini, dan mengubah katalog kita khusus prangko kunjungan Bapak Paus ini. Kami dari Kominfo mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang terlibat dalam seri kunjungan Bapak Paus ini," katanya.
Dengan demikian pada saat diluncurkan, maka secara legal sudah bisa digunakan untuk berbagai keperluan perposan maupun keperluan filatelis. Nantinya perangko ini akan didistribusikan oleh PT Pos Indonesia ke seluruh dunia.
"Maka PT Pos Indonesia akan mendistribusikan ke seluruh dunia. Prangko tidak dapat dipalsukan tetap steril ke depan, karena prangko adalah duta bangsa akan tersebar di seluruh dunia apakah itu postcard surat atau penggemar prangko di seluruh dunia melalui marketplace," katanya.
"Penanda sejarah bangsa Indonesia pernah dikunjungi Paus dan nanti Pak Paus akan menggelar misa dan memberkati Indonesia," katanya.
Sementara itu, Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengucapkan terima kasih atas upaya pemerintah dalam menyukseskan kunjungan Paus ke Indonesia.
"Penerbitan pranko kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini adalah suatu kehormatan besar bagi gereja Katolik, khususnya gereja Katolik di Indonesia," katanya.
Menurutnya, jika perangkat tersebar hingga ke seluruh dunia semakin membuktikan kehadiran pemerintah di dalam perkembangan gereja Katolik di Indonesia. Serta kehadiran Paus Fransiskus sebagai pimpinan gereja Katolik sebagai kunjungan ketiga di dalam sejarah yang selalu dilaksanakan di dalam rangka merawat dan mengembangkan hubungan yang baik antara kedua negara.
"Harapan kita semua untuk bertumbuh menjadi pribadi pribadi yang semakin beriman, itu lah ciri khas bangsa Indonesia dan buahnya pada persaudaraan. Bukan hanya unggul tetapi juga mulia dalam kehidupan berbangsa dan kita semua berharap agar dinamika itu bermuara pada bela rasa," katanya.
"Bukan persaudaraan teoritis atau konseptual, tetapi persaudaraan yang sungguh bergerak di dalam tindakan-tindakan nyata supaya makin dekatlah cita cita kemerdekaan bangsa kita," katanya.
Pihak pos juga menjual satu set prangko tersebut dengan harga Rp63.000-an dan tersedia sebanyak 4.000 lembar.
Direktur Pos dan Plt Direktur Pengendalian Pos dan Informatika, Ditjen PPI Kemenkominfo, Gunawan Hutagalung mengatakan, Prangko merupakan penanda sejarah atas kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia setelah kunjungan kedua pemimpin Vatikan, Sri Paus Johanes Paulus II pada 1989 silam.
"Selamat atas penerbitan prangko kunjungan bapak Paus Fransiskus ke Indonesia. Prangko sebagai penanda sejarah dan juga duta bangsa, maka penerbitan prangko ini sangat penting bagi kita semua karena akan menunjukkan bahwa dalam sejarah Indonesia," katanya.
Adapun Kominfo menerbitkan kembali perubahan katalog khusus untuk memasukkan prangko kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.
"Karena di kita aturan penerbitan prangko yang diterbitkan secara seri harus ditetapkan oleh Pak Menteri, sehingga Pak Menteri sangat mengapresiasi atas usaha ini, dan mengubah katalog kita khusus prangko kunjungan Bapak Paus ini. Kami dari Kominfo mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang terlibat dalam seri kunjungan Bapak Paus ini," katanya.
Dengan demikian pada saat diluncurkan, maka secara legal sudah bisa digunakan untuk berbagai keperluan perposan maupun keperluan filatelis. Nantinya perangko ini akan didistribusikan oleh PT Pos Indonesia ke seluruh dunia.
"Maka PT Pos Indonesia akan mendistribusikan ke seluruh dunia. Prangko tidak dapat dipalsukan tetap steril ke depan, karena prangko adalah duta bangsa akan tersebar di seluruh dunia apakah itu postcard surat atau penggemar prangko di seluruh dunia melalui marketplace," katanya.
"Penanda sejarah bangsa Indonesia pernah dikunjungi Paus dan nanti Pak Paus akan menggelar misa dan memberkati Indonesia," katanya.
Sementara itu, Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengucapkan terima kasih atas upaya pemerintah dalam menyukseskan kunjungan Paus ke Indonesia.
"Penerbitan pranko kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini adalah suatu kehormatan besar bagi gereja Katolik, khususnya gereja Katolik di Indonesia," katanya.
Menurutnya, jika perangkat tersebar hingga ke seluruh dunia semakin membuktikan kehadiran pemerintah di dalam perkembangan gereja Katolik di Indonesia. Serta kehadiran Paus Fransiskus sebagai pimpinan gereja Katolik sebagai kunjungan ketiga di dalam sejarah yang selalu dilaksanakan di dalam rangka merawat dan mengembangkan hubungan yang baik antara kedua negara.
"Harapan kita semua untuk bertumbuh menjadi pribadi pribadi yang semakin beriman, itu lah ciri khas bangsa Indonesia dan buahnya pada persaudaraan. Bukan hanya unggul tetapi juga mulia dalam kehidupan berbangsa dan kita semua berharap agar dinamika itu bermuara pada bela rasa," katanya.
"Bukan persaudaraan teoritis atau konseptual, tetapi persaudaraan yang sungguh bergerak di dalam tindakan-tindakan nyata supaya makin dekatlah cita cita kemerdekaan bangsa kita," katanya.
(abd)