Bupati Gorontalo Pacu Ekonomi Masyarakat lewat Komoditi Kelapa

Kamis, 29 Agustus 2019 - 19:13 WIB
Bupati Gorontalo Pacu Ekonomi Masyarakat lewat Komoditi Kelapa
Bupati Gorontalo Pacu Ekonomi Masyarakat lewat Komoditi Kelapa
A A A
JAKARTA - Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menjadikan kelapa sebagai komoditi unggulan.

Peraih anugerah Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2019 kategori Ekonomi dan Investasi ini menegaskan sejatinya kelapa adalah komoditi unggulan Indonesia. Sayangnya, buah yang memiliki banyak manfaat itu dinilainya mulai terlupakan.

Padahal, sambung dia, Indonesia memiliki areal pohon kelapa terluas di dunia. "Jumlah luas (areal lahan-red) kelapa kita 3,6 juta hektare. Yang menggembirakan kelapa ini adalah milik rakyat. Beda dengan kelapa sawit yang lebih banyak dimiliki pengusaha besar, sedangkan kelapa milik rakyat. Mendorong kelapa lebih bagus, berarti mendorong ekonomi rakyat," tutur Nelson saat berkunjung ke Redaksi KORAN SINDO dan SINDOnews, di Gedung SINDO, Jalan KH Wahid Hasyim, Jalarta, Kamis (29/8/2019).

Menyadari itu, Nelson bersama pemerintah daerah lain bersama-sama memperkenalkan potensi kelapa agar menjadi komoditi yang mampu bersaing dengan komoditi lainnya.

"Kita setiap tahun ada festival kelapa internasional. Festival kelapa Internasional, kenapa? Supaya kelapa ini lebih go international. Kedua, kita ingin mendorong kelapa menjadi komoditi wisata juga. Tidak sekadar komoditi untuk dimakan, tapi untuk wisata," tutur mantan Rektor Universitas Negeri Gorontalo ini.
Bupati Gorontalo Pacu Ekonomi Masyarakat lewat Komoditi Kelapa

Selain memaksimalkan potensi kelapa yang berlimpah, mantan Ketua Presidium Nasional Pembentukan Provinsi Gorontalo ini juga membentuk Forum Danau Nusantara. Forum itu berperan dalam pelestarian danau sebagai salah satu tempat penyimpanan air.

"Sebenarnya Indonesia paling banyak danau. Di Indonesia ada 800 sumber danau. Hari ini dengan adanya perubahan iklim, kita kekurangan air minum, karena apa? Tempat-tempat penyimpanan air itu tidak ada karena rusak. Kalau ingin melestarikan danau, berarti juga melestarikan ikannya, melestarikan airnya dan kebutuhan-kebutuhan lain, apalagi danau juga bisa menjadi tempat wisata," tutur Nelson.

Dalam kunjungannya, Nelson disambut Direktur Konten dan Regional SINDOnews Pung Purwanto dan Pemimpin Redaksi KORAN SINDO dan SINDOnews Djaka Susila serta jajaran redaksi dan perusahaan KORAN SINDO dan SINDOnews.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6624 seconds (0.1#10.140)