Mengingat Kembali saat Joni Panjat Tiang Bendera dan Janji Jokowi yang Diingkari

Selasa, 06 Agustus 2024 - 21:41 WIB
loading...
Mengingat Kembali saat...
Foto Kiri: Yohanes Ande Kala alias Joni saat bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara pada 20 Agustus 2018. Foto kanan: Joni memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI di Belu, NTT, 17 Agustus 2018. FOTO/DOK.SETKAB/IST
A A A
JAKARTA - Joni , bocah pemanjat tiang bendera saat Upacara HUT ke-73 RI di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang viral pada 2018 silam, kembali menarik perhatian masyarakat. Bocah bernama lengkap Yohanes Ande Kala itu kini telah dewas dan lulus SMA.

Joni kembali viral setelah ia gagal masuk TNI lantaran tinggi badannya hanya 155,8 cm. Anak pasangan Victorino Fahik Marcal dan Lorensa Kai Ili tersebut menagih janji Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) yang pernah berjanji membantu Joni menjadi tentara.

Janji tersebut disampaikan Jokowi dalam acara silaturahmi dengan para teladan di Istana Negara, Jakarta, Senin siang, 20 Agustus 2018. Awalnya, Presiden Jokowi menanyakan permintaan Joni kepada dirinya. Tanpa pikir panjang, Joni meminta sepeda dan dibuatkan rumah.



"Sudah itu saja. Sepeda sama rumah. Ya sudah. Nanti saya tanya lagi tambah lagi nanti kamu. Ya sudah, nanti saya titip ya, belajar yang baik. Kan juga sudah dapat beasiswa kan. Belajar yang baik, bekerja keras hingga bisa meraih cita-citamu," kata Presiden Jokowi seperti dilansir website resmi Setkab pada 20 Agustus 2018.

Jokowi kemudian menanyakan cita-cita Joni? Mendengar pertanyaan itu, Joni buru-buru menjawab tentara. "Jadi tentara. Ya sudah nanti langsung daftar ke Panglima. Langsung diterima kamu. Jaga kesehatan. Kesehatan dijaga semua ya," kata Jokowi.

Enam tahun kemudian, Joni berusaha mewujudkan cita-citanya dengan mendaftar seleksi Bintara TNI. Namun Joni gagal karena tinggi badannya hanya 157 cm. Karena itu, Joni meminta bantuan Presiden Jokowi dan Panglima TNI untuk membantunya mewujudkan cita-cita.

"Saya mohon bantuan kepada Bapak Presiden sama Bapak Panglima TNI dan juga jajarannya, saya mohon bantuannya untuk luluskan saya menjadi anggota TNI," kata Joni.

Tidak Memenuhi Syarat

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi membenarkan Joni tidak lolos dalam seleksi Caba PK TNI AD 2024. Menurutnya, Joni tak lolos kerena tinggi badannya hanya 155,8 centimeter atau tak memenuhi syarat aspek tinggi badan minimal 160 centimeter.

"Tidak memenuhi syarat dari aspek tinggi badan minimal 160 cm untuk daerah tertinggal," kata Kristomei kepada wartawan, Senin (5/8/2024).

Kristomei mengatakan bahwa Joni memang mendapat penghargaan dari Panglima TNI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). "Piagam penghargaan tersebut tidak menyebutkan bahwa yang bersangkutan wajib diterima masuk TNI AD. Untuk menjadi prajurit TNI AD memang ada beberapa persyaratan dasar yang mutlak dipenuhi," ujarnya.

Ia memotivasi Joni agar tidak patah semangat, masih terbuka lebar kesempatan bagi yang bersangkutan untuk ikut tes kembali di masa datang. "Sambil mempersiapkan diri memenuhi persyaratan-persyaratan yang mutlak dipenuhi sebagai seorang prajurit TNI AD," ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, dalam seleksi pastinya ada parameter dan proses seleksi yang harus dilewati agar dapat lolos menjadi prajurit TNI AD. "Ya mungkin karena ada parameter juga ya, saya gak tau. Tapi akan cek. Tentu saja kan ada proses seleksi," kata Pratikno di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Selasa (6/8/2024).


Kilas Balik Joni Memanjat Tiang Bendera

Saat bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Joni menceritakan awal ia memanjat tiang bendera untuk membetulkan tali bendera yang tersangkut saat upacara HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Belu, NTT, Jumat (17/8/2018). Siswa SMP di Desa Silawan, NTT itu awalnya sakit perut saat upacara berlangsung dan diminta beristirahat di ruang UKS.

Selang berapa lama, Joni mendengar Wakil Bupati Belu menanyakan apakah ada yang bisa memanjat bendera untuk memperbaiki tali yang tersangkut. Saat itulah Joni langsung melepas sepatunya, berlari kembali ke lapangan, dan langsung memanjat tiang bendera.

"Langsung memanjat, tidak ngomong dulu?" kata Jokowi.

"Enggak," jawab Joni.

Joni langsung memanjat tiang bendera setinggi 20 meter. Sesampai di ujung tiang ia kemudian menarik turun tali bendera.

"Tarik tali bendera dibawa turun dengan digigit," kata Joni.

Video Joni memanjat tiang bendera kala itu viral di media sosial. Selain diundang ke Istana Negara, Joni juga diajak menonton upacara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada 18 Agustus 2018 malam. Tak hanya itu, Joni juga mendapatkan beasiswa dari PLN hingga jenjang perguruan tinggi. Beasiswa itu secara simbolis diberikan Direktur utama PLN Sofyan Basir kepada Joni di Jakarta pada 20 Agustus 2024.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1068 seconds (0.1#10.140)