Kantongi Dukungan 83% Suara Jadi Caketum Golkar, Bahlil Bisa Menang Aklamasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menjadi Calon Tunggal Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar . Hal ini setelah lawannya Ridwan Hisjam dinyatakan tak lolos verifikasi.
Ketua Panitia Pengarah Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan musyawarah nasional (Munas) XI Partai Golkar, Adis Kadier mengatakan, Ridwan Hisjam tidak memenuhi persyaratan sebagai caketum Golkar.
Ridwan dinyatakan tidak memenuhi persyaratan menjadi calon ketua umum partai yakni mengumpulkan setidaknya 30 persen suara pada Musyawarah Nasional (Munas) nanti, atau sebanyak 160 dukungan.
Sedangkan Bahlil yang merupakan Menteri ESDM itu mendapatkan dukungan sebanyak 469 suara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar.
"Pak Bahlil mendapat dukungan 83 persen, artinya 469 surat dukungan, malam ini tadi ada tambahan juga dari Yogyakarta. Enggak tahu sudah dimasukkan apa belum," kata Adis di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (19/8/2024) malam.
Adis mengatakan, pencalonan Bahlil pun bisa saja menjadi aklamasi, tergantung pemegang hak suara saat Munas ke XI Golkar.
"Bisa aklamasi bisa juga tidak aklamasi, tergantung para pemenang hak suara," ucapnya.
Lihat Juga: PDIP Resmi Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby, Golkar Tak Kaget: Sudah Berkali-kali Disampaikan
Ketua Panitia Pengarah Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan musyawarah nasional (Munas) XI Partai Golkar, Adis Kadier mengatakan, Ridwan Hisjam tidak memenuhi persyaratan sebagai caketum Golkar.
Ridwan dinyatakan tidak memenuhi persyaratan menjadi calon ketua umum partai yakni mengumpulkan setidaknya 30 persen suara pada Musyawarah Nasional (Munas) nanti, atau sebanyak 160 dukungan.
Sedangkan Bahlil yang merupakan Menteri ESDM itu mendapatkan dukungan sebanyak 469 suara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar.
"Pak Bahlil mendapat dukungan 83 persen, artinya 469 surat dukungan, malam ini tadi ada tambahan juga dari Yogyakarta. Enggak tahu sudah dimasukkan apa belum," kata Adis di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (19/8/2024) malam.
Adis mengatakan, pencalonan Bahlil pun bisa saja menjadi aklamasi, tergantung pemegang hak suara saat Munas ke XI Golkar.
"Bisa aklamasi bisa juga tidak aklamasi, tergantung para pemenang hak suara," ucapnya.
Lihat Juga: PDIP Resmi Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby, Golkar Tak Kaget: Sudah Berkali-kali Disampaikan
(maf)