Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel Terima Bintang Mahaputera Adipradana
loading...
A
A
A
Gobel sangat memperhatikan masalah kedaulatan dan ketahanan pangan. Ia melakukan uji coba penanaman padi, jagung, dan singkong dengan produktivitas yang luar biasa. Hal itu menjadi bagian dari upaya menghadapi climate change yang bisa mengancam pasokan pangan dunia.
Ia juga melakukan program penghijauan dan menciptakan sejumlah gravitasi ekonomi baru yang menggerakkan ekonomi rakyat. Gobel juga menjadi ketua Tim Pengawasan Perbatasan. Ini bagian dari upaya melakukan percepatan pembangunan di wilayah terluar Indonesia yang umumnya tertinggal dan terbelakang.
Ia mengawasi pembangunan di perbatasan dengan Papua Nugini, Timor Leste dan Australia, maupun Malaysia. Misalnya aspek percepatan pembangunan ekonomi, pelayanan pendidikan dan kesehatan, infrastruktur, maupun pelayanan lintas-batas.
Gobel juga melakukan fungsi diplomasi ke berbagai negara untuk menarik investasi di Indonesia, mencari teknologi yang unggul untuk kebutuhan Indonesia, maupun diplomasi budaya. Gobel mengenalkan konsep diplomasi heart to heart, bukan pocket to pocket.
Sebelum menjadi anggota DPR, Gobel juga menjadi ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang (Persada) dan ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ), dan Utusan Khusus Presiden untuk Jepang. Hal itu menunjukkan luasnya pergaulan internasional Gobel.
“Apa yang saya lakukan belum seberapa. Indonesia membutuhkan kontribusi seluruh anak bangsa untuk mengejar ketertinggalan sekaligus menjadikan Indonesia menjadi negara maju, adil, dan makmur,” kata Gobel.
Ia juga melakukan program penghijauan dan menciptakan sejumlah gravitasi ekonomi baru yang menggerakkan ekonomi rakyat. Gobel juga menjadi ketua Tim Pengawasan Perbatasan. Ini bagian dari upaya melakukan percepatan pembangunan di wilayah terluar Indonesia yang umumnya tertinggal dan terbelakang.
Ia mengawasi pembangunan di perbatasan dengan Papua Nugini, Timor Leste dan Australia, maupun Malaysia. Misalnya aspek percepatan pembangunan ekonomi, pelayanan pendidikan dan kesehatan, infrastruktur, maupun pelayanan lintas-batas.
Gobel juga melakukan fungsi diplomasi ke berbagai negara untuk menarik investasi di Indonesia, mencari teknologi yang unggul untuk kebutuhan Indonesia, maupun diplomasi budaya. Gobel mengenalkan konsep diplomasi heart to heart, bukan pocket to pocket.
Sebelum menjadi anggota DPR, Gobel juga menjadi ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang (Persada) dan ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ), dan Utusan Khusus Presiden untuk Jepang. Hal itu menunjukkan luasnya pergaulan internasional Gobel.
“Apa yang saya lakukan belum seberapa. Indonesia membutuhkan kontribusi seluruh anak bangsa untuk mengejar ketertinggalan sekaligus menjadikan Indonesia menjadi negara maju, adil, dan makmur,” kata Gobel.
(rca)