Unik, Purnawirawan TNI AL Gelar Upacara HUT ke-79 RI di KRI Dr Rajiman Wedyodiningrat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Laut (PPAL) menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI. Uniknya, upacara yang dipimpin Ketua Umum PPAL Laksamana TNI Purn Siwi Sukma Adji ini digelar di atas kapal perang KRI Dr Radjiman Wedyodiningrat-992.
Dalam pelaksanaan upacara tersebut, KRI RJW-992 bertolak dari Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk berlayar di Perairan Teluk Jakarta sekitar pukul 07.30 WIB. Ketika waktu menunjukkan tepat pukul 10.00 WIB, terdengar bunyi gaok kapal sebagai tanda puncak peringatan detik-detik Proklamasi.
Para peserta upacara kemudian mengheningkan cipta selama tiga menit. Upacara Peringatan HUT ke 79 RI berlangsung sangat khidmat yang ditandai dengan pembacaan teks Proklamasi. Selesai upacara HUT RI, kegiatan dilanjutkan dengan HUT ke-38 PPAL yang mengusung tema “Dengan Semangat Persatuan dan Kesatuan, Kita Tingkatkan Kesejahteraan Anggota PPAL".
”Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana untuk membangun kebersamaan serta bersilaturahmi antara pengurus PPAL pusat dengan seluruh anggotanya dan prajurit TNI AL yang masih aktif dengan harapan silaturahmi lintas generasi dapat terbangun sebagaimana misi dari PPAL,” ujarnya, Sabtu (17/8/2024).
Ketua Umum PPAL menyampaikan, tujuan utama dari kegiatan memperingati HUT ke-79 RI ini yaitu rasa syukur sebagai bangsa yang telah diwarisi sebuah negara yang merdeka dengan perjuangan pengorbanan jiwa dan raga para pahlawan yang rela mengorbankan jiwanya untuk memperjuangkan kemerdekaan, sebagai purnawirawan Angkatan Laut ikut melestarikan nilai-nilai jiwa berkorban serta bela negara kepada generasi muda khususnya generasi muda maritime.
“Menaiki kapal perang sambil berlayar merupakan kekhususan kita PPAL dalam memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-79. Bersamaan hari ini pula PPAL telah berusia 38 tahun tentu moment ini bersama kita wujudkan rasa kesatuan dan persatuan baik antargenerasi baik yang masih aktif maupun purna serta elemen maritim lainnya sebagaimana tema HUT PPAL,” ucapnya.
PPAL yang lahir pada 17 Agustus 1986, pada awalnya bernama Badan Kontak Purnawirawan Angkatan Laut (BKPAL). BKPAL kemudian berubah menjadi PPAL dipimpin oleh Laksda TNI Purn Kandiawan Affandi, Laksamana TNI Purn Achmad Soetjipto, Laksdya TNI Purn Djoko Sumaryono, Laksamana TNI Purn Ade Supandi. Sejak Desember 2021 hingga sekarang Ketua Umum PPAL adalah Laksamana TNI Purn Siwi Sukma Adji.
PPAL sesuai misi dan visinya telah berusaha membantu meningkatkan kesejahteraan para purnawirawan TNI Angkatan Laut yang saat ini jumlahnya mencapai sebanyak 57.000 orang.
PPAL memiliki motto “Adhi Dharma Purnawira” yang artinya Persembahan Berharga dari Purnawirawan Angkatan Laut. Dalam setiap masa memiliki tantangan yang tidak persis sama, namun nilai-nilai dan prinsip-prinsip perjuangan serta pengabdian tidak akan berubah. Terutama jiwa sebagai pejuang dan rela untuk berkorban yang tidak boleh luntur hanya karena telah purna tugas.
Pelaksanaan syukuran HUT PPAL ke-38 Tahun 2024 ini selaras dengan pengarahan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali kepada seluruh prajurit TNI AL bahwa sebagai generasi penerus suatu saat kelak akan melangkah dalam masa purnawira dan menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga purnawirawan TNI Angkatan Laut.
Dalam rangka HUT PPAL ke-38 Tahun 2024 Ketua Umum PPAL Pusat melalui Yayasan Jala Dharma Purnawira (YJDP) memberikan bantuan kepada rayon-rayon di Wilayah I sampai dengan XIV berupa dana untuk kegiatan upacara masing-masing rayon dan juga bantuan sosial kepada 1.286 anggota PPAL dari Sabang sampai Merauke.
”Dukungan tersebut diberikan kepada rayon-rayon yang aktif dan dan peduli kepada PPAL. Diharapkan para ketua rayon melaporkan secara berjenjang jumlah anggota rayon dan kegiatan yang dilaksanakan di tiap-tiap rayon dan tentunya akan menjadi perhatian Ketua Umum PPAL Pusat,” paparnya.
Bertepatan dengan Hari Ulang tahun PPAL yang ke 38 tahun 2024. Persatuan Purnawirawan Angkatan laut ingin memberikan yang terbaik di masa purna tugasnya sebagaimana Motto “Adhi Dharma Purna Wira” dengan menyusun sebuah buku dengan judul “Tantangan Pembangunan Mental Generasi Prajurit Jalasena Menuju Kejayaan Angkatan laut”.
Buku tersebut merupakan hasil dari Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Membangun Mental Prajurit Jalasena menuju kejayaan Angkatan Laut” itu untuk memberikan saran dan masukan kepada TNI Angkatan Laut yang diselenggarakan di kantor PPAL Pusat, Kelapa Gading Jakarta, Rabu, 10 Juli 2024.
Diskusi ini menghadirkan narasumber para pejabat TNI AL antara lain Kadisbintal Brigjen TNI (Mar) Sandy Muchidin Latief, Kadiswatpersal Brigjen TNI (Mar) Mauriadi, Kadispsial Laksamana Pertama TNI Edi Krisna Murti dan Kadisminpersal yang diwakili Sekdisminpersal Kolonel Laut (T) Aries Sudiarso. Sedangkan keynote speech disampaikan langsung Ketua Umum PPAL Laksamana TNI (Purn) Siwi Sukma Adji.
Hadir pada kegiatan FGD ini antara lain, Aspers KSAL Laksamana Muda TNI Rahmad Wahyudi, Kepala Staf Koarmada RI Laksamana Muda TNI Didong Rio Duta, Kapuspsi TNI Laksamana Muda TNI Wiwin D. Handayani, Ketua Pengurus Yasbhum Mayjen TNI (Mar) (Purn) Suaf Yanu Hardani, Persatuan Purnawirawan Kowal Laksma TNI PurnTresna Kusumawati, Waketum PPAL Laksamana Madya TNI (Purn) Wuspo Lukito, Sekjen PPAL Laksamana Madya TNI (Purn) Agung Prasetiawan serta para pengurus PPAL.
“Generasi muda saat ini 83,4% mengalami ketergantungan dengan smartphone atau gadget, sejak bangun pagi sampai mau tidur hampir tidak terlepas dari handphone. Sehingga dalam membangun mental prajurit Jalasena harus mengenal dulu karakter setiap generasi,” katanya.
Saat ini perang proksi (proxy war) yakni perang yang digelorakan oleh kekuatan-kekuatan besar yang memainkan perannya secara tidak langsung, tetapi melalui pihak ketiga untuk menghancurkan negara menggunakan kekuatan non-militer (perang senyap). Sementara dampak yang ditimbulkan dari proxy war antara lain tujuan nasional mengikuti negara pengendali, hilangnya jatidiri bangsa, hilangnya kearifan bangsa, hilangnya integritas nasional dan terjajah secara idologi, ekonomi, budaya serta tidak ada kemandirian bangsa.
“Buku ini sebagai upaya menyikapi kemajuan jaman dan trend kehidupan generasi muda, sekaligus adanya skema perang proxy yang terjadi di Indonesia yang tentunya kewaspadaan, pencegahan serta penangkalan terhadap adanya perang senyap (silent war) yang dilancarkan pihak yang mengganggu kepentingan Nasional Indonesia dengan tujuan melemahkan bahkan menghancurkan generasi muda Bangsa dengan cara yang sangat halus bahkan tidak dirasakan bahwa dirinya telah terpapar paham ideologi global,” katanya.
Buku ini disusun dengan pendekatan tinjauan Pustaka, berbagai teori, data dan fakta, studi kasus serta pengalaman dan hasil kunjungan staf PPAL. Buku ini menjabarkan enam permasalahan dengan 48 yang di sarankan kepada pimpinan TNI Angkatan Laut untuk mengatasi dan menjawab permasalahan menyikapi perkembangan informasi dan tekhnologi serta pengaruh ideologi dan tuntutan tugas ke depan.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PPAL menyerahkan buku tersebut kepada Asisten Personalia Kepala Staf Angkatan Laut (Aspers KSAL) Laksamana Muda TNI P. Rahmad Wahyudi, mewakili KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali.
Dalam pelaksanaan upacara tersebut, KRI RJW-992 bertolak dari Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk berlayar di Perairan Teluk Jakarta sekitar pukul 07.30 WIB. Ketika waktu menunjukkan tepat pukul 10.00 WIB, terdengar bunyi gaok kapal sebagai tanda puncak peringatan detik-detik Proklamasi.
Para peserta upacara kemudian mengheningkan cipta selama tiga menit. Upacara Peringatan HUT ke 79 RI berlangsung sangat khidmat yang ditandai dengan pembacaan teks Proklamasi. Selesai upacara HUT RI, kegiatan dilanjutkan dengan HUT ke-38 PPAL yang mengusung tema “Dengan Semangat Persatuan dan Kesatuan, Kita Tingkatkan Kesejahteraan Anggota PPAL".
Baca Juga
”Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana untuk membangun kebersamaan serta bersilaturahmi antara pengurus PPAL pusat dengan seluruh anggotanya dan prajurit TNI AL yang masih aktif dengan harapan silaturahmi lintas generasi dapat terbangun sebagaimana misi dari PPAL,” ujarnya, Sabtu (17/8/2024).
Ketua Umum PPAL menyampaikan, tujuan utama dari kegiatan memperingati HUT ke-79 RI ini yaitu rasa syukur sebagai bangsa yang telah diwarisi sebuah negara yang merdeka dengan perjuangan pengorbanan jiwa dan raga para pahlawan yang rela mengorbankan jiwanya untuk memperjuangkan kemerdekaan, sebagai purnawirawan Angkatan Laut ikut melestarikan nilai-nilai jiwa berkorban serta bela negara kepada generasi muda khususnya generasi muda maritime.
“Menaiki kapal perang sambil berlayar merupakan kekhususan kita PPAL dalam memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-79. Bersamaan hari ini pula PPAL telah berusia 38 tahun tentu moment ini bersama kita wujudkan rasa kesatuan dan persatuan baik antargenerasi baik yang masih aktif maupun purna serta elemen maritim lainnya sebagaimana tema HUT PPAL,” ucapnya.
PPAL yang lahir pada 17 Agustus 1986, pada awalnya bernama Badan Kontak Purnawirawan Angkatan Laut (BKPAL). BKPAL kemudian berubah menjadi PPAL dipimpin oleh Laksda TNI Purn Kandiawan Affandi, Laksamana TNI Purn Achmad Soetjipto, Laksdya TNI Purn Djoko Sumaryono, Laksamana TNI Purn Ade Supandi. Sejak Desember 2021 hingga sekarang Ketua Umum PPAL adalah Laksamana TNI Purn Siwi Sukma Adji.
PPAL sesuai misi dan visinya telah berusaha membantu meningkatkan kesejahteraan para purnawirawan TNI Angkatan Laut yang saat ini jumlahnya mencapai sebanyak 57.000 orang.
PPAL memiliki motto “Adhi Dharma Purnawira” yang artinya Persembahan Berharga dari Purnawirawan Angkatan Laut. Dalam setiap masa memiliki tantangan yang tidak persis sama, namun nilai-nilai dan prinsip-prinsip perjuangan serta pengabdian tidak akan berubah. Terutama jiwa sebagai pejuang dan rela untuk berkorban yang tidak boleh luntur hanya karena telah purna tugas.
Pelaksanaan syukuran HUT PPAL ke-38 Tahun 2024 ini selaras dengan pengarahan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali kepada seluruh prajurit TNI AL bahwa sebagai generasi penerus suatu saat kelak akan melangkah dalam masa purnawira dan menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga purnawirawan TNI Angkatan Laut.
Dalam rangka HUT PPAL ke-38 Tahun 2024 Ketua Umum PPAL Pusat melalui Yayasan Jala Dharma Purnawira (YJDP) memberikan bantuan kepada rayon-rayon di Wilayah I sampai dengan XIV berupa dana untuk kegiatan upacara masing-masing rayon dan juga bantuan sosial kepada 1.286 anggota PPAL dari Sabang sampai Merauke.
”Dukungan tersebut diberikan kepada rayon-rayon yang aktif dan dan peduli kepada PPAL. Diharapkan para ketua rayon melaporkan secara berjenjang jumlah anggota rayon dan kegiatan yang dilaksanakan di tiap-tiap rayon dan tentunya akan menjadi perhatian Ketua Umum PPAL Pusat,” paparnya.
Bertepatan dengan Hari Ulang tahun PPAL yang ke 38 tahun 2024. Persatuan Purnawirawan Angkatan laut ingin memberikan yang terbaik di masa purna tugasnya sebagaimana Motto “Adhi Dharma Purna Wira” dengan menyusun sebuah buku dengan judul “Tantangan Pembangunan Mental Generasi Prajurit Jalasena Menuju Kejayaan Angkatan laut”.
Buku tersebut merupakan hasil dari Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Membangun Mental Prajurit Jalasena menuju kejayaan Angkatan Laut” itu untuk memberikan saran dan masukan kepada TNI Angkatan Laut yang diselenggarakan di kantor PPAL Pusat, Kelapa Gading Jakarta, Rabu, 10 Juli 2024.
Diskusi ini menghadirkan narasumber para pejabat TNI AL antara lain Kadisbintal Brigjen TNI (Mar) Sandy Muchidin Latief, Kadiswatpersal Brigjen TNI (Mar) Mauriadi, Kadispsial Laksamana Pertama TNI Edi Krisna Murti dan Kadisminpersal yang diwakili Sekdisminpersal Kolonel Laut (T) Aries Sudiarso. Sedangkan keynote speech disampaikan langsung Ketua Umum PPAL Laksamana TNI (Purn) Siwi Sukma Adji.
Hadir pada kegiatan FGD ini antara lain, Aspers KSAL Laksamana Muda TNI Rahmad Wahyudi, Kepala Staf Koarmada RI Laksamana Muda TNI Didong Rio Duta, Kapuspsi TNI Laksamana Muda TNI Wiwin D. Handayani, Ketua Pengurus Yasbhum Mayjen TNI (Mar) (Purn) Suaf Yanu Hardani, Persatuan Purnawirawan Kowal Laksma TNI PurnTresna Kusumawati, Waketum PPAL Laksamana Madya TNI (Purn) Wuspo Lukito, Sekjen PPAL Laksamana Madya TNI (Purn) Agung Prasetiawan serta para pengurus PPAL.
“Generasi muda saat ini 83,4% mengalami ketergantungan dengan smartphone atau gadget, sejak bangun pagi sampai mau tidur hampir tidak terlepas dari handphone. Sehingga dalam membangun mental prajurit Jalasena harus mengenal dulu karakter setiap generasi,” katanya.
Saat ini perang proksi (proxy war) yakni perang yang digelorakan oleh kekuatan-kekuatan besar yang memainkan perannya secara tidak langsung, tetapi melalui pihak ketiga untuk menghancurkan negara menggunakan kekuatan non-militer (perang senyap). Sementara dampak yang ditimbulkan dari proxy war antara lain tujuan nasional mengikuti negara pengendali, hilangnya jatidiri bangsa, hilangnya kearifan bangsa, hilangnya integritas nasional dan terjajah secara idologi, ekonomi, budaya serta tidak ada kemandirian bangsa.
“Buku ini sebagai upaya menyikapi kemajuan jaman dan trend kehidupan generasi muda, sekaligus adanya skema perang proxy yang terjadi di Indonesia yang tentunya kewaspadaan, pencegahan serta penangkalan terhadap adanya perang senyap (silent war) yang dilancarkan pihak yang mengganggu kepentingan Nasional Indonesia dengan tujuan melemahkan bahkan menghancurkan generasi muda Bangsa dengan cara yang sangat halus bahkan tidak dirasakan bahwa dirinya telah terpapar paham ideologi global,” katanya.
Buku ini disusun dengan pendekatan tinjauan Pustaka, berbagai teori, data dan fakta, studi kasus serta pengalaman dan hasil kunjungan staf PPAL. Buku ini menjabarkan enam permasalahan dengan 48 yang di sarankan kepada pimpinan TNI Angkatan Laut untuk mengatasi dan menjawab permasalahan menyikapi perkembangan informasi dan tekhnologi serta pengaruh ideologi dan tuntutan tugas ke depan.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PPAL menyerahkan buku tersebut kepada Asisten Personalia Kepala Staf Angkatan Laut (Aspers KSAL) Laksamana Muda TNI P. Rahmad Wahyudi, mewakili KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali.
(cip)