Para Sekjen Koalisi Tak Sepakat Dikotomi Menteri Profesional dari Partai dan Nonpartai
A
A
A
JAKARTA - Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menilai, sebenarnya tak ada dikotomi antara menteri profesional dari partai maupun dari kalangan teknokrat.
"Karena partai juga terus menerapkan kaidah ilmu pengetahuan, teknologi, management, beset practices dalam mengelola partai," ujar Hasto di Jakarta, Minggu (18/8/2019).
Dengan demikian, kata Hasto, profesionalitas dimaknai sebagai sebuah pemahaman terhadap keseluruhan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan tugas pemerintahan.
"Partai pun menerapkan berbagai ilmu pengetahuan, ilmu psikologi, sosiologi, politik, kemudian ilmu management, ekonomi, semua kami terapkan termasuk filsafat pancasila sebagaia landasan berpolitik," ungkapnya.
Hasto menegaskan, dalam pertemuan para Sekjen Partai koalisi Jokowi-KH. Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu juga tidak sepakat dengan dikotomi tersebut.
"Karena partai juga kembangkan kemampuan profesional itu, tapi boleh dikatakan mana yang dari elemen parpol dan elemen nonparpol teknokrat, itupun dari partai juga terus kembangkan kemampuan teknokrasinya," tandasnya.
"Karena partai juga terus menerapkan kaidah ilmu pengetahuan, teknologi, management, beset practices dalam mengelola partai," ujar Hasto di Jakarta, Minggu (18/8/2019).
Dengan demikian, kata Hasto, profesionalitas dimaknai sebagai sebuah pemahaman terhadap keseluruhan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan tugas pemerintahan.
"Partai pun menerapkan berbagai ilmu pengetahuan, ilmu psikologi, sosiologi, politik, kemudian ilmu management, ekonomi, semua kami terapkan termasuk filsafat pancasila sebagaia landasan berpolitik," ungkapnya.
Hasto menegaskan, dalam pertemuan para Sekjen Partai koalisi Jokowi-KH. Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu juga tidak sepakat dengan dikotomi tersebut.
"Karena partai juga kembangkan kemampuan profesional itu, tapi boleh dikatakan mana yang dari elemen parpol dan elemen nonparpol teknokrat, itupun dari partai juga terus kembangkan kemampuan teknokrasinya," tandasnya.
(pur)