Cuaca Madinah Lebih Terik, Jamaah Haji Diminta Pakai Alat Pelindung Diri
A
A
A
MADINAH - Jamaah haji Indonesia yang baru tiba di Madinah, Arab Saudi diminta menggunakan alat pelindung diri ketika beraktivitas di luar ruangan. Cuaca di Madinah lebih terik dibanding Mekkah.
"Kami sampaikan cuaca di Mekkah dan Madinah berbeda, di Madinah cuaca mencapai 43 hingga 44 derajat Celsius, ini perlu diantisipasi,” kata Kepala Sektor 5 Daerah Kerja (Daker) Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019, Khalilurrahman, Kamis (22/8/2019).
Untuk meminimalisasi dampak dari sinar matahari yang terik, Khalil mengingatkan jamaah haji untuk memakai masker, kacamata, dan alas kaki saat keluar hotel. Termasuk saat masuk ke Masjid Nabawi, alas kaki harus dibawa oleh masing-masing jamaah.
"Jangan sampai ketika berangkat ke masjid meninggalkan sandalnya di tempat penitipan, dibawa atau dititipkan kepada temannya. Kami sarankan agar membawa masing-masing sandalnya,” katanya.
Peringatan ini mendasarkan pada pengalaman jamaah haji gelombang 1 yang tinggal di Madinah dahulu sebelum masa puncak haji. Banyak yang kakinya melepuh lantaran kehilangan sandal di Masjid Nabawi dan memaksakan diri berjalan tanpa alas kaki.
"Untuk kenyamanan jamaah saat beribadah di Masjid Nabawi, jangan membawa barang berharga atau uang secara berlebihan karena banyaknya kasus jamaah kecurian seperti yang dialami oleh jamaah gelombang pertama," katanya.
"Kami sampaikan cuaca di Mekkah dan Madinah berbeda, di Madinah cuaca mencapai 43 hingga 44 derajat Celsius, ini perlu diantisipasi,” kata Kepala Sektor 5 Daerah Kerja (Daker) Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019, Khalilurrahman, Kamis (22/8/2019).
Untuk meminimalisasi dampak dari sinar matahari yang terik, Khalil mengingatkan jamaah haji untuk memakai masker, kacamata, dan alas kaki saat keluar hotel. Termasuk saat masuk ke Masjid Nabawi, alas kaki harus dibawa oleh masing-masing jamaah.
"Jangan sampai ketika berangkat ke masjid meninggalkan sandalnya di tempat penitipan, dibawa atau dititipkan kepada temannya. Kami sarankan agar membawa masing-masing sandalnya,” katanya.
Peringatan ini mendasarkan pada pengalaman jamaah haji gelombang 1 yang tinggal di Madinah dahulu sebelum masa puncak haji. Banyak yang kakinya melepuh lantaran kehilangan sandal di Masjid Nabawi dan memaksakan diri berjalan tanpa alas kaki.
"Untuk kenyamanan jamaah saat beribadah di Masjid Nabawi, jangan membawa barang berharga atau uang secara berlebihan karena banyaknya kasus jamaah kecurian seperti yang dialami oleh jamaah gelombang pertama," katanya.
(dam)