Jokowi Curhat soal Datang Ramai-ramai lalu Ditinggal Ramai-ramai, Ini Penjelasan Istana

Selasa, 27 Agustus 2024 - 17:58 WIB
loading...
Jokowi Curhat soal Datang...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan dalam Kongres III Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (25/8/2024) malam. FOTO/TANGKAPAN LAYAR
A A A
JAKARTA - Istana menanggapi curhatan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dalam sambutan Kongres III Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (25/8/2024) malam. Jokowi menyinggung soal datang ramai-ramai, kemudian ditinggal pergi ramai-ramai.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menjelaskan bahwa pernyataan tersebut bukan berarti ada pihak-pihak yang meninggalkan Presiden Jokowi saat ini. Menurutnya, hal itu hanya sebuah candaan atau jokes.

"Ya, menurut kami itu bukan berarti Pak Presiden mengatakan ada yang meninggalkan beliau, tapi lebih kepada melempar jokes segar dalam politik. Biasanya seperti itu, ada, tapi Presiden mengatakan bahwa oh tidak terjadi seperti itu," kata Hasan Nasbi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).



"Jadi ketika beliau sampai di.. ketika beliau berada di Nasdem bilang oh Nasdem tidak seperti itu. Pak Surya Paloh tidak seperti itu. Kalau misalnya pernyataan becandaan itu juga ada di PAN misalnya juga akan seperti itu. PAN tidak seperti itu. Buktinya Presiden juga bersama PAN kemarin kan. Jadi itu lebih kepada jokes-jokes segar dalam politik saja. Jadi tidak ada maksud yang seperti dibayangkan oleh teman-teman seperti itu," ujarnya.

Hasan menyebut hingga saat ini dukungan dari partai pengusung Presiden Jokowi ataupun partai di pemerintahan masih solid. Hal itu dibuktikan dengan masih ada perwakilan berbagai partai di kabinet.

"Sampai hari ini pemerintahan berjalan sangat baik, dukungan solid. Bahkan dari partai-partai yang kemarin juga punya pilihan politik berbeda, tetap stay dan masih ada menteri-menterinya yang ada di Kabinet," katanya.



Untuk diketahui, Presiden Jokowi menyinggung soal datang ramai-ramai, dan ditinggal pergi ramai-ramai saat menghadiri Kongres III Partai NasDem di JCC, Minggu (25/8/2024) malam. Kalimat itu tersirat disampaikan di depan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

"Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi ditinggal ramai-ramai," kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi kemudian menyatakan bahwa sikap tersebut tidak berlaku untuk Surya Paloh dan Partai NasDem. "Tapi saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh tidak dengan Bang Surya dan tidak juga dengan NasDem," katanya.

Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan bahwa dirinya memiliki sejarah dan cerita panjang bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. "Dimulai tahun 2014, saya ingat betul NasDem saat itu adalah partai pertama yang mendeklarasikan saya dalam pencalonan sebagai Presiden," ujarnya.

Kemudian pada 2019, lanjut Jokowi, NasDem juga kembali mencalonkannya dengan dukungan tanpa mahar. "Politik tanpa mahar itu yang saya kira sangat bagus untuk pendidikan perpolitikan di negara kita Indonesia," kata Jokowi.

"Terima kasih Bang Surya, Pak Surya Paloh terima kasih, dan terima kasih juga saya ucapkan untuk Partai NasDem. Karena 2014, 2019 mulai pencalonan, setelah terpilih dan dalam menjalankan pemerintahan dalam 10 tahun ini saya sangat merasa didukung penuh oleh Partai Nasdem," kata mantan Gubernur Jakarta itu.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1248 seconds (0.1#10.140)