Siap Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Murni untuk Pengabdian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Investasi yang merangkap Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku kesiapannya terkait kontestasi kursi Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar adalah bentuk pengabdian. Hal tersebut ia sampaikan saat jamuan makan malam dengan sejumlah pemimpin redaksi media, di Jakarta, Sabtu (22/7/2023).
"Apa ekspektasi pribadi lagi selain pengabdian murni kepada partai? Mau bidik posisi menteri, sekarang sudah menteri," ujar Bahlil.
"Secara ekonomi pun cukup, alhamdulilah saya syukuri nikmati Tuhan," kata mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini.
Ia kemudian menganalogikan peluang dirinya menjadi Ketum ibarat pertandingan sepak bola. "Sebagai pemain, sebagai kader, ada atau tak ada pertandingan, harus siap kalau ada yang meminta," jelasnya.
Bahlil menyebutkan, dirinya hanya mengikuti dinamika yang saat ini berlangsung di tubuh Partai Golkar. Diberitakan sebelumnya, Bahlil menyatakan siap bila ada yang meminta dirinya maju menjadi bakal calon ketua umum Golkar.
Menurut dia, ada di kepengurusan atau tidak, di daerah atau di pusat, semua kader harus siap bila diminta memimpin partai. "Kalau pun bukan saya, pasti saya akan dukung sepanjang profilnya bagus dan dinilai mampu membawa Golkar kembali maju," pungkasnya.
"Apa ekspektasi pribadi lagi selain pengabdian murni kepada partai? Mau bidik posisi menteri, sekarang sudah menteri," ujar Bahlil.
"Secara ekonomi pun cukup, alhamdulilah saya syukuri nikmati Tuhan," kata mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini.
Ia kemudian menganalogikan peluang dirinya menjadi Ketum ibarat pertandingan sepak bola. "Sebagai pemain, sebagai kader, ada atau tak ada pertandingan, harus siap kalau ada yang meminta," jelasnya.
Bahlil menyebutkan, dirinya hanya mengikuti dinamika yang saat ini berlangsung di tubuh Partai Golkar. Diberitakan sebelumnya, Bahlil menyatakan siap bila ada yang meminta dirinya maju menjadi bakal calon ketua umum Golkar.
Menurut dia, ada di kepengurusan atau tidak, di daerah atau di pusat, semua kader harus siap bila diminta memimpin partai. "Kalau pun bukan saya, pasti saya akan dukung sepanjang profilnya bagus dan dinilai mampu membawa Golkar kembali maju," pungkasnya.
(maf)