Yusril Terpilih Lagi Jadi Ketum, PBB Siapkan Diri di Pilkada 2020

Jum'at, 27 September 2019 - 20:59 WIB
Yusril Terpilih Lagi Jadi Ketum, PBB Siapkan Diri di Pilkada 2020
Yusril Terpilih Lagi Jadi Ketum, PBB Siapkan Diri di Pilkada 2020
A A A
JAKARTA - Tugas berat Yusril Ihza Mahendra yang baru terpilih sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), mulai menanti. Dia pun diminta untuk langsung bergerak untuk pemihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2020 dan Pilpres 2024 mendatang, dengan terus merangkul partai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pimpinan sidang Muktamar ke-5 PBB, Ferry Noor mengatakan, pihaknya meminta ketua terpilih untuk bergerak cepat menjelang pilkada serentak 2020 mendatang. Salah satunya adalah mempersiapkan kepala daerah dengan mengutamakan koalisi pendukung parpol Jokowi.

"PBB dan parpol pendukung lainnya harus bersatu terutama untuk menyamakan visi dan misi kedepan di daerahnya masing-masing," kata Ferry Noor, Jumat (27/9/2019).

Untuk jangka panjangnya kata Ferry, pihaknya akan mempersiapkan kader terbaik milik PBB yaitu Yusril Izha Mahendra untuk menyongsong pilpres 2024. Untuk mendukung itu, PBB sendiri akan mempersiapkan infrastruktur partai yang baik.

"Karena selama dua tahun belakangan ini kami memantau infrastruktur yang ada di partai melemah," ujarnya.

Pembenahan infrastruktur itu, kata Ferry akan dilakukan dari tingkat pusat, provinsi, tingkat kota, kabupaten, hingga ke tingkat desa dan kelurahan. Karena selama pemantau ini memang lemahnya infrastruktur DPP PBB di daerah masing sangat minim untuk menunjang.

"Itu yang harus dibenahi dalam menyongsong pemilu 2024 mendatang," tambahnya.
Dengan pembenahan itu juga, sambung Ferry, pihaknya ingin mendulang suara lebih agar bisa mengisi parlemen. Pasalnya, perolehan tahun 2014 PBB mendapatkan suara 1,8 juta dengan akumulasi 1,4 persen, dan tahun ini memang turun menjadi 1,1.

"Penurunan itu pun disebabkan oleh banyak hal, terutama tidak solidnya pendukung presiden. Ditambah lagi pemilu kemarin serentak sehingga partai tidak kompak dan menyebabkan perpecahan terjadi," ungkapnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4550 seconds (0.1#10.140)