Dilaporkan ke Bareskrim, Lukman Edy: Cak Imin Antikritik, Tak Layak Pimpin Parpol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Kebangkita Bangsa (PKB) , Lukman Edy mengaku siap menghadapi panggilan dari pihak kepolisian usai dilaporkan oleh pimpinan PKB terkait dugaan pencemaran nama baik. Namun, dia mengaku aneh sebab persoalan internal dan seharusnya sebagai seorang pemimpin tidak antikritik.
"Kita siap menghadapi, agak aneh aja, persoalan internal bawa-bawa polisi. Cak Imin ini antikritik, enggak layak orang yang antikritik memimpin partai politik," ujar Edy usai Diskusi Publik Forjukafi: Haji Antara Transformasi dan Politisasi di Hotel Oasis Amir, Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Menurutnya, pernyataannya beberapa waktu lalu demi membangun PKB ke depan. Sehingga sudah selayaknya kritikan dibalas dengan sebuah fakta-fakta yang ada.
"Itu kan lembaga demokrasi seharusnya kritikan itu dibalas dengan fakta-fakta, tapi kan enggak sanggup untuk mengungkapkan fakta," jelasnya.
Menurutnya, pelaporan ini justru menjadi peluang baginya untuk mengungkapkan masalah-masalah yang ada kepada publik, sehingga masyarakat yang dapat menilai apakah tindakan itu benar atau tidak.
"Tapi enggak apa-apa bagi saya kesempatan saya untuk membuka persoalan-persoalan kepada publik akhirnya. Kalau persoalan ini diproses dengan pendekatan seperti ini, saya kira itu," tutupnya.
"Kita siap menghadapi, agak aneh aja, persoalan internal bawa-bawa polisi. Cak Imin ini antikritik, enggak layak orang yang antikritik memimpin partai politik," ujar Edy usai Diskusi Publik Forjukafi: Haji Antara Transformasi dan Politisasi di Hotel Oasis Amir, Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Menurutnya, pernyataannya beberapa waktu lalu demi membangun PKB ke depan. Sehingga sudah selayaknya kritikan dibalas dengan sebuah fakta-fakta yang ada.
"Itu kan lembaga demokrasi seharusnya kritikan itu dibalas dengan fakta-fakta, tapi kan enggak sanggup untuk mengungkapkan fakta," jelasnya.
Menurutnya, pelaporan ini justru menjadi peluang baginya untuk mengungkapkan masalah-masalah yang ada kepada publik, sehingga masyarakat yang dapat menilai apakah tindakan itu benar atau tidak.
"Tapi enggak apa-apa bagi saya kesempatan saya untuk membuka persoalan-persoalan kepada publik akhirnya. Kalau persoalan ini diproses dengan pendekatan seperti ini, saya kira itu," tutupnya.
(kri)