Jubir Satgas Covid-19: Gunakan Masker dan Face Shield saat Syuting

Selasa, 25 Agustus 2020 - 22:58 WIB
loading...
Jubir Satgas Covid-19: Gunakan Masker dan Face Shield saat Syuting
Pekerja menyelesaikan produksi Face Shield di Industri Kecil Menengah (IKM) Polo Global di Surabaya, Jatim. Foto/SINDOnews/Ali Masduki Jumat (19/6/2020). Foto/S
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau pelaku industri televisi (TV) dan hiburan harus memperhatikan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitasnya. Pasalnya, TV merupakan salah satu media yang bisa menjadi contoh bagi masyarakat.

Wiku meminta agar dalam melakukan syuting dengan jarak yang dekat harus menggunakan face shield. "Mohon mempromosikan kampanye pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Dan terus menggunakan masker dan face shield di setiap sesi syuting terutama yang memiliki jarak yang dekat," katanya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (25/8/2020).

Dia juga berpesan agar kru yang bekerja di TV dapat menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan. "Terutama khususnya untuk kru betul-betul menjaga kesehatannya dan menerapkan protokol kesehatan, mengecek suhu, menyediakan cuci tangan, dan sabun di lokasi syuting," ungkapnya.

(Baca juga: Bepergian Saat Pandemi Layaknya Keputusan Hidup dan Mati).

Tak hanya di industri hiburan, Wiku juga meminta agar perkantoran juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Termasuk menyediakan fasilitas cuci tangan dan sabun di sudut-sudut perkantoran. "Dan dibiasakan membuka ventilasi di ruangan, agar sirkulasinya baik. Dan menerapkan jumlah orang yang ada di satu ruangan dengan jarak yang cukup. Sehingga tidak terjadi penularan di antara yang bekerja," katanya.

( ).

Sementara, bagi penyedia lokasi perdagangan, Wiku meminta agar menyediakan hal serupa yakni tempat cuci tangan. Termasuk juga menerapkan pengecekan suhu secara disiplin. "Dan memberikan tanda-tanda tentang batas jarak, dan juga mewajibkan penggunaan masker bagi para pengunjung dan pedagangnya."

Wiku mengatakan, semua yang terjadi ini adalah bagian adaptasi kebiasaan baru. "Harus ketat melaksanakan itu untuk menjaga tidak terjadi penularan dan peningkatan kasus," pungkasnya.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2074 seconds (0.1#10.140)