Menteri Siti Sebut Pentingnya Penghargaan untuk Aktualisasi Kerja Lingkungan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengapresiasi pelaksanaan Lestari Awards 2024, sebagai aktualisasi kerja lingkungan. Menurutnya, penghargaan mempunyai beberapa fungsi.
Di antaranya kata Menteri Siti, pertama mengakui prestasi, dan kontribusi luar biasa; kedua mendorong motivasi, untuk bekerja lebih keras, lebih produktif dan untuk tujuan yang lebih tinggi.
"Ketiga membangun kepercayaan diri dengan mendapat konfirmasi bahwa yang dilakukan itu dihargai; keempat menarik talenta, mendapatkan bakat-bakat terbaik; kelima meningkatkan reputasi di mata publik seperti bagi entitas industri; keenam meningkatkan produktivitas, memupuk rasa bangga dan memberikan inspirasi bagi orang atau pihak lain," kata Siti dalam keterangannya, Kamis (22/8/2024).
Awarding sambung Menteri Siti, merupakan salah satu instrumen penting dalam fungsi politik seremonial bagi kerja-kerja eksekutif pemerintahan, menyangkut kerja-kerja partisipatif.
"Awarding Lestari ini juga menjadi salah satu contoh respons dan langkah menjawab tantangan 'polikrisis,' dan krisis global yang semakin parah, cepat berkembang, dan saling terkait, yaitu berkenaan dengan perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, serta polusi dan limbah yang memicu krisis kemanusiaan seperti konflik sumber daya, pengungsian, dan masalah kesehatan," jelasnya.
"Untuk itu sekali lagi atas nama pemerintah saya menyampaikan apresiasi sangat tinggi atas prakarsa yang sangat baik ini," tambahnya.
Kata Menteri Siti, tema-tema penghargaan yang diangkat juga merupakan tema-tema sangat penting sejalan dengan Enviroment, Social and Governance (ESG) yang telah mulai melembaga di kalangan dunia usaha pada sekitar 3-4 tahun belakangan ini.
"Semua itu merupakan tema-tema penting dalam konteks penyelenggaraan bernegara, berpemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, jauh berarti dari hanya aspek lingkungan secara teknis, namun menjadi subyek yang sangat penting dan sangat berarti bagi kemajuan secara berkelanjutan Indonesia ke depan," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya.
Lebih lanjut, Menteri Siti menegaskan tema-tema ini juga telah menjadi fokus dan terkonfirmasi dengan penegasan dalam konvensi-konvensi internasional tentang peran penting Non Party Stakeholders seperti dunia usaha dan masyarakat termasuk media.
"Dalam hal ini, misalnya, pada hasil COP-27 Konvensi Iklim Sharm el Sheik ditetapkan sebagai hasil konvensi yaitu penegasan Implementation Plan untuk Aksi Iklim dunia, melalui pendekatan edukasi dan promosi pergeseran life style dengan pola pembangunan dan berkelanjutan yang bertumpu pada community cooperation," jelasnya.
"Noting the importance of pursuing an approach to education that promotes a shift in lifestyles while fostering patterns of development and sustainability based on care, community and cooperation," tutupnya.
Lihat Juga: 2 Perwira TNI AD Terima Penghargaan Internasional, Salah Satunya Peraih Adhi Makayasa 2011
Di antaranya kata Menteri Siti, pertama mengakui prestasi, dan kontribusi luar biasa; kedua mendorong motivasi, untuk bekerja lebih keras, lebih produktif dan untuk tujuan yang lebih tinggi.
"Ketiga membangun kepercayaan diri dengan mendapat konfirmasi bahwa yang dilakukan itu dihargai; keempat menarik talenta, mendapatkan bakat-bakat terbaik; kelima meningkatkan reputasi di mata publik seperti bagi entitas industri; keenam meningkatkan produktivitas, memupuk rasa bangga dan memberikan inspirasi bagi orang atau pihak lain," kata Siti dalam keterangannya, Kamis (22/8/2024).
Awarding sambung Menteri Siti, merupakan salah satu instrumen penting dalam fungsi politik seremonial bagi kerja-kerja eksekutif pemerintahan, menyangkut kerja-kerja partisipatif.
"Awarding Lestari ini juga menjadi salah satu contoh respons dan langkah menjawab tantangan 'polikrisis,' dan krisis global yang semakin parah, cepat berkembang, dan saling terkait, yaitu berkenaan dengan perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, serta polusi dan limbah yang memicu krisis kemanusiaan seperti konflik sumber daya, pengungsian, dan masalah kesehatan," jelasnya.
"Untuk itu sekali lagi atas nama pemerintah saya menyampaikan apresiasi sangat tinggi atas prakarsa yang sangat baik ini," tambahnya.
Kata Menteri Siti, tema-tema penghargaan yang diangkat juga merupakan tema-tema sangat penting sejalan dengan Enviroment, Social and Governance (ESG) yang telah mulai melembaga di kalangan dunia usaha pada sekitar 3-4 tahun belakangan ini.
"Semua itu merupakan tema-tema penting dalam konteks penyelenggaraan bernegara, berpemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, jauh berarti dari hanya aspek lingkungan secara teknis, namun menjadi subyek yang sangat penting dan sangat berarti bagi kemajuan secara berkelanjutan Indonesia ke depan," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya.
Lebih lanjut, Menteri Siti menegaskan tema-tema ini juga telah menjadi fokus dan terkonfirmasi dengan penegasan dalam konvensi-konvensi internasional tentang peran penting Non Party Stakeholders seperti dunia usaha dan masyarakat termasuk media.
"Dalam hal ini, misalnya, pada hasil COP-27 Konvensi Iklim Sharm el Sheik ditetapkan sebagai hasil konvensi yaitu penegasan Implementation Plan untuk Aksi Iklim dunia, melalui pendekatan edukasi dan promosi pergeseran life style dengan pola pembangunan dan berkelanjutan yang bertumpu pada community cooperation," jelasnya.
"Noting the importance of pursuing an approach to education that promotes a shift in lifestyles while fostering patterns of development and sustainability based on care, community and cooperation," tutupnya.
Lihat Juga: 2 Perwira TNI AD Terima Penghargaan Internasional, Salah Satunya Peraih Adhi Makayasa 2011
(maf)